6 Tips Tingkatkan Kemungkinan Baik dalam Hidup, Pergaulan Berpengaruh

Dalam hidup ada begitu banyak kemungkinan. Namun, secara garis besar bisa dibagi menjadi dua yaitu kemungkinan yang baik dan buruk. Pastinya kita semua menginginkan terwujudnya kemungkinan-kemungkinan yang baik saja.
Namun, kemungkinan buruk dapat terjadi kapan saja. Kita gak bisa sepenuhnya meniadakan kejadian yang tak sesuai dengan harapan. Kita hanya bisa berusaha mencegahnya dengan memperbesar kemungkinan yang sebaliknya.
Ada faktor dari dalam diri dan eksternal yang membantu meningkatkan peluang positif. Tiadanya kepastian tak boleh membuatmu begitu cepat pasrah. Lakukan dulu enam hal berikut secara terus-menerus untuk memperbesar terjadinya kemungkinan yang baik.
1. Terbuka pada informasi

Kita memang gak boleh menelan informasi mentah-mentah. Namun, kita tetap harus terbuka terhadapnya kemudian melakukan penyaringan. Mana informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan bisa dipercaya?
Informasi yang dapat diyakini kebenarannya, tetapi gak relevan untuk saat ini dapat dikesampingkan dulu dan cukup menjadi pengetahuan. Sementara itu, info yang kelihatannya diperlukan tapi ternyata keliru langsung saja diabaikan. Maka akan tersisa informasi yang betul-betul berguna dan tepercaya.
Informasi bisa datang dari mana saja seperti dari teman di sekitar, media massa, maupun medsos. Mendengarkan kawan dan mengakses baik media massa maupun media sosial sama pentingnya. Jangan mengkhususkan diri pada satu sumber informasi saja, karena itu membuat inputmu sangat terbatas.
2. Mengenali kemampuan diri

Macam-macam kemungkinan baik dalam hidup lebih mudah terjadi, apabila kamu mengerti kemampuan diri, sehingga dapat memanfaatkannya. Contohnya, kemungkinanmu akan dapat hidup mapan di masa depan. Jika kemampuan diri saja tidak tahu, lantas dengan cara apa kamu hendak menuju ke kemapanan itu?
Segala cara memang bisa ditempuh, tapi ini menyerupai tembakan ke segala arah. Kecil kemungkinan ada hasil yang positif selain faktor keberuntungan. Meski keberuntungan memang ada, ini amat langka sehingga tak boleh dijadikan tumpuan harapan.
Mengenali kemampuanmu dalam melakukan sesuatu dengan sangat baik lebih utama. Kamu akan mengambil jalan yang paling cocok untuk diri, sehingga bisa menyelesaikan perjalanan dengan lebih mulus. Perhatianmu terpusat pada hal-hal yang dapat dilakukan dan tidak pecah oleh segala upaya coba-coba yang gak jelas.
3. Berkumpul dengan orang-orang yang membantumu mengembangkan diri

Faktor eksternal juga memengaruhi kemungkinan baik atau buruk yang mendominasi hidupmu. Jangan meremehkan dampak pergaulan dan terlalu yakin pada kemampuan diri. Tentu, akan lebih mudah untukmu memperbesar kemungkinan baik, apabila berada di tengah orang-orang yang mendukung pengembangan diri.
Tentu mereka tidak berada di sekitarmu, semata-mata untuk membantumu dalam mengembangkan diri. Mereka juga sibuk mengembangkan diri masing-masing. Bukan untuk saling mengalahkan, melainkan semua ingin mencapai kualitas diri, serta kehidupan yang lebih baik daripada saat ini.
Kebersamaan dengan mereka saja sudah membuatmu makin bersemangat dalam mengembangkan diri. Berbeda dengan bila kamu berada di tengah teman-teman yang justru mencibir pengembangan diri dan membuatmu terpengaruh secara negatif. Itu menggantikan kemungkinan baik di masa depan dengan kemungkinan buruk.
4. Tidak mudah putus asa dan berpikir positif

Memperbesar kemungkinan baik tidak akan membuatmu selalu mampu menghindari segala peristiwa yang tak diinginkan. Seperti usaha-usaha yang gagal dan bisa mengecilkan hati. Kamu dapat berpikir tidak ada lagi kemungkinan baik untuk masa depan.
Pemikiran pesimis serta telah dikuasai oleh keputusasaan begini malah bikin kemungkinan baik menjauh dari kehidupanmu. Sikap pantang menyerah harus dimiliki, sekalipun sekarang kamu hanya melihat kegagalan demi kegagalan, serta tidak tahu kapan bakal berhasil. Namun yang pasti keberhasilan ada, seandainya kamu terus berusaha.
Jangan biarkan pikiran negatif berlama-lama menguasai diri. Kamu dapat berpikir positif dengan kini menghabiskan jatah kegagalan, agar nanti bisa menikmati kesuksesan yang beruntun. Coba terus sesuatu yang ingin ditaklukkan. Selain dengan kekuatan tekad, tentu juga berbagai strategi serta hasil evaluasi dari usaha-usaha sebelumnya.
5. Optimal dalam berusaha

Sikap pantang menyerah, tetapi usaha cuma setengah-setengah juga tidak memperbesar kemungkinan baik dalam kehidupan. Kamu cuma kuat bertahan dari kegagalan. Namun, usaha-usaha yang dilakukan masih di bawah kemampuan yang sebenarnya.
Itu yang membuat kemungkinan baik menjauh. Padahal bila suatu upaya dikerjakan dengan maksimal, kamu barangkali gak perlu gagal sampai sebanyak ini. Mungkin, kamu akan sukses di percobaan yang kedua atau ketiga.
Lebih cepat berhasil, lebih hemat pula energi serta waktu yang digunakan untuk mengejar sesuatu. Sulit untuk meningkatkan berbagai kemungkinan baik bila usaha saja masih setengah-setengah. Kamu mesti melakukannya dengan sepenuh kemampuan yang dipunyai saat ini.
6. Berhati-hati dalam bersikap

Kemungkinan buruk membesar seiring dengan kecerobohan. Tidak hanya kesembronoan dalam mengerjakan sesuatu, melainkan juga bersikap pada orang lain. Maka dari itu, dengan atau tanpa peringatan serta berbagai aturan dari orang lain, kamu harus bisa mengingatkan dan mengatur diri.
Berhati-hati dalam bersikap, artinya kamu sudah berpikir untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Maka kemungkinan buruk berganti dengan kemungkinan baik. Meski masih ada peluang buruk yang terjadi, pasti tidak sejelek andai kamu bersikap semaunya.
Kalau situasi sedang tak menentu termasuk perasaan, hindari buru-buru bersikap. Biasanya sikapmu menjadi gak tepat dan berakibat negatif. Gak apa-apa sedikit lebih lambat dalam merespon. Asalkan kamu melakukannya dengan penuh kesadaran serta pertimbangan yang matang.
Meningkatkan kemungkinan baik dalam hidup, tidak lantas kamu tak perlu menyiapkan diri jika kemungkinan buruk tetap terjadi. Apa pun yang menjadi harapan, mental wajib tetap siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Termasuk cara bangkit dari nasib yang lagi gak mujur.