Yuk, Kenali dengan Baik Kepribadian Narsistik dari 11 Tanda Ini

Ciri khas narsisme adalah minat yang berlebihan pada diri sendiri, yang berarti mereka umumnya sangat sedikit peduli dengan pengalaman orang lain.

Menurut peneliti dari Universitas Cambridge, orang narsisis cenderung memiliki rasa empati yang berkurang, artinya sulit bagi mereka untuk hadir dan berhubungan dengan pikiran, perasaan, dan penderitaan orang lain.

Orang narsis tidak akan kehabisan akal dalam memberikan pesonanya. Orang narsisis membuat kesan pertama yang luar biasa, terlihat percaya diri, seksi, menarik, kompeten, hangat, dan lucu kepada orang lain. 

Ini memberikan sinyal bahwa mereka sering kali menjadi orang yang paling populer atau paling menarik di ruangan itu karena orang merasa tertarik pada karisma mereka yang luar biasa bahkan tanpa benar-benar mengenal mereka, kata penelitian yang diterbitkan di  Frontiers in Psychology.

Karena dorongan ego dan kekuatan yang mereka berikan, peran kepemimpinan adalah daya tarik alami bagi orang-orang dengan kepribadian narsistik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Personnel Psychology.

Tambahannya, para peneliti menemukan, orang-orang narsistik bisa menjadi pemimpin yang sangat baik — sampai titik tertentu. Ini karena pada akhirnya, orang-orang di bawah mereka mungkin mulai sadar bahkan muak dengan sikap mereka yang eksploitatif, sombong, dan bahkan tiran.

Ini adalah paradoks narsisis: Orang narsistik terus-menerus merendahkan dan meremehkan orang lain, namun sialnya mereka juga sangat membutuhkan kekaguman dari orang lain.

Maknanya adalah, mereka terus-menerus menemukan teman baru yang akan bersedia memuji dan memuja dirinya. Dalam jangka panjang, ini menjadi sulit sebab orang lain tidak akan terus terusan memuji mereka, jadi mereka harus selalu mencari kenalan baru yang tentunya bisa memuaskan nafsu pujiannya.

Manipulasi dan eksploitasi pasangan adalah modus operasi orang narsis dalam hubungan yang kelak menjadi masalah serius yang menjadi dasar hubungan toksik.

Teman, keluarga, dan kekasih hanya sebagai media perantara dalam memberikan makan egonya sendiri, uang, seks, status sosial tingkat lanjut atau hal-hal lain yang mereka inginkan.

Orang narsisis suka berbicara tentang diri mereka sendiri dan pencapaian mereka sendiri, dan kecenderungan untuk terlalu sombong dan sombong ini sering kali merupakan salah satu petunjuk pertama tentang sifat asli mereka yang narsistik.

Anehnya, mereka tidak hanya mengatakan bahwa mereka yang terbaik, mereka benar-benar percaya bahwa mereka lebih baik dari yang lain. Delusi keagungan dan rasa harga diri yang meningkat dengan kuat adalah ciri khas narsisme.

Meskipun beberapa narsisis lebih tertutup, banyak narsisis bereaksi defensif dan bahkan agresif, terhadap kritik atau kegagalan pribadi.

Ketika dihadapkan pada kelemahan, bahkan dengan cara yang netral, mereka dapat bereaksi dengan ledakan tiba-tiba dan mengejutkan berupa teriakan, tangisan, amarah, atau perilaku agresif lainnya.

Orang narsistik juga menunjukkan adanya sikap yang ingin tampil paling menonjol bahkan dalam penampilan dan ingin dikenal sebagai orang yang paling diinginka dalam kelompok, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality.

Orang narsisis mencurahkan banyak waktu dan energi untuk "menciptakan hal-hal yang menarik secara fisik" melalui olahraga misalnya, pakaian mahal, tata rias wajah, gaya rambut, mobil, aksesori, dan penampilan publik lainnya tentang kekuasaan dan status.

Karena perasaan berhak dan kurangnya empati, orang narsistik lebih cenderung mendorong apa yang mereka inginkan dan menolak untuk menerima tanggapan negatif atau alternatif. Dan kecenderungan ini bahkan bisa menyeberang ke sikap jahat. 

Sebuahstudi yang dilakukan oleh Universitas Georgia menemukan bahwa pria narsistik jauh lebih mungkin untuk memperkosa atau melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain.

Kepribadian narsistik namun dengan sikap insecure mungkin tampak seperti oksimoron tetapi keduanya berjalan bersama lebih dari yang semua orang kira, menurut peneliti dari Lowa State University.

Walaupun sebenarnya mereka yang narsistik masih menganggap dirinya istimewa, berhak menjadi hebat, tetapi mereka tidak bisa melakukannya akhirnya merasakan insecure yang dalam. Akibatnya mereka rentan depresi, harga diri mereka sangat berfluktuasi, dan tidak terlalu proaktif, tetapi pasif, pemalu, dan tertutup.

Orang dengan kepribadian narsistik lebih cenderung tidur dengan banyak pasangan dan selingkuh dalam suatu hubungan karena mereka selalu mencari sesuatu (eh, seseorang) yang lebih baik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships. 

Dan karena keinginan mereka untuk mengontrol orang lain dan ketidakmampuan mereka untuk berempati dengan orang lain, mereka mungkin juga mendapatkan kesenangan yang menyimpang dari meyakinkan orang lain untuk melakukan tindakan seksual yang tidak mereka inginkan.

Nah, itulah 11 tanda yang bisa kamu amati secara umum dan paling sering ditunjukkan oleh orang-orang yang punya kepribadian narsisme. Bagaimanapun, ini bukan kelainan yang mereka kehendaki, tapi kamu hanya perlu mawas diri.