5 Ciri Orang yang Belum Siap Pacaran, Percuma Diajak Serius!

Memiliki komitmen sama seseorang berarti kebebasan yang kamu miliki juga harus dikorbankan. Bukan berarti semuanya dikekang, namun tentunya dalam sebuah komitmen, ada batasan yang harus dilakukan sebagai bentuk pengharapan terhadap pasangan.

Namun jika orang tersebut nyatanya lebih suka untuk bebas, belum mau terikat aturan, dan tak ingin terikat, maka sebaiknya pertimbangkan kembali untuk mengajaknya pacaran. Daripada akhirnya kamu yang makan hati sendiri, karena dia masih ingin bebas ke sana ke mari. 

Seseorang yang masih bingung tentang hidupnya sendiri juga menunjukkan bahwa dirinya belum siap untuk berpacaran. Coba bayangkan saja, bagaimana kamu mau menggambarkan masa depan dengan orang yang sama hidupnya sendiri saja bingung.

Oleh karena itu, cobalah mengenal gebetan selama masa PDKT. Cari tahu apa yang menjadi tujuan terbesar dalam hidupnya. Apakah sudah tahu tentang dirinya dengan baik atau belum.

Jika sekiranya dia masih bingung, lebih baik kalian berteman saja terlebih dahulu. Daripada diajak pacaran dan berujung tidak sepadan dalam pola pikir dan tujuan hidup.

Ciri selanjutnya adalah dia terlalu bergantung sama orangtuanya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kedewasaan dalam dirinya masih rendah. Bergantung sama orangtua ini contohnya masih belum mandiri secara finansial, belum bisa menyelesaikan masalah tanpa orang, dan sebagainya yang selalu dihubungkan dengan orangtuanya.

Pasti lelah sekali menjalani hubungan dengan orang yang masih kekanakan. Oleh karena itu, coba jangan terpengaruh sama penampilan atau materinya saja. Kalau dia belum bisa berdiri di kaki sendiri, lebih baik ditunda dulu pacarannya. 

Jika kamu ingin mengencani seseorang yang punya kecanduan terhadap sesuatu, maka hal ini perlu dipertimbangkan kembali. Karena jika dia sudah kecanduan sama suatu hal sampai memengaruhi pola hidupnya maka hal ini pasti mengganggu hubunganmu dengannya jika diajak pacaran. 

Karena jika seseorang sudah kecanduan, maka sebagian besar waktu yang dimiliki pasti dialihkan ke kecanduan tersebut. Lalu, kapan kamu punya waktu yang cukup untuk saling mengenal kalau dia saja mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk memuaskan kecanduannya saja?

Kenapa kamu belum bisa memacari seseorang yang masih merasa insecure sama dirinya sendiri? Karena buah dari rasa insecure salah satunya adalah posesif.

Semakin dia tidak merasa percaya diri, maka pasti dia akan menjadi pasangan yang super posesif. Karena dia merasa bahwa kalau kamu jauh darinya, maka rasa takut kehilanganmu akan semakin besar.

Maka jika kamu memiliki pasangan yang posesif, bisa jadi itu merupakan bentuk dari rasa insecure-nya. Kalau sudah posesif, hal ini bisa mengakibatkan hal-hal lain seperti, melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik. Jadi orang yang insecure dan belum percaya diri rasanya kurang ideal dijadikan sebagai pasangan. 

Memang pacaran adalah hal yang wajar dalam kehidupan sebagai kaum millenial. Tetapi, jangan pernah menjadikannya sebagai ajang coba-coba.

Kamu tetap harus menerapkan prinsip bahwa pacaran sebagai gerbang awal untuk menuju pernikahan. Bukankah begitu ciri kedewasaan dalam romansa?