5 Alasan Pacaran dengan Prinsip Jalani Dulu Hanya Membuang Waktumu

Jawaban "jalani saja dulu" bisa jadi tanda bahwa dia gak punya bayangan lebih terhadap hubungan kalian. Kamu gak boleh berespektasi berlebihan jika sedari awal kisah asmara kalian hanya berpegang dengan prinsip di atas. Bagaimana bisa kamu menaruh harapan di pundak orang yang masih ragu akan kelangsungan hubungan kalian?

Ingat, ya, kecewa itu lebih sering datang dari hasil espektasi yang terlalu tinggi. Jangan sampai bayanganmu sudah membangun keluarga, sementara dia sebatas menjadikanmu teman bercanda. Sebelum kamu jadi korban main hatinya, ada baiknya kamu teliti dulu makna sebenarnya di balik jawaban "jalani saja dulu" versi dirinya seperti apa.

Kita memang gak bisa menyamaratakan semua orang yang berpacaran dengan prinsip jalani saja itu pasti gagal. Seperti yang kita tahu, banyak sekali makna di balik frasa "jalani saja" yang biasa dijadikan jawaban aman saat ditanya perihal hubungan. Namun, kita juga harus sadar diri dan paham kondisi apakah sebenarnya hubungan yang sedang kita jalani layak dipertahankan atau gak.

Kebanyakan orang yang menjawab jalani saja itu adalah orang yang belum mau menjajaki hubungan serius. Dia belum yakin hubungannya dengan pasangannya layak dibawa pelaminan.

Nah, kalau kamu maunya diseriusin, ada baiknya kamu menghindari hubungan yang berprinsip jalani saja. Karena kebanyakan mereka hanya mau mengajakmu berjalan melewati waktu dan meninggalkanmu ketika di perjalanannya mereka menemukan yang lebih dari kamu. 

Mengapa tetap bertahan di kisah asmara yang prinsipnya "jalani saja" hanya membuang waktumu? Karena pada dasarnya prinsip tersebut mengurungmu dalam ketidakpastian. Kamu gak tahu apakah kalian akan terus bersama atau berpisah di tengah jalan.

"Jalani saja" dalam sebuah hubungan seperti berlayar di tengah lautan tanpa tujuan. Kamu gak tahu apa yang dilakukan pasanganmu jika ditengah laut nantinya kapalmu tenggelam. Kamu gak tahu apakah saat kamu tenggelam dia akan menyelamatkanmu atau justru pergi menyelamatkan dirinya sendiri. Prinsip jalani saja itu menyeramkan karena jika hubungan kalian karam, lukamu terasa lebih dalam. 

Jangan senang dulu saat pacarmu menjawab "jalani saja" saat kalian ditanya progres hubungan oleh orang terdekat. Kamu sendiri tahu 'kan dalam perjalanan itu rintangannya banyak sekali? Gak selalu bertemu bahagia, gak jarang hubungan yang tampak sehat justru bertemu orang ketiga.

Namanya juga jalani saja, saat berjalan semua orang bebas berubah pikiran. Dari yang semula merasa sayang kemudian rasanya perlahan menghilang, itulah realita perjalanan asmara yang mau gak mau harus ditelan. Nah, kalau kamu berani memulai kisah asmara dengan prinsip "jalani saja", artinya kamu juga harus menyiapkan mental jika pasanganmu pergi kapan saja. 

Saat di awal hubungan mungkin jawaban "jalani saja" gak akan membuatmu terganggu. Beda cerita jika hubungan kalian sudah berjalan tahunan tetapi jawabannya tetap "jalani saja" saat ditanya kejelasan hubungan. Mau sampai kapan kamu berjalan bersamanya? Sampai dia meninggalkanmu atau sampai dia siap mengajakmu ke pelaminan?

Kamu gak punya kejelasan sampai kapan harus menunggu. Kamu juga gak bisa seenaknya berpindah hati karena masih berstatus pacar orang. Kamu membuang bulan demi bulan, tahun demi tahun untuk mendapat kepastian kapan harus berhenti. Bukankah itu melelahkan?

Menjalani hubungan tanpa tujuan rentan membuatmu tertekan. Sesantai apa pun hubungan asmaramu dengan pacarmu tentu kalian perlu target kapan harus menapaki jenjang yang lebih serius, bukan? Jika pasanganmu sekarang terkesan gak punya gambaran masa depan kalian, gak ada salahnya kok untuk berjalan mundur dan merelakan kisah kalian berakhir pada perpisahan.

Pikir lagi, mau sampai kapan kamu dikurung pada ketidakpastian? Hidup ini perlu tindakan nyata bukan hanya dikenyangkan oleh kata-kata.