Wanita dewasa yang betah melajang kerap didesak untuk menikah secepatnya. Bahkan banyak yang nyinyir dan asal berkomentar tanpa memikirkan perasaan orang yang dikomentari.
Sebetulnya, asal berkomentar sama sekali bukanlah hal yang baik. Apalagi jika sampai terkesan sok tahu. Sebab tentu ada alasan di balik wanita dewasa yang masih betah melajang. Yuk, simak!
Setiap wanita tentunya memiliki kebebasan dalam mengembangkan potensinya. Tidak ada aturan yang menyebutkan wanita dilarang mengembangkan potensi, sehingga wanita yang betah melajang bakal terus berusaha agar potensinya makin berkembang. Bukannya mengabaikan ikatan penting semacam pernikahan, namun wanita yang masih betah melajang sebetulnya mempunyai banyak minat yang tak bisa dibuang sia-sia begitu saja. Potensi harus dikembangkan sehingga menjadi lebih unggul dan dapat menjadi kebanggaan bagi diri sendiri.
Banyak wanita yang masih diremehkan, bahkan pada zaman modern ini. Wanita dianggap nggak perlu punya banyak kemampuan di dunia kerja, sebab dunia kerja identik dengan pekerjaan lelaki. Tentu saja, itu anggapan yang salah. Wanita juga berhak bekerja keras walaupun persepsi kuno tersebut terus berkembang dan bikin jengkel setengah mati. Nggak apa-apa, ladies, kamu berhak mengembangkan kualitas dirimu agar orang- orang yang meremehkan wanita sepertimu secepatnya sadar.
Nggak sedikit wanita dewasa yang merasa masih kurang membahagiakan orangtuanya. Alih-alih memikirkan pernikahan, wanita perlu memikirkan bagaimana cara membahagiakan sosok orangtua terlebih dahulu. Lagi pula, tak semua orangtua bakal merasakan kebahagiaan absolut saat melihat putri kecilnya akhirnya menikah. Tiap orangtua punya keinginan berbeda-beda untuk anaknya.
Wanita dewasa yang belum menikah sebetulnya sangat bahagia dengan pilihannya. Kebebasan itu mahal harganya, wanita dewasa yang betah melajang pastinya menyadari hal tersebut lebih dari orang lain yang seenaknya menilai dan nyinyir akan status lajangnya.
Tetapi sebagai wanita, nggak perlu memikirkan omongan orang lain dan terus fokus membahagiakan diri sendiri. Toh, ungkapan asal orang lain tak akan berarti banyak bagi hidup jika tidak berkesan membangun.
Setiap orang patut memahami diri sendiri dan orang lain. Memahami orang lain cukup penting, sebab belajar memahami perasaan orang lain dapat membuat wanita lebih peka akan situasi dan lebih bijak dalam berbicara, agar tak menyinggung perasaan orang lain dan perdamaian tetap terjaga.
Sedangkan memahami diri artinya belajar untuk lebih mengontrol diri dalam hal apa pun. Serta, lebih mengetahui cara mengatasi rasa galau uang dapat mendera kapan saja tanpa diminta.
Nah, itulah 5 prioritas utama wanita yang masih betah melajang di usia dewasa. Jangan banyak menjudge, sebab selalu ada alasan di baliknya. Lebih baik fokus pada urusan masing-masing, deh.