5 Dampak Baik Saling Mengingatkan agar Introspeksi Diri dalam Hubungan

25 Jun 2021, 07:25 WIB

Ilustrasi pasangan melihat pemandangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Gak ada jalinan hubungan yang sempurna baik yang terlihat di dalam maupun di luar. Karena sejatinya hubungan percintaan terbangun atas dasar komitmen dua orang yang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Akan tetapi, walaupun banyak perbedaan di antara kalian hal itu gak membuatmu dan dia menyerah mempertahankan hubungan.

Karena selama ini kamu dan dia selalu berusaha bersikap dewasa dan saling mengingatkan untuk introspeksi diri. Supaya bisa kembali melihat dan mengevaluasi apa saja kontribusi yang sudah kalian berikan untuk hubungan.

Karena akan ada lima dampak baik yang tentu kamu dan pasangan rasakan ketika gak lupa saling mengingatkan untuk introspeksi diri. Apa saja? Yuk, simak terus!

1. Memahami dan menghargai batasan yang sudah disepakati sejak awal

Ilustrasi pasangan duduk mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Batasan yang ditetapkan dalam hubungan tentu saja penting, agar satu sama lain bisa bertindak sewajarnya dan gak merugikan. Ketika kamu dan pasangan saling introspeksi diri maka, kamu akan melihat sejauh mana kalian selama ini menghargai batasan tersebut.

Maka dari situ juga akan terlihat, sekuat apa kamu dan pasangan memegang kesepakatan dari awal menjalin hubungan hingga sekarang ini. Jika dirasa kurang maksimal maka secara otomatis kamu dan dia akan kembali ke batasan yang ada, sebagai salah satu bentuk sikap respect dan juga cinta.

2. Meminimalisir drama yang cuma menguras emosi dan tenaga

Ilustrasi pasangan tersenyum (pexels.com/Arina Krasnikova)

Pertengkaran tentu saja hal yang wajar dalam hubungan, selama gak sampai merugikan diri sendiri apalagi orang sekitar. Oleh sebab itu, mengapa introspeksi diri begitu penting. Karena dengan begitu, kamu dan pasangan akan sama-sama bisa menilai dan mengukur sedewasa apakah kalian menyelesaikan hubungan selama ini.

Sehingga hal itu bisa menghindarkan hubungan dari drama yang cuma buang tenaga dan waktu. Sebab kamu dan pasangan sama-sama menyadari, kesalahan dan kekurangan yang sebelumnya jadi pemicu pertengkaran hubungan menjadi kurang sehat.

3. Gak gengsi untuk meminta maaf dan berani mengakui kesalahan

Ilustrasi pasangan duduk berdua (pexels.com/Katerina Holmes)

Karena terbiasa untuk introspeksi diri dan menyadari kekurangan atau kesalahan masing-masing. Akhirnya kamu dan dia belajar untuk gak gengsi meminta maaf dan berani mengakui kesalahan.

Karena setelah kamu renungkan dan mencoba lebih tenang, sebenarnya kesalahan yang diperbuat sudah seharusnya dibicarakan dan dicari jalan keluarnya. Agar dikemudian hari bisa minimalisir kesalahan yang sama.

4. Menyadari kalau kekurangan yang dimiliki bukan alasan untuk saling menyakiti

Ilustrasi pasangan menghadap laptop (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu dan dia pada dasarnya memiliki kepribadian dan juga kebiasaan yang sangat berbeda. Bahkan banyak kekurangan yang bikin kamu dan dia terkadang tanpa sengaja saling menyakiti.

Akan tetapi, setelah belajar untuk saling introspeksi kamu dan dia sadar kalau kekurangan bukanlah alasan membenarkan perilaku buruk. Sebab kamu menyadari juga, jika perilaku buruk yang sering ditunjukkan pada pasangan bisa membuatnya gak nyaman.

5. Meningkatkan kualitas diri agar lebih siap dan mantap untuk hubungan yang lebih serius

Ilustrasi pasangan tertawa (pexels.com/conttonbro)

Ketika kamu dan pasangan berusaha memperbaiki apa yang salah dan menyadari kekurangan masing-masing, hal itu menandakan kalau kalian berusaha meningkatkan kualitas diri. Kamu dan dia gak mau terus menerus memelihara kebiasaan buruk yang membuat hubungan berpotensi toksik.

Akhirnya hal itu membuatmu dan pasangan lebih siap melanjutkan hubungan yang serius. Karena pada dasarnya kamu dan pasangan menunjukkan perkembangan dan perubahan yang positif.

Ternyata banyak sekali dampak baik yang akan kamu dan pasangan rasakan jika belajar saling introspeksi diri. Karena bagaimanapun juga hubungan yang langgeng dan sehat berisikan dua orang yang mau berkembang dan belajar dari kesalahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.