Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Kamu Tidak Cocok dengan Pasangan, Jangan Dipaksakan!

ilustrasi pasangan (pexels.com/Dương Nhân)

Hubungan yang sehat merupakan hubungan yang dapat memberikan kebahagiaan dan juga mendukung pertumbuhan pribadi. Namun, sering kali tidak semua pasangan bisa saling cocok satu sama lain, meski perasaan cinta telah hadir di antara mereka, sehingga hal inilah yang mungkin dapat menimbulkan masalah tersendiri.

Sering kali ketidakcocokan bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak akan berjalan baik dalam jangka panjang, sehingga memaksakannya hanya akan membawa tekanan emosional bagi kedua belah pihak. Oleh sebab itu, simaklah beberapa tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa kamu mungkin dengan pasangan, sehingga sebaiknya jangan dipaksakan.

1. Komunikasi sering kali berakhir dengan konflik

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Seperti yang diketahui bahwa komunikasi merupakan landasan atau fondasi penting dalam membangun hubungan yang sehat. Jika setiap diskusi atau percakapan sederhana sering kali berubah menjadi pertengkaran, maka ini menunjukkan bahwa hubungan yang kamu miliki sudah mulai terlihat ketidakcocokan.

Hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi yang jujur dan saling memahami satu sama lain. Namun, jika terjadi ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif, maka ini akan menunjukkan perbedaan yang besar dalam cara berpikir dan juga menangani emosi dengan baik.

2. Tidak memiliki nilai atau tujuan hidup yang sejalan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Pasangan yang cocok semestinya akan memiliki nilai-nilai inti dan juga tujuan hidup sejalan, sehingga tidak akan menemukan perbedaan signifikan. Biasanya nilai-nilai inti tersebut berkaitan dengan pandangan tentang keluarga, karier, hingga keuangan yang dimiliki, sehingga masing-masing akan memiliki pandangan yang serupa.

Jika ternyata kamu dan pasangan memiliki pandangan yang sangat berbeda terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan nilai atau tujuan hidup, maka ini akan menjadi masalah tersendiri. Bukan tidak mungkin jika hubunganmu akan semakin sulit untuk berkembang karena perbedaan tersebut akan menjadi sumber konflik yang sulit untuk diatasi.

3. Tidak ada dukungan emosional yang memadai

ilustrasi sedih (unsplash.com/Joshua Rawson-Harris)

Dalam setiap hubungan yang sehat sebetulnya pasangan harus bisa saling mendukung dan juga menjadi tempat yang aman untuk berbagi satu sama lain. Namun, sering kali jika pasangan justru sering mengabaikan perasaanmu dan tidak hadir pada saat kamu membutuhkan dukungan emosional, maka ini menunjukkan ketidakcocokan yang mungkin terjadi.

Semestinya hubungan yang baik membutuhkan empati dan perhatian dari kedua belah pihak tanpa terkecuali, sehingga tidak ada yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan satu sama lain. Bagaimana pun juga pasangan sebagai terdekat berperan penting untuk memberikan dukungan emosional yang memadai dalam situasi-situasi yang sulit.

4. Kamu tidak merasa seperti menjadi diri sendiri

ilustrasi sedih (pexels.com/Inzmam Khan)

Jika memang kamu merasa harus terus berusaha menjadi orang lain agar bisa pasangan, maka ini menjadi tanda dari ketidakcocokan tersebut. Semestinya hubungan yang sehat dapat memungkinkan untuk menjadi diri sendiri tanpa takut akan dihakimi atau pun disepelekan oleh pasangan, sehingga hal inilah yang perlu diperhatikan dengan seksama.

Jika kamu merasa tidak nyaman dalam mengekspresikan diri, maka hal tersebut akan sistematis membuatmu tertekan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, jika kamu tudak mampu menjadi diri sendiri di hadapan pasangan, maka ini menunjukkan ketidakcocokan yang dimiliki dan sebaiknya tidak dipaksakan.

Ketidakcocokan dengan pasangan tidak selalu berarti ada yang salah dengan salah satu pihak, namun menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak bisa memberikan kebahagiaan yang digarapkan. Penting sekali untuk mengevaluasi kembali hubungan yang dijalani agar nantinya tidak membawa beban untuk kedua belah pihak. Lebih baik putus dari pada memaksakan diri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna
Follow Us