Hubungan toksik atau toxic relationship selalu menghadirkan dampak negatif dalam hubungan. Terutama bagi salah satu pihak yang kerap menjadi korban. Kamu yang masih tetap bertahan atas nama cinta lebih baik pikir-pikir lagi deh.
Mungkin kamu tidak menyadarinya untuk saat ini, tetapi lama kelamaan banyak hal negatif akibat dari hubungan ini. Sebelum terdampak terlalu jauh, sebaiknya kamu segera mengakhirinya. Berikut merupakan lima dampak yang bisa kamu rasakan di kemudian hari!
Tanpa disadari, kamu mungkin akan terganggu secara mental. Seperti halnya menjadi murung terus, tidak nyaman, suka menangis, depresi hingga ketakutan. Hal-hal di atas akan kamu rasakan karena merasa tertekan dalam hubungan.
Mentalmu menjadi tidak sehat dan kamu kehilangan jati dirimu yang dulu. Kamu mungkin menganggapnya wajar saja. Tetapi itu jadi pertanda kalau sudah mulai ada yang tidak beres dalam hubungan kalian. Jadi, harus segera diselesaikan dengan baik, ya!
Kondisi fisik juga tak luput terdampak dari hubunganmu yang toksik. Banyak yang belum menyadari bahwa mencintai itu tidak pernah menyakiti. Terlebih persoalan fisik yang sudah jelas bagaimanapun bentuknya.
Jangan sampai kamu tertipu dengan si dia yang berulang kali meminta maaf setelah melakukan hal yang kasar padamu. Menyakiti fisik sudah menjadi kasta tertinggi dari tanda hubungan yang salah.
Jangan pernah ada toleransi terhadap kekerasan fisik. Segera akhiri sebelum hal yang lebih besar terjadi di kemudian hari.
Pasangan yang toksik kerap kali melarang kamu untuk bertemu atau berinteraksi sosial. Misalnya, ketemu dengan teman-temanmu, nongkrong bareng atau bahkan sekadar chat dan curhat biasa.
Hal ini menyebabkan kamu akan terasing di lingkungan sosialmu. Kamu akan menjauhi temanmu karena dilarang oleh pasangan.
Atau bahkan pasangan memang tak mengizinkan kamu banyak berinteraksi dengan orang lain. Bahkan dengan orang lain yang tak kamu kenal karena dia terlalu posesif.
Tak dapat dimungkiri bahwa kemungkinan masa depanmu akan kacau bisa saja terjadi. Kamu yang tadinya memiliki rencana besar atau cita-cita yang indah akan jadi hancur berantakan.
Bukannya mendukung, pasanganmu adalah orang yang bertanggung jawab mengacaukan itu semua. Nampaknya hubungan yang kalian jalani hanya berorientasi pada dirinya saja. Tak memikirkan kamu sebagai pasangannya yang juga berhak punya rencana sendiri.
Saat kamu berada dalam hubungan yang toksik, kamu mungkin juga akan banyak berkorban dari segi finansial. Bisa jadi kamu adalah orang yang banyak mengeluarkan uang demi keberlangsungan hubungan kalian.
Misalnya dari membelikan pasangan barang yang dia mau, memesan makanan dan minuman, hingga membeli kebutuhan lainnya. Tak selamanya harus dipaksa, terkadang bisa jadi pasangan meminta dengan terlihat memelas agar kamu iba. Mau tidak mau, kamu akan banyak pengeluaran demi membahagiakan si dia.
Lima dampak di atas bisa kamu minimalisir dengan segera mengakhiri hubungan toksik. Yuk, sayangi dirimu dan akhiri hubungan sesegera mungkin!