5 Alasan Logis Kenapa Kamu Harus Stop Membandingkan Pacar sama Mantan

Baik mantan maupun kekasihmu sekarang adalah dua orang yang pernah dan sedang menempati tempat spesial di hatimu. Keberadaan mantan sebagai bagian dari masa lalu, memang gak bisa dilupakan sepenuhnya. Akan tetapi, kurang bijak rasanya jika kamu terus menyangkut pautkan mantan dengan pacarmu yang sekarang. Apalagi tega membandingkan mereka berdua.
Kamu sering memadankan si dia dengan mantanmu dulu. Menurutmu dia kurang peka, gak seperti mantanmu yang selalu punya inisiatif. Bagimu dia juga bukan tipe pacar yang romantis, lain dengan mantanmu yang kerap kali memberikan kejutan. Percaya deh, meskipun dia hanya diam saja dan sok masa bodoh tapi diam-diam hatinya sedang menampung luka, lho. Bisa jadi suatu saat kesabarannya bakal habis dan kamu yang akan menanggung risikonya.
Makanya, sebelum terlambat ada baiknya tahu dulu deh, lima alasan logis kenapa kamu wajib berhenti membandingkan pacar dengan mantan berikut ini.
1. Jelas dampak yang bakal terjadi pertama kali adalah pacarmu akan merasa cemburu

Jangan pura-pura naif deh, kamu tentu sadar jika tiap kali dibandingkan dengan mantanmu, pacarmu bakal merasa gak enak hati dan cemburu. Nah, jangan-jangan memang niat awalmu adalah untuk membuat dia cemburu, ya? Jika iya, kamu sukses besar sekaligus kelewatan. Mending berhenti dari sekarang deh, sebelum akhirnya malah menyesal.
2. Selanjutnya dia bakal berpikir posisinya sekarang hanya sebagai pengganti mantanmu, sebenarnya kamu gak benar-benar cinta dia

Bukan tidak mungkin, lho karena jenuh dibandingkan terus pacarmu jadi berpikir kalau posisi dia saat ini hanya sebagai pengganti saja. Itu artinya dia mengira kamu gak benar-benar mencintainya dan hanya butuh seseorang untuk mengisi posisi kosong yang dulu ditempati mantan. Wajar sih dia mikir seperti itu, karena jika kamu benar-benar cinta tentu gak akan tega menyakiti hatinya seperti ini.
3. Timbul niat di benak kekasihmu untuk menjadi sama dengan mantanmu, supaya kamu puas dan gak membandingkan mereka lagi

Sebenarnya dia punya hak untuk pergi darimu dan mencegah hatinya kembali tersakiti, tapi pacarmu memilih bertahan. Tak hanya itu saja, dia bahkan berusaha mati-matian mengikuti standar kekasih idaman yang selama ini kamu angung-agungkan. Yaitu berupaya meniru mantanmu.
Padahal dia sendiri punya banyak sisi baik yang sayangnya gak kamu lihat selama ini. Yakin, setelah dia berubah sikap menjadi seperti mantan, kamu akan merasa senang? Kasihan lho, pacarmu jadi tersiksa terus batinnya.
4. Sementara apapun yang dia lakukan gak akan bisa membuatmu benar-benar puas, ini karena sesungguhnya kamu belum bisa move on juga

Meskipun sudah berusaha dengan susah payah untuk menuruti keinginanmu dan menjadi seperti mantanmu dulu, itu gak juga sukses membuatmu lega. Justru kamu menganggap dia palsu dan hanya bisa jadi peniru. Sekarang kamu justru menuntut si dia untuk menjadi dirinya sendiri.
Padahal selama ini dia sudah menjadi apa adanya, tapi kamu tidak terima dan menuntutnya buat menunjukkan perubahan. Jadi mau kamu apa sih? Dia manusia, lho bukan mainan yang bisa seenaknya dipermainkan.
5. Lama-kelamaan pacarmu akan merasa jenuh juga, ujung-ujungnya kalian bertengkar dan akhirnya putus

Seperti yang sudah dibahas di awal tadi, setiap orang tentu punya batas sabarnya sendiri. Begitu pula dengan pacarmu ini. Terus diam dan nurut bukan berarti dia gak akan marah suatu saat nanti. Akan tiba masanya, pacarmu benar-benar lelah sama sikap menyebalkanmu ini. Ketika hari itu tiba, kalian bakal sering bertengkar dan adu argumen.
Puncaknya, kalau kamu gak mau mengakui kesalahan dan berhenti membandingkannya dengan mantan dia akan memilih putus. Biasanya sih, kalau sudah ditinggalkan kamu baru sadar dan menyesal. Lihat saja nanti kalau gak percaya.
Semoga setelah mengetahui kelima alasan barusan kamu jadi sedikit tersadarkan, bahwa apa yang kamu lakukan selama ini bukan lelucon dan bisa berdampak fatal. Penyesalan selalu datang terlambat, tapi kamu bisa mencegah rasa sesal itu datang dengan tidak melakukan kesalahan konyol, seperti ini.
Terima pacarmu apa adanya dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Mantan dan pacar tentu berbeda karena memang mereka bukan orang yang sama. Paham kan?