Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Putus dengan Pacar yang Nartistik, Buat Rencana Dulu!

ilustrasi putus (pexels.com/cottonbro studio)

Putus dengan pacar memang bukan hal yang mudah. Namun, tetap bertahan dengan seseorang yang memiliki sifat nartistik juga gak tepat. Sikapnya yang manipulatif dan kurang empati membuat kamu merasa lelah secara fisik dan mental.

Meskipun berat, tapi kebahagianmu adalah yang paling utama. Anushtha Mishra, seorang terapis, dikutip BONOBOLOGY, mengungkapkan bila kepribadian narsisme ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Ia percaya bahwa orang lain lebih rendah darinya dan cenderung mengabaikan persepektif, kebutuhan, dan masalah orang lain.

Dampaknya, seorang nartistik akan membuat perpisahan jadi lebih sulit. Untuk membantumu keluar dari hubungan toksik tersebut, di bawah ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat ingin putus dengan pacar yang nartistik. Yuk, simak!

1. Pastikan kamu memiliki alasan yang kuat dan tetapkan pendirian

ilustrasi perempuan sendirian (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Saat kamu sudah sangat yakin ingin putus, pacarmu mungkin akan melakukan beribu cara untuk bertahan. Jadi, jangan gegabah sebelum kamu punya alasan yang kuat untuk pisah. Tapi, hindari juga membuat-buat alasan yang gak benar karena itu malah akan memberi kekuatan yang lebih besar bagi pacarmu.

Mishra menjelaskan, sesekali kamu mungkin akan membenarkan perilaku narsisme dia karena ikatan traumamu atau rasa takutmu menghadapi kenyataan pelecehan nartistik. Untuk mengatasinya, berusahalah secara sadar untuk mengakhiri kecenderungan ini. Lakukan evaluasi diri agar gak menyalahkan diri sendiri terhadap hal-hal yang dikatakan pacarmu.

2. Pikirkan apa yang ingin dikatakan

ilustrasi mengucapkan sesuatu (pexels.com/Alena Darmel)

Agar gak salah langkah, kamu juga bisa memikirkan apa saja yang hendak diucapkan saat meminta putus. Ini bisa membantu kamu untuk lebih meningkatkan pertahanan dan pendirianmu.

"Penting untuk berbicara langsung, singkat, sederhana, dan to the point. Jangan beri ruang untuk argumen atau bujukan," kata Ashley Hudson, terapis pernikahan, dikutip PsychCentral.

Jika kamu merasa sulit dan gak yakin saat mengucapkan pesan, ungkapkanlah kata-kata yang sederhana. Misalnya, "Hubungan ini gak sehat. Aku ingin berhenti sebelum semua memburuk". 

3. Buat rencana

ilustrasi membuat rencana (pexels.com/Dima Sh)

Sebelum minta putus, kamu juga bisa membuat perencanaan terlebih dahulu. Mishra mengatakan, rencanakan sebelumnya bagaimana kamu akan pergi, kamu juga bisa minta dukungan dari teman-teman yang berempati.

Selain memikirkan kata-kata yang ingin diucapkan, pertimbangkan juga kemungkinan respons yang akan diungkapkan pacarmu. Di sisi lain, kamu juga harus memikirkan kondisimu setelah berhasil putus dengannya. Sebab, dilansir PsychCentral, Jennie Lannette selaku konselor mengungkapkan, sering kali bagian tersulit dari putus dengan seorang nartistik adalah menjauh.

"Saran terbaik yang bisa saya berikan adalah membuat terobosan yang bersih. Rencanakan untuk gak berhubungan setidaknya selama 1 bulan. Blokir nomor, akun, serta apa pun yang kamu bisa untuk memutuskan kontak dengannya," tambahnya.

4. Tetapkan batasan yang jelas

ilustrasi menetapkan batasan (pexels.com/Keira Burton)

Saat kamu minta putus, tawar-menawar akan terjadi. Dia mungkin akan bereaksi dengan mengemis, memohon, dan berjanji akan menjadi lebih baik, hingga meminta kesempatan kedua. Menanggapi hal tersebut, Hudson menyarankan untuk menetapkan batas yang jelas untuk menunjukkan bahwa kamu serius dengan perpisahan ini.

"Dia awalnya akan terdengar sangat menyesal dan akan mengungkapkan hal-hal yang ingin kamu dengar agar bisa tetap menjalin hubungan dengannya, serta mengendalikan perilaku. Selain itu, seorang nastistik juga dapat melakukan taktik lain seperti menyalahkanmu, saat tawar-menawar berhasil," imbuhnya.

Saat dia gak bisa lagi membujukmu, mungkin dia juga akan menyalahkanmu atas berakhirnya hubungan ini dengan melontarkan berbagai tuduhan. Sesekali, kamu mungkin akan merasa tuduhannya benar, tapi jangan sampai terpengaruh dan sebaiknya jangan tanggapi tuduhannya. Minimalkan reaksi dan ekspresi wajahmu untuk menunjukkan bahwa serangannya gak berhasil.

5. Konsultasi dengan pakar

ilustrasi terapi (pexels.com/SHVETS production)

Meskipun dia bersikap nartistik, tapi gak dapat dipungkiri bahwa kamu tetap merasakan cinta sehingga rasanya sangat sulit untuk berpisah. Meminta dukungan dari terapis bisa dilakukan agar bisa terlepas dari hubungan yang toksik ini.

Mishra mengemukakan, ahli kesehatan mental bisa membatumu mengidentifikasi masalah, meskipun gak menyenangkan. Mereka bisa membantumu mengatasi pengalaman dikritik, diabaikan, dieksploitasi, dan dianiaya.

Putus dengan pacar yang nartistik bukanlah hal yang mudah. Kamu mungkin akan mengalami pengalaman disalahkan, diberikan bom cinta, dan sebagainya.

Tapi ingatlah, bahwa kamu berhak untuk bisa hidup lebih tenang dan bahagia dengan diri sendiri. Beberapa cara di atas bisa juga kamu ikuti. Semoga membantu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Koi
EditorKoi
Follow Us