Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Pasangan Lebih Suka Morning Call daripada Sleep Call

ilustrasi video call (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Walaupun istilah sleep call baru marak dipakai sekarang, kegiatan bertelepon dengan pasangan sebelum tidur sudah banyak dilakukan sejak dulu. Kesibukan sepanjang hari bikin mereka baru punya waktu luang menjelang tidur.

Namun, ternyata sebagian orang lebih suka bertelepon dengan pasangan di pagi hari daripada malam hari. Meski kesibukannya sama, morning call dirasa lebih bermanfaat bagi mereka. Bukan berarti mereka sama sekali gak mau bertelepon menjelang tidur. Berikut lima alasan mengapa pasangan lebih suka morning call daripada sleep call.

1. Sekalian buat membangunkan tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Eren Li)

Orang yang sukar bangun pagi sangat membutuhkan bantuan pasangannya biar gak terlambat pergi ke kantor. Meski ada alarm smartphone, sering kali ia tanpa sadar cuma mematikannya. Alhasil, dia bangun kesiangan.

Kalau pasangan menelepon di pagi hari, ia lebih mudah terbangun. Bila pun dia sempat refleks menolak panggilan, pasangannya dapat terus menelepon sampai ia terjaga. Morning call pun bukan sekadar ajang kangen-kangenan, melainkan penentu jalannya hari itu.

Walaupun mereka berjauhan, rasanya tetap dekat karena setiap hari masih saling membangunkan tidur. Aktivitas sesederhana ini bikin hubungan jarak jauh tak terlalu menyiksa. Sekalipun fisik berjauhan, suara pasangan masih menjadi yang pertama menyapa di pagi hari.

2. Kondisi masih sama-sama fresh

ilustrasi video call (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di pengujung hari, mereka sudah sama-sama capek setelah beraktivitas seharian. Rasa lelah menurunkan kualitas percakapan mereka. Apa-apa yang penting disampaikan malah terlupakan.

Suasana hati pun cenderung negatif sehingga percakapan dengan pasangan ketika sleep call dapat kurang mengenakkan. Kalau salah satu tidur terlalu cepat, pasangannya mungkin menjadi kesal seakan-akan dirinya tidak dirindukan. Lain situasinya bila mereka bertelepon di pagi hari.

Kondisi keduanya masih sama-sama bugar. Perasaan menjadi lebih positif dan siap membicarakan apa saja. Isi percakapan tak akan mudah dilupakan seperti bila mereka melakukan sleep call sampai ketiduran.

3. Mood booster untuk jalani hari

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Pagi-pagi sudah disapa oleh orang yang dicintai tentu menyenangkan hati. Walaupun sebenarnya seseorang sedang menghadapi masalah dalam pekerjaannya, bertelepon sejenak dengan pasangan di pagi hari membuatnya merasa lebih baik. Mereka juga dapat saling sharing sebelum mulai beraktivitas.

Kalau sharing dilakukan semalam, emosi yang belum stabil plus rasa capek bikin mereka sulit berbicara dengan tenang serta memuaskan. Jika pun lagi gak ada problem yang perlu dibahas, morning call  menambah semangat mereka dalam menjalani hari. Jadwal bertemu mungkin masih lama, tetapi mereka sama-sama tak menjadi loyo dalam beraktivitas.

Catatan pentingnya, tetaplah menjadi pasangan yang menyenangkan. Morning call dapat berakhir berantakan apabila salah satu malah suka mengajak pasangannya berantem atau berdebat. Bila itu terjadi, bukannya mendapat suntikan semangat, mood pasangannya justru rusak sepanjang hari.

4. Teman mengobrol dalam perjalanan ke kantor

ilustrasi bertelepon (pexels.com/Ono Kosuki)

Asal tidak berkendara sendiri, morning call aman dilakukan sambil menuju ke kantor. Juga, perhatikan keramaian di sekitar agar smartphone tak tiba-tiba dijambret orang. Mengobrol dengan pasangan di pagi hari cocok untuk mengisi waktu selama perjalanan daripada merasa bosan.

Pun terkadang malas rasanya bercakap-cakap dengan penumpang yang lain. Apalagi kalau penumpang di sebelah terlihat berusaha menggoda. Dengan seseorang tampak selalu berkomunikasi dengan pasangannya, ia pasti gak berani macam-macam.

Namun, isi percakapan wajib diperhatikan. Jangan membicarakan hal-hal yang terlalu pribadi terutama terkait keadaan di rumah, keuangan, dan sebagainya. Takutnya ada orang di sekitar yang punya niat buruk dan memanfaatkan informasi itu.

5. Sekaligus mengabarkan jadwal kegiatan hari ini

ilustrasi morning call (pexels.com/George Milton)

Ketika orang melakukan sleep call, terkadang mereka belum ada gambaran yang jelas tentang kegiatan esok. Pikiran masih dipenuhi apa yang terjadi sepanjang hari ini. Dia jadi tak mengabarkan besok mau ke mana dan melakukan apa.

Itu bisa bikin cemas pasangannya kalau sulit menghubunginya. Dalam morning call, saling mengabarkan agenda masing-masing hampir terjadi secara otomatis. Dengan sudah sama-sama tahu biasanya mereka tak perlu lagi saling menelepon sepanjang siang. 

Mereka dapat berfokus pada pekerjaan masing-masing. Tidak ada rasa curiga saat pasangan tak merespons chat dengan cepat karena tahu ketika itu dia masih sibuk. Nanti mereka baru berkomunikasi lagi setelah kegiatan selesai.

Sebagai pasangan tentu boleh saja bertelepon kapan pun. Melakukan baik sleep call maupun morning call pun bagus sebagai tanda komunikasi yang amat lancar serta kedekatan mereka. Terpenting suatu waktu kebiasaan ini gak dilakukan karena alasan tertentu, jangan langsung marah dan bersikap penuh curiga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us