Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Balikan sama Mantan 

Unsplash.com/brunocervera

Dalam urusan asmara, fenomena mantan ingin kembali sudah bukan sesuatu yang aneh. Apakah kamu juga sedang mengalaminya dan jadi galau bagaimana harus bersikap? Ada baiknya kamu gak tergesa-gesa mengambil keputusan.

Pikirkan dahulu matang-matang untuk mencegah terulangnya masalah di masa lalu antara kamu dan dia. Enam hal berikut ini harus dipertimbangkan ya!

1.Status kalian sekarang

Unsplash.com/louishansel

Kalau kalian sama-sama masih melajang selepas perpisahan, tentu kemungkinan untuk kembali membina hubungan menjadi lebih besar. Sebaliknya, bila salah satu atau malah kalian berdua sama-sama sudah punya pasangan, sebaiknya jangan.

Mungkin dia masih jomblo, tetapi kamu gak. Ingat, jangan sampai kamu menyakiti pasanganmu yang gak ada salah apa-apa sama kamu. Atau, dia bahkan kalian berdua sudah punya pasangan, tetapi rupa-rupanya dia masih belum bisa melupakanmu.

Ini parah sih. Sama saja dia hendak mengkhianati pasangan barunya. Sama sekali gak layak untuk kamu tanggapi. Sudah paling benar kamu fokus sama pasanganmu saja. Bahkan menjomblo tetap lebih baik.

2.Kalau dia dahulu melakukan kesalahan, seberapa besar kesalahannya?

Unsplash.com/claritycontrol

Kesalahan-kesalahan sepele tentu lebih mudah untuk dimaafkan. Barangkali dahulu kalian berpisah bukan karena kesalahan yang dilakukannya melainkan lebih pada sifat kalian yang belum dewasa.

Namun kalau kesalahannya seperti perselingkuhan atau tindak kekerasan, ini sudah tergolong kesalahan besar. Menjaga komitmen dan kepercayaan pasangan itu fondasi dalam hubungan. Begitu pula memastikan keamanan pasangan. Kalau itu sudah dilanggar, gak ada lagi yang bisa diharapkan darinya.

3.Potensinya mengulangi kesalahan itu

Unsplash.com/ruthiemartin714
Unsplash.com/ruthiemartin714

Ada beberapa masalah dalam hubungan yang biasanya mudah terulang. Di antaranya seperti yang sudah disebutkan dalam poin sebelumnya, perselingkuhan dan tindak kekerasan. Juga kesalahan apa pun yang sepertinya gak benar-benar diinsafinya.

Semenarik apa pun dirinya, sayang sih, kalau kamu membuang-buang waktu dan energimu untuk orang yang gak mau serius belajar dari kesalahan yang pernah diperbuatnya. Itu sama dengan dia cuma hendak mempermainkan perasaanmu.

4.Kemampuanmu untuk benar-benar memaafkannya

Unsplash.com/ardalanhamedani
Unsplash.com/ardalanhamedani

Sebab kalau kamu belum sungguh-sungguh bisa memaafkan kesalahan mantan, pasti di kemudian hari kamu hanya akan terus mengungkit-ungkitnya. Gak peduli dia sudah melakukan segala cara untuk menebus kesalahannya.

Dengan begini, kamu malah jadi terkesan kejam. Kalaupun kalian balikan, kamu hanya akan menyiksanya berbekal satu atau beberapa kesalahannya saja. Jadi, tanya hatimu. Sudah benar-benar bisa memaafkan atau belum?

5. Sudah memaafkan pun, kalau gak lagi cinta ya gak usah dipaksakan

Unsplash.com/indepty
Unsplash.com/indepty

Memaafkan kesalahan mantan kan, gak berarti kalian harus kembali menjadi pasangan. Bahkan sekalipun kalian sama-sama masih jomlo. Berteman saja juga bisa. Jangan sampai kamu memaksakan diri menjalin hubungan asmara dengannya hanya karena gak enak hati.

Kamu kan, sudah punya pengalaman. Hubungan dengan cinta sebesar dunia di awal saja bisa berakhir dengan sangat buruk. Apalagi tanpa cinta? Bukannya langgeng dan bahagia, kamu malah jadi menutup diri dari kemungkinan bertemu jodohmu yang sejati.

Kalau setelah mempertimbangkan lima hal di atas, kamu yakin untuk menerima kembali cintanya, ya gak apa-apa. Setidaknya kamu sudah punya alasan yang cukup kuat dan lebih siap dengan apa pun risikonya.

Sebab kalau hubungan asmaramu hanya diwarnai dengan putus nyambung, ini akan berpengaruh buruk pada seluruh aspek dalam hidupmu. Energimu habis cuma buat urusan asmara. Semoga kamu bisa mengambil keputusan terbaik ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us