Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Penyebab Daddy Issues, Hubungan yang Tidak Sehat?

ilustrasi sedih (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi sedih (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Trauma masa kecil dapat memengaruhi hubungan sekarang
  • Daddy issues mengacu pada kesulitan emosional dan psikologis dari hubungan dengan ayah
  • Penyebabnya meliputi hubungan tidak sehat, pelecehan, atau ayah yang tidak ada
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dilansir laman Marriage, daddy issues mengacu pada kesulitan emosional dan psikologis yang berasal dari hubungan yang tidak sehat dengan ayah atau figur ayah seseorang. Masalah ini dapat muncul dari berbagai jenis pengalaman, seperti pengabaian, penelantaran, pelecehan, atau sekadar ayah yang tidak ada atau menjauh.

IDN Times akan menjelaskan beberapa penyebab daddy issues. Mulai dari hubungan yang tidak sehat hingga pelecehan, yuk simak selengkapnya!

1. Hubungan terlalu dekat yang tidak sehat

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Dilansir laman Verywell Mind, meskipun sangat menyenangkan berada dekat dengan sosok ayah, dalam beberapa kasus, ikatan ini dapat melewati batas dari yang sehat dan mendukung menjadi tidak sehat dan merusak. Jika seseorang memiliki ikatan yang erat dengan ayahnya, ini mungkin menunjukkan bahwa ayahnya lebih menyayanginya atau merawatnya dengan sangat baik, bahkan mungkin memanjakannya. Mungkin juga mereka lebih mirip ayahnya daripada saudara kandungnya dan mendapat imbalan atas hal itu.

"Salah satu penjelasan untuk mengembangkan ikatan dekat yang tidak sehat dengan figur ayah seseorang adalah saat tumbuh dewasa, sang ayah tertarik atau memperlakukan anak lebih seperti teman kencan atau pasangan romantis. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi korban pelecehan mental, emosional, dan seksual," jelas Barbara Field, selaku penulis di laman Verywell Mind.

2. Tidak memiliki peran ayah

ilustrasi sedih (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi sedih (pexels.com/Pixabay)

Alih-alih memiliki ayah yang terlalu terlibat, terkadang orang-orang dengan daddy issues tumbuh dengan ayah yang tidak pernah ada. Ayah tersebut mungkin bekerja keras, meninggalkan keluarga, atau tidak dapat diandalkan.

Peran ayah yang jauh secara fisik mungkin juga jauh secara emosional. Peran ayah yang tidak tersedia secara emosional ini jugalah yang meninggalkan luka mendalam.

"Untuk mengisi kekosongan itu, seseorang mungkin terus-menerus membutuhkan perhatian dan validasi dari pria yang lebih tua untuk mengisi peran sebagai ayah. Mereka mungkin mencari persetujuan, nasihat, atau teman dari pria yang lebih tua ini untuk mengimbangi kurangnya kedekatan fisik dan emosional yang mereka dambakan saat masih anak-anak," tambah Field.

3. Pelecehan seksual

ilustrasi sedih (pexels.com/MART  PRODUCTION)
ilustrasi sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Anak-anak kecil rentan dan mempercayai orang tua untuk menetapkan batasan yang tepat. Sayangnya, orang dewasa terkadang melewati batas tersebut. Orang tua, orang tua tiri, atau figur ayah lainnya dapat memanfaatkan anak-anak yang rentan, yang berpotensi menyebabkan anak tersebut memiliki masalah dengan ayahnya di kemudian hari.

Pelecehan seksual menimbulkan perasaan yang rumit pada anak-anak. Mereka ingin mencintai figur ayah mereka karena telah mengajak mereka keluar, bermain dengan mereka, dan merawat mereka. Namun, mereka juga merasakan sakit karena pelecehan tersebut.

Kalau kamu merasa memiliki daddy issues, gak ada salahnya lho kamu datang ke profesional untuk menyembuhkan masalahmu. Jangan malu dan jangan takut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma Salsabilla
EditorAlma Salsabilla
Follow Us