UNIQLO PEACE FOR ALL: ketika Kaos Menjadi Medium Perdamaian

Di Indonesia, PEACE FOR ALL dijalankan dalam kemitraan strategis dengan Save the Children, sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang telah berdiri lebih dari 100 tahun. Fokus utamanya adalah perlindungan anak dari kekerasan, kemiskinan, dan diskriminasi. Keberhasilan kolaborasi ini didasarkan pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan anak-anak dan komunitas di wilayah target seperti Sleman dan Bandung.

"Surprisingly, Jogja menjadi salah satu kota dengan kasus kekarasan anak yang cukup tinggi. Oleh karena itu, implementasi program ini digelar di 6 sekolah guna mencegah dan meminimalisir kekerasan terhadap anak lewat lingkungan yang mendukung, seperti fasilitas sanitasi dan air bersih," ujar Irma Yunita, Corporate Affairs Director, UNIQLO Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan kampanye anti perundungan dan peningkatan sanitasi di sekolah-sekolah di Sleman pada 2024. Respons positif dari komunitas mendorong perluasan inisiatif ini ke 10 sekolah di Bandung yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2025–2026. Fokusnya tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga mencakup pelibatan guru, orangtua, dan pembentukan komite lokal untuk keberlanjutan program.

"Setelah fase satu berlangsung di Jogja, selanjutnya kita akan ke Bandung untuk membantu 10 sekolah. Kita akan fokus di fasilitas sanitasi, seperti toilet karena di toilet biasanya jadi tempat paling sering terjadinya bullying. Sepi karena suasana yang gak disukai, membuatnya jadi tempat yang rawan. Oleh karena itu, kalau kita perbaiki, bisa juga memperkecil risiko," imbuhnya.

Sejak diluncurkan di Indonesia pada Juni 2022, program PEACE FOR ALL telah mengumpulkan donasi sebesar Rp4,9 miliar. Dana ini diperoleh dari penjualan kaos dengan desain eksklusif, di mana sebagian keuntungannya disumbangkan untuk mendukung program Save the Children. Kaos ini tak hanya menjadi item fashion, tetapi juga simbol solidaritas dan aksi nyata bagi masyarakat yang lebih damai.

"Kalau kalian tahu, di UNIQLO itu ada lini UT. Nah, ini sama dengan itu, hanya saja bukan sekadar membeli kaos, tetapi 20 persen keuntungannya per tahun akan menjadi dana campaign untuk membantu mengatasi kekerasan terhadap anak, sesuai dengan visi perdamaian itu sendiri," kata Irma menjelaskan.

UNIQLO percaya bahwa pakaian dapat memiliki peran lebih besar dari sekadar pelindung tubuh. Lewat desain kaos yang dibuat oleh 45 kolaborator global, termasuk selebritas ternama seperti Ichiro dan Koji Yakusho, kampanye ini menyuarakan pesan harapan, anti-kekerasan, dan empati lintas negara. Hingga April 2025, proyek ini telah menjual lebih dari 7,19 juta kaos secara global.

PEACE FOR ALL tidak hanya berbicara tentang donasi, tetapi juga pendekatan edukatif yang partisipatif. Salah satu pencapaian penting dari program ini adalah peningkatan kesadaran di kalangan siswa dan guru mengenai pentingnya lingkungan bebas kekerasan. Inisiatif ini juga melibatkan anak-anak sebagai agen perubahan melalui pelatihan advokasi dan pembentukan gugus tugas sekolah.

Fadli Usman dari Save the Children menegaskan, bahwa pendekatan ini membantu memperkuat kapasitas lokal dalam menjaga keberlangsungan program. Dengan adanya kolaborasi lintas sektor dan pelibatan komunitas, program ini mampu menciptakan ekosistem pendukung yang berkelanjutan, menjadikannya lebih dari sekadar kampanye sementara.

"Adanya program ini juga, kita bisa membangun fasilitas yang ramah terhadap anak-anak disabilitas. Dengan begitu, contohnya, Alya sebagai nama samaran, salah satu anak disabilitas yang kita bantu di sekolah kawasan Sleman, sekarang justru menjadi pelopor agen perubahan. Sebelum program ini, dia khawatir masuk toilet, tapi sekarang bisa merasa aman dan nyaman karena kita bangun pegangan dan lainnya," ucapnya.

Acara Media Conference PEACE FOR ALL di Jakarta juga menampilkan pameran instalasi yang menggambarkan perjalanan global program ini. Melalui instalasi visual dan dokumentasi, pengunjung diajak menyelami esensi dari perdamaian dan bagaimana sebuah kaos dapat menjadi katalisator perubahan. Koleksi terbaru yang ditampilkan turut memperkuat narasi ini, menjadikan pameran sebagai refleksi global terhadap aksi lokal.

Pameran tersebut bukan hanya mengangkat aspek kampanye, tapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan oleh UNIQLO melalui koleksi PEACE FOR ALL. Seluruh pengalaman ini menyatukan antara nilai estetika, solidaritas, dan tanggung jawab sosial dalam sebuah ruang yang menginspirasi.

Dengan filosofi LifeWear, UNIQLO meyakini bahwa pakaian dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik. Komitmen ini diwujudkan dalam upaya mereka membangun dunia yang lebih damai melalui aksi nyata. Fokus UNIQLO dan Save the Children ke wilayah seperti Sleman dan Bandung menjadi cerminan pendekatan berbasis kebutuhan nyata.

Program PEACE FOR ALL juga menjadi bukti bagaimana perusahaan ritel bisa memainkan peran besar dalam mengatasi isu-isu sosial dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. UNIQLO pun berharap, melalui T-shirt ini, setiap individu dapat menjadi bagian dari gerakan global menuju perdamaian dan perlindungan hak anak.

UNIQLO PEACE FOR ALL lebih dari sekadar kampanye fashion. Ia adalah gerakan sosial yang membuktikan bahwa kepedulian bisa hadir dalam bentuk paling sederhana, seperti sebuah kaos. Melalui kekuatan kolaborasi dan semangat kemanusiaan, UNIQLO bersama Save the Children telah menjangkau ribuan anak dan komunitas di Indonesia serta terus berupaya menciptakan dunia yang inklusif dan damai.