Segala sesuatu yang berhubungan dengan hati urusannya pasti ribet. Bukan hanya saat menjalani suatu hubungan, tapi juga saat mau membuka hati untuk memulai suatu hubungan.
Banyak orang yang merasa insecure untuk membuka hati karena berbagai hal. Apakah kamu termasuk? Salah satu dari lima hal ini bisa menjadi alasannya. Yuk, dicek!
Kebenaran di sini bukan tentang sifat, melainkan tentang latar belakang keluarga kita. Hal ini acap kali kita rasakan saat orang yang mendekati kita memiliki kondisi ekonomi yang jauh lebih baik. Kita selaku orang biasa gak mau dong kalau sampai diinjak-injak?
Gak heran kalau beberapa dari kita insecure untuk membuka hati pada orang tersebut. Kita perlu memantaskan diri terlebih dahulu untuk menaikkan derajat kita. Jadi, dia gak bisa seenaknya kepada kita saat berpacaran nanti.
Kita juga sering merasa insecure saat paras doi gak sebanding dengan kita. Gak hanya takut dia berpaling, tapi juga takut kalau orang lain membicarakan hubungan kita dari belakang.
Hal yang wajar kalau kita melakukan berbagai perubahan agar terlihat setara dengan doi. Terutama dalam hal berdandan dan berpakaian karena ini yang sangat jelas terlihat.
Membuka hati memang ribet, ya! Titel pekerjaan yang berbeda juga menjadi salah satu alasan kenapa kita insecure untuk membuka hati. Masalahnya kalau dia terlalu hebat, orang-orang di sekitar bisa saja menjengkali kita. Benar, kan?
Akan lebih baik kalau kita mencari orang yang sederajat seperti kita. Kalaupun lebih hebat, setidaknya kita mempunyai kelebihan yang membuat kita merasa layak bersamanya.
Bukan sakit hati, omongan orang lain yang gak baik tentang kedekatan kita dan doi malah membuat kita tambah insecure. Kita takut kalau salah satu di antara mereka berusaha menghancurkan hubungan kita karena alasan gak suka. Daripada ujung-ujungnya patah hati, lebih baik "menutup pintu" sejak awal.
Padahal sebenarnya apa pun yang orang lain katakan, kita gak seharusnya pedulikan. Kalau seperti ini terus, kita gak akan pacaran sampai kapan pun.
Kandasnya hubungan di masa lalu tentu menimbulkan sedikit trauma bagi kita. Bagaimana kalau kejadian tersebut terulang kembali? Inilah yang selalu menghantui kita, makanya kita agak insecure saat membuka hati.
Masuk akal, tapi terus-menerus dilanda ketakutan membuat kehidupan percintaan kita gak sehat. Kegagalan yang dulu mestinya kita jadikan pelajaran, sehingga hubungan kita nanti jauh lebih harmonis daripada yang dulu.
Hal yang wajar kalau kita merasa insecure untuk memulai sesuatu, tapi bertahan dengan rasa insecure itu gak akan membuat kita lebih baik, tapi lebih terpuruk. Kikis rasa insecure tersebut karena di mata orang lain kita gak seburuk yang kita bayangkan.