Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pentingnya Menjaga Persahabatan di Usia Dewasa, Kunci Hidup Bahagia

ilustrasi pentingnya menjaga persahabatan di usia dewasa
ilustrasi pentingnya menjaga persahabatan di usia dewasa (pexels.com/Askar Abayev)
Intinya sih...
  • Kesibukan membuat komunikasi dengan teman lama jadi jarang. Namun, persahabatan yang kuat dapat mengurangi risiko stres kronis.
  • Persahabatan memberikan dukungan emosional yang sulit tergantikan oleh bentuk relasi lain. Dari sisi kesehatan, hubungan yang kuat secara sosial bisa menurunkan tingkat hormon kortisol.
  • Merawat persahabatan gak harus mahal atau membutuhkan waktu lama. Konsisten komunikasi bisa jadi langkah awal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga kualitas hidup di usia dewasa gak hanya bergantung pada pola makan sehat atau perawatan fisik semata, tetapi juga pada hubungan sosial yang kuat, terlebih persahabatan. Di usia 30-an ke atas, kamu mungkin mulai merasakan betapa pentingnya kehadiran sahabat sejati. 

Banyak orang dewasa merasa kesepian meski dikelilingi keluarga atau rekan kerja. Di sinilah peran persahabatan sejati sangat penting. Teman yang bisa diajak tertawa, menangis, atau hanya sekadar berbagi cerita tanpa rasa dihakimi adalah aset yang sangat berharga di fase hidup ini. Berikut ini uraian lebih lengkapnya.


1. Tantangan menjaga persahabatan di usia dewasa

ilustrasi persahabatan di usia dewasa
ilustrasi persahabatan di usia dewasa (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Saat kamu memasuki usia 30-an atau 40-an, waktu menjadi semakin terbatas. Tuntutan pekerjaan, rumah tangga, hingga mengasuh anak menyita sebagian besar perhatian. So, gak mengherankan kalau komunikasi dengan teman lama jadi semakin jarang. Bahkan, terkadang muncul rasa canggung saat ingin menghubungi teman yang sudah lama gak ketemu.

Namun, justru karena kesibukan inilah kamu perlu menjaga relasi yang sehat. Persahabatan yang kuat dapat mengurangi risiko stres kronis, meningkatkan kualitas tidur, hingga memperpanjang usia. Teman bukan hanya tempat bercerita, tapi juga cermin yang membantu kamu memahami diri sendiri dengan lebih jujur dan penuh empati.


2. Manfaat emosional dan kesehatan dari persahabatan

ilustrasi curhat ke sahabat
ilustrasi curhat ke sahabat (pexels.com/RF._.studio _)

Persahabatan memberikan dukungan emosional yang sulit tergantikan oleh bentuk relasi lain. Teman yang mengenalmu sejak lama bisa membantumu merasa “terlihat” dan diterima tanpa syarat. Ini penting banget, apabila kamu sedang menghadapi tantangan hidup, seperti perceraian, kehilangan pekerjaan, atau krisis identitas di usia pertengahan. Mereka bakal mendukung kamu saat senang dan sulit, lho.

Dari sisi kesehatan, hubungan yang kuat secara sosial bisa menurunkan tingkat hormon kortisol yang berkaitan dengan stres, lho. Selain itu, studi dari Harvard menyebutkan bahwa orang dewasa yang memiliki hubungan sosial yang berkualitas cenderung memiliki daya tahan mental yang lebih baik terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.


3. Cara merawat persahabatan agar tetap langgeng

ilustrasi video call dengan sahabat
ilustrasi video call dengan sahabat (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Merawat persahabatan gak harus mahal atau membutuhkan waktu lama. Kamu bisa memulainya dengan mengirim pesan singkat untuk menanyakan kabar, menjadwalkan video call rutin, atau membuat agenda ngopi bareng minimal sebulan sekali. Ingat, konsistensi lebih penting daripada intensitas. Bahkan, perhatian kecil pun bisa membuat teman merasa dihargai, lho.

Yang tak kalah penting adalah kejujuran dan empati. Jangan ragu mengutarakan isi hati saat merasa hubungan mulai renggang. Gunakan kalimat yang membangun, bukan menyalahkan, ya. 


4. Persahabatan dan identitas diri di usia dewasa

ilustrasi sahabat di usia dewasa
ilustrasi sahabat di usia dewasa (pexels.com/Vitaly Gariev)

Saat kamu bertambah usia, definisi tentang diri juga ikut berubah. Kadang, kamu merasa kehilangan sebagian dari siapa dirimu dulu. Kalau sudah begini, teman lama jadi pengingat akan nilai-nilai, mimpi, serta kepribadianmu yang sebenarnya. Mereka akan membantumu tetap terhubung dengan versi terbaik dari dirimu sendiri.

Gak hanya itu, teman sejati juga bisa menjadi tempat kamu berefleksi, lho. Saat kamu merasa dunia menuntut banyak hal, sahabat bisa membantu menyeimbangkan realita dan ekspektasi. Mereka bukan hanya sekadar pendengar, tapi juga penyemangat yang mengingatkan bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik.


5. Mengapa kamu perlu memilih persahabatan yang berkualitas

ilustrasi sahabat yang menemanimu
ilustrasi sahabat yang menemanimu (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Di usia dewasa, kamu mulai menyadari bahwa gak semua teman bisa menjadi sahabat. Maka, penting untuk memilih hubungan yang sehat, di mana kamu merasa aman, didukung, dan gak dihakimi. Hindari hubungan yang manipulatif atau membuatmu merasa gak cukup baik.

Guys, kualitas lebih penting dari kuantitas. Jadi, lebih baik memiliki satu atau dua sahabat yang benar-benar memahamimu, daripada banyak teman tapi gak ada satu pun yang benar-benar peduli. 

Menjaga persahabatan di usia dewasa memang gak semudah dulu saat kamu masih sekolah atau kuliah. Namun, memilih dan merawat persahabatan jadi salah satu bentuk self-care yang gak boleh dilupakan. Jangan tunggu waktu “senggang” untuk menjalin kembali relasi yang berarti. Ambil inisiatif, sapa duluan, dan hadir secara emosional. Karena di balik tawa dan cerita bersama sahabat, ada kekuatan besar yang bisa menopangmu melewati fase-fase berat kehidupan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips ala Shio Kuda dalam Menghadapi Teman Kantor yang Julid

19 Sep 2025, 06:00 WIBLife