Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Kamu Cuma Kagum, Bukan Benar-benar Naksir

Ilustrasi saling bercanda (Pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Pernah gak sih, kamu merasa deg-degan setiap kali lihat seseorang, terus langsung mikir kalau kamu naksir dia? Wajar kok, perasaan kayak gini sering terjadi, apalagi kalau orang itu punya pesona atau kepribadian yang menarik. Tapi, hati-hati! Bisa jadi itu bukan rasa suka yang sesungguhnya, melainkan hanya sekadar rasa kagum. 

Rasa kagum dan naksir itu mirip, tapi sebenarnya beda jauh. Kalau cuma kagum, biasanya perasaan itu gak bertahan lama dan lebih didasarkan pada faktor eksternal seperti penampilan atau pencapaian seseorang. Sedangkan kalau benar-benar suka, perasaan itu lebih dalam dan tetap ada meskipun kamu sudah tahu kelebihan dan kekurangannya. Nah, biar kamu gak salah paham sama perasaanmu sendiri, coba cek empat tanda ini!  

1. Kamu hanya terpukau dengan penampilannya

Ilustrasi berbincang bersama (Pexels.com/fauxels)

Coba pikirkan, apa yang bikin kamu tertarik sama dia? Apakah karena wajahnya yang menarik, cara berpakaiannya yang keren, atau mungkin karena dia terlihat begitu memesona saat berbicara? Kalau jawabanmu lebih banyak berkaitan dengan penampilan fisik atau kesan pertama, kemungkinan besar kamu hanya kagum, bukan benar-benar suka.  

Rasa kagum biasanya muncul karena ada sesuatu yang spesial pada seseorang yang bikin dia menonjol. Tapi, kalau kamu gak benar-benar tertarik mengenal pribadinya lebih dalam, itu tanda bahwa perasaanmu cuma sebatas kekaguman. Bayangkan kalau suatu hari dia tampil beda, misalnya dengan gaya yang lebih sederhana atau tanpa riasan. Apakah kamu masih tetap tertarik? Kalau gak, berarti selama ini kamu hanya terpesona dengan tampilan luar saja dan gak benar-benar naksir.

2. Kamu gak terlalu peduli sama kehidupannya

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/ Alex P)

Saat benar-benar naksir seseorang, biasanya kamu akan ingin tahu banyak tentang hidupnya, mulai dari apa hobinya, bagaimana kepribadiannya, bahkan hal-hal kecil seperti makanan favoritnya. Tapi kalau kamu cuma sekadar kagum, biasanya rasa penasaran itu gak terlalu besar. Kamu mungkin menikmati melihatnya dari kejauhan atau mendengar cerita tentang dia, tapi kamu gak punya dorongan untuk benar-benar masuk ke dalam hidupnya.  

Misalnya, dia tiba-tiba cerita tentang masalah yang lagi dia hadapi. Kalau kamu hanya menganggap itu sebagai obrolan biasa dan gak terlalu peduli, berarti perasaanmu gak sedalam itu. Orang yang benar-benar suka akan berusaha memahami dan mendukung, bukan sekadar mengagumi dari jauh tanpa rasa keterikatan emosional.  

3. Perasaan itu hilang saat dia gak ada

Ilustrasi sedang makan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah gak kamu ngerasa suka banget sama seseorang saat melihatnya, tapi begitu dia gak ada, perasaan itu langsung hilang dan hatimu kembali biasa saja? Nah, ini tanda jelas kalau kamu cuma kagum. Rasa suka yang sesungguhnya gak akan langsung hilang hanya karena orangnya gak ada di depan mata. Sebaliknya, kamu akan tetap memikirkan dia, merindukannya, dan ingin tetap terhubung meskipun kalian gak sering bertemu. 

Kagum itu sering kali seperti efek sesaat. Misalnya, kamu melihat seseorang yang karismatik berbicara di depan umum, lalu merasa "wah, dia keren banget!" Tapi begitu acara selesai dan kamu menjalani harimu seperti biasa, kamu gak lagi memikirkannya. Itu beda dengan naksir, di mana kamu terus-menerus ingin tahu kabarnya dan merasa ada sesuatu yang kurang saat dia gak ada. 

4. Kamu lebih suka membayangkan dan tidak terbersit untuk mendekati

Ilustrasi bercermin (Pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang benar-benar suka akan berusaha untuk mendekat dan membangun hubungan, meskipun pelan-pelan. Tapi kalau kamu cuma kagum, biasanya kamu lebih nyaman membayangkan daripada benar-benar mendekatinya. Kamu mungkin suka stalking media sosialnya, melihat foto-fotonya, atau membayangkan bagaimana rasanya kalau kamu bersama dia. Tapi ketika ada kesempatan untuk ngobrol atau lebih mengenalnya, kamu malah gak terlalu tertarik atau bahkan canggung.  

Ini terjadi karena rasa kagum sering kali bersifat idealis. Kamu mengidolakan seseorang dari kejauhan tanpa benar-benar ingin terlibat langsung. Sedangkan kalau benar-benar suka, kamu pasti ingin berada di dekatnya, mengenalnya lebih dalam, dan membangun hubungan yang nyata, bukan sekadar hayalan. 

Membedakan antara kagum dan naksir memang gak selalu mudah, tapi penting buat kamu pahami biar gak salah langkah. Kalau ternyata kamu cuma kagum, gak perlu dipaksakan jadi perasaan yang lebih dalam. Nikmati saja perasaan itu sebagai sesuatu yang wajar dan gak perlu terlalu dipikirkan. Tapi kalau kamu merasa perasaanmu semakin kuat dan tetap bertahan meskipun sudah mengenal dia lebih dalam, mungkin itu benar-benar rasa suka. Jadi, coba refleksi lagi perasaanmu sebelum kamu mengambil langkah lebih jauh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us