Siapa nih, yang lagi berencana membawa hubungan dengan pacar ke jenjang pernikahan? Niatmu tentu patut diacungi jempol. Daripada pacaran terus dan akhirnya bubar di tengah jalan, kan?
Namun sudahkah kamu betul-betul mengenal dirinya? Jangan-jangan belum? Tahu latar belakang keluarganya tentu saja penting.
Namun mencari tahu lima hal berikut ini juga mendasar banget untuk mengurangi risiko ketidakcocokan setelah kalian telanjur menikah. Apa sajakah itu? Langsung saja disimak!
Ini bukan sekadar untuk mengetahui seleranya melainkan juga hal-hal yang sudah gak bisa ditoleransinya lagi. Dengan mengetahui apa-apa yang disukainya, kamu menjadi lebih mudah untuk menyenangkan hatinya.
Sebaliknya, dengan mengetahui hal-hal yang amat dibencinya, kamu jadi dapat menghindari banyak kesalahan. Takutnya, dia gak bisa memaafkanmu dengan mudah. Buat kamu biasa saja, buat dia sangatlah prinsip.
Cara paling tepat untuk menguji kesetiaan pasangan tentu saat kamu benar-benar berada dalam kesulitan. Apakah dia masih akan bertahan di sisimu atau tidak?
Namun bila selama ini kondisi hidupmu terbilang aman-aman saja, kamu perlu mencoba memancing pendapat pasanganmu seandainya hidupmu tiba-tiba terpuruk. Misalnya, kalau kamu kehilangan pekerjaan, apa yang akan dilakukannya?
Apakah dia hanya akan menyuruhmu mencari pekerjaan baru sampai mendapatkannya? Atau dia juga siap kalau-kalau kalian perlu merintis usaha sendiri? Malu gak dia memulai usaha kecil-kecilan bersamamu?
Kalau baru pacaran, biasanya hubungan memang selalu diwarnai dengan kebahagiaan. Semuanya aman dan terkendali. Sikapnya padamu juga manis sekali.
Makanya kamu jadi ingin cepat-cepat menikah dengannya. Namun seiring usia kebersamaan kalian, persoalan bakal terus datang dan pergi. Nah, bisa gak dia bersabar menghadapi semua itu?
Jangan sampai kamu menikah dengan orang yang ternyata temperamental. Entah masalahnya tentang kalian atau hanya urusan pribadinya, dia dapat bersikap kasar padamu.
Kalian mungkin saja sama-sama ingin menikah. Akan tetapi, apakah kalian memiliki kesamaan pandangan mengenai pernikahan? Misalnya, bagimu pernikahan haruslah hanya terjadi sekali seumur hidup.
Namun menurutnya, kawin cerai adalah hal yang biasa. Dia bahkan ada keinginan untuk melakukan poligami! Atau, dia ingin memiliki anak sebanyak mungkin sedangkan kamu gak.
Juga soal tanggung jawab pengasuhan anak. Apakah dia mau bahu-membahu bersamamu dalam mengasuh mereka setiap hari? Hal-hal seperti ini harus dibicarakan sejak awal agar tak menjadi masalah setelah berumah tangga.
Jangan sampai mengasuh anak gak mau, mengerjakan tugas-tugas rumah tangga lainnya juga enggan. Masa kamu semua yang harus mengerjakannya? Memangnya kamu gak punya rasa capek atau kegiatan lain?
Membicarakan soal tanggung jawab akan tugas-tugas rumah tangga sangatlah penting sebab akan memengaruhi kesehatan psikismu sebagai pasangannya. Bahkan kondisi keuangan kalian!
Kalau dia gak sama sekali gak mau tahu tentang tugas-tugas rumah tangga, kamu akan merasa sangat jenuh dan kelelahan mengerjakan semuanya. Sedang menggunakan berbagai layanan jasa kebersihan dan katering juga memerlukan biaya, kan?
Secinta-cintanya kamu pada seseorang, kalian memang sebaiknya gak begitu saja memutuskan menikah. Pastikan kamu sudah mengetahui kelima hal di atas agar kelak tak menyesali pernikahan kalian.