Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Cinta Tak Berbalas, dari yang Kurang Sampai Paling Menyakitkan

potret pria dan wanita sedang bercakap-cakap (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cinta tak berbalas merupakan pengalaman yang sudah tidak asing bagi banyak orang. Rasa sakit yang disebabkan saat seseorang tidak membalas perasaan cinta yang kamu berikan padanya, mengakibatkan ketidakseimbangan emosional dan dampak psikologis dari hubungan yang bertepuk sebelah tangan, jauh melampaui sekadar kekecewaan. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh SAGE Open, ada lima jenis utama dari cinta tak berbalas.

Para peneliti menemukan bahwa cinta tak berbalas tidak melibatkan lebih banyak intensitas seperti komitmen atau pengorbanan. Akibatnya bisa mendatangkan lebih banyak tekanan dan kekacauan.

Para peneliti juga mendefinisikan cinta tak berbalas sebagai sesuatu yang seperti cinta, tetapi tidak dapat mengekspresikannya secara penuh dan kuat. Di bawah ada beberapa jenis cinta tak berbalas, mulai dari yang paling tidak menyakitkan hingga sangat menyakitkan.

1. Cinta parasosial

ilustrasi seorang wanita sedang menonton konser sang idola (pexels.com/Anton Belitskiy)

Salah satu jenis cinta bertepuk tangan yang umum adalah jatuh cinta pada seseorang yang tidak ada di sekitarmu, maksudnya seperti selebritas atau public figure. Cinta seperti ini juga dikenal dengan cinta parasosial, yakni mengembangkan keterikatan emosional yang mendalam kepada seseorang yang pada dasarnya sulit untuk dijangkau.

Misalnya, studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Frontiers In Psychology, menyebutkan bahwa seseorang dapat membentuk keterikatan hubungan yang kuat dengan karakter fiksi.

Dalam kondisi ini, orang yang mengalami jatuh sepihak sudah tahu jika peluang hubungannya menjadi nyata sangat kecil. Hubungan tersebut tetap asimetris. Penggemar mungkin telah banyak menginvestasikan waktu dan emosi untuk mengikuti kehidupan sang bintang, sementara sang selebritas tetap tidak menyadari keberadaan penggemar tersebut.

Bahkan, saat ada pertemuan di sesi tanda tangan maupun konser, jenis cinta berbalas ini tetap dangkal, tidak lengkap, dan sangat tidak mungkin berkembang lebih jauh.

2. Memiliki crush pada orang yang "dekat"

ilustrasi seorang pekerja wanita dan pria sedang berbincang (pexels.com/Artem Podrez)

Terkadang, seseorang bisa tergila-gila pada orang yang dekat secara fisik, seperti rekan kerja, teman sekelas, atau tetangga. Tidak seperti cinta parasosial, jenis cinta bertepuk sebelah tangan ini melibatkan interaksi yang nyata, meskipun terbatas.

Peneliti menemukan bahwa jenis cinta bertepuk sebelah tangan ini adalah yang paling umum. Kedekatan dan kontak yang sering dapat memperkuat perasaan kertarikan dan keterikatan emosional, meskipun perasaan tersebut tidak terucapkan.

Keinginan untuk melangkah lebih jauh sering kali berbenturan dengan rasa takut akan penolakan, yang mengarah pada siklus ketidakpastian dan kekacauan emosional yang membuat frustasi. Saat mengalami cinta berbalas daripada orang yang dekat, kamu mungkin akan mengalami keraguan untuk mengungkapkan, hingga hanya mengagumi dalam diam.

Bisa juga, ketakutan akan mengungkapkan perasaan ini bukan karena, ia sama sekali tidak menunjukkan sinyal, tapi takut akan penolakan, lalu membuat hubungan jadi canggung.

3. Secara aktif mengejar hubungan romantis

potret pria dan wanita menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Samson Katt)

Jenis cinta bertepuk sebelah tangan ini terjadi, ketika seseorang tergila-gila pada orang lain, dan memutuskan untuk mengejarnya secara romantis. Pengejaran tersebut bisa dilakukan secara halus, melalalui gerakan kecil, interaksi yang meningkat, atau petunjuk samar tentang keterkaitan romantis.

Cara ini dapat melibatkan tindakan yang lebih langsung, seperti mengajak orang tersebut berkencan secara eksplisit. Di sisi lain, orang yang dikejar  tidak selalu mengenali atau membalas perasaan ini, sehingga menyebabkan ketidaksesuaian emosi dan harapan hubungan.

Kondisi ini sering kali memicu naik turunnya emosi bagi pengejar, yang mana melakukan cara emosional untuk memulai dan mempertahankan hubungan potensial, dengan harapan dapat melampaui perasaan bertepuk sebelah tangan.

Dalam beberapa kasus, pengejaran ini dapat mengarah pada beberapa hubungan timbal balik, seiring berjalannya waktu. Namun, hasil ini juga tergantung oleh beberapa faktor, seperti ketersediaan emosional orang lain, ketertarikan bersama, minat yang sama, serta komunikasi yang jelas antar kedua belah pihak.

4. Kerinduan pada mantan kekasih

ilustrasi pasangan yang sudah tidak bersama (pexels.com/Keira Burton)

Bentuk lain dari cinta bertepuk sebelah tangan adalah keinginan untuk kembali dengan mantan pasangan ke dalam hubungan romantis. Ketika hubungan berakhir, perpisahan mungkin tidak selalu menguntungkan, sehingga salah satu pasangan masih terikat secara emosional dan berkomitmen.

Keakraban dan saling ketergantungan yang terjalin selama hubungan, membuat pasangan yang ditinggalkan sulit untuk melanjutkan hidup. Kondisi ini dapat menciptakan harapan untuk menghidupkan kembali hubungan, bahkan ketika hubungan itu tidak lagi layak.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Personality, menunjukkan bahwa lebih dari sekadar merindukan orang yang sebenarnya, rasa takut menjadi lajang atau merasa tidak layak untuk dicintai dapat mendorong jenis kerinduan ini.

Sementara, mantan pasangan tersebut bisa saja sudah memiliki hubungan yang baru. Bisa jadi juga hubungan kamu dan ia memutuskan hubungan karena alasan yang menyakitkan. Dengan begitu, peluang untuk bersama kembali hanyalah berupa angan-angan, hingga menjadi cinta tak berbalas.

5. Hubungan cinta yang tidak setara

ilustrasi pasangan yang tidak harmonis (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat hubungan romantis bahkan sudah terjalin, perbedaan dalam intensitas atau sifat cinta antara pasangan dapat muncul. Dalam kondisi ini yang disebut dengan “Asimetri Kuantitatif” yang mengacu pada perbedaan dalam seberapa kuat cinta dirasakan.

Misalnya, salah satu pasangan mungkin siap untuk melangkah maju dalam hubungan lebih cepat daripada yang lain, yang menyebabkan ketegangan dan ketidakpuasan. Asimetri kualitatif ini juga berkaitan dengan saat cinta tidak berjalan selaras antara individu pasangan.

Contohnya saat kamu sudah menginginkan hubungan tersebut berjalan ke jenjang komitmen yang lebih serius. Sementara pasangan, masih ingin masing-masing dari kalian lebih fokus membangun karir terlebih dahulu, daripada menikah langsung.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan frustasi hingga ketegangan sosial. Para peneliti menyebutkan, bahwa jenis cinta berbalas yang paling menyakitkan adalah saat menjalin hubungan yang tidak setara.

Saat berbicara mengenai cinta bertepuk sebelah tangan, kenyataan pahitnya adalah bahwa orang yang tidak tersedia, tidak mungkin mungkin cocok dengan kamu. Berpegang teguh pada seseorang yang tidak bisa atau tidak mau membalas perasaan kamu sering kali mencerminkan kebutuhan yang lebih dalam untuk memeriksa hubungan kamu dengan diri sendiri.

Apakah sebenarnya kamu mencari validasi atau menghindari menghadapi ketakutan atau perasaan insecure dengan berfokus pada seseorang yang tidak tersedia secara emosional?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Salsabila Kurnia
EditorNadhifa Salsabila Kurnia
Follow Us