Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Standar Realistis dalam Memilih Pasangan, Tak Kurang ataupun Lebih

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Vija Rindo Pratama)

Memilih pasangan hidup bukanlah hal yang mudah. Tapi dengan mempertimbangkan hal-hal yang lebih realistis dapat meningkatkan kemungkinan untuk membangun hubungan yang kuat dan memuaskan dalam jangka panjang. Penting juga untuk selalu mengenali bahwa setiap hubungan membutuhkan komitmen, kerja keras, dan komunikasi yang terus-menerus untuk tetap berlangsung dengan baik.

Di usia dewasa tentu seorang tidak ingin lagi menjalin hubungan tanpa tujuan. Pada akhirnya proses panjang dengan PDKT hingga berkencan diharapkan berakhir dengan pernikahan. Agar tidak resah dalam menjalani hubungan, berikut ini beberapa standar realistis dalam memilih pasangan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.

1. Nilai-nilai dan tujuan hidup sejalan

pasangan sedang mengobrol (pexels.com/@Katerina Holmes)

Penting untuk memilih pasangan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan denganmu. Misalnya, pandangan tentang keluarga, agama, keuangan, dan aspirasi hidup harus sejalan untuk menciptakan harmoni dalam hubungan jangka panjang. Obrolan akan lebih nyambung jika nilai yang dipegang dalam hidup memang sejalan.

Pasangan dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang sejalan cenderung memiliki fondasi yang kuat untuk membangun hubungan yang harmonis dan bermakna. Mereka dapat saling menginspirasi dan tumbuh bersama dalam perjalanan hidup mereka, menciptakan ikatan yang mendalam dan langgeng.

2. Kesesuaian emosional dan kematangan

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Josh Willink)

Kamu perlu memilih pasangan yang memiliki kematangan emosional sebanding dengan dirimu. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik, dan mendukung satu sama lain secara emosional sangat penting. Hal ini akan menciptakan hubungan sehat dan lebih bermakna.

Pasangan seperti ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi pribadi dan menangani konflik dengan cara yang konstruktif. Mereka tidak mudah terpancing atau terlibat dalam konflik yang tidak perlu. Inilah tanda kedewasaan seseorang di mana mereka tak hanya mengutamakan ego semata.

3. Kepercayaan dan kejujuran

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Jasmin Wedding Photography)

Integritas dan kepercayaan adalah fondasi yang kuat dalam hubungan yang sehat. Pastikan pasanganmu dapat diandalkan, jujur, dan transparan dalam segala hal. Dalam hal ini kamu dan pasangan bisa membicarakan berbagai hal, mulai dari hal yang kurang nyaman hingga pembicaraan sehari-hari.

Misalnya saja membicarakan masalah kecocokan seksual yang sering sering dianggap sensitif. Kecocokan seksual memainkan peran penting dalam keintiman dan kebahagiaan dalam hubungan jangka panjang. Penting untuk dapat berbicara terbuka tentang kebutuhan dan harapan masing-masing.

4. Keselarasan dalam peran dan tanggung jawab

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Rodrigo Souza)

Penting untuk memilih pasangan yang dapat berbagi tanggung jawab dan peran dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pekerjaan rumah tangga, keuangan, hingga pendidikan anak. Kamu bisa memilih pasangan yang sesuai kriteria, tapi pada akhirnya nanti ada hal-hal yang harus disesuaikan juga.

Jika nantinya kamu mengharapkan untuk punya anak, maka pastikan pasanganmu seorang yang mampu bertanggung jawab akan peran tersebut. Misalnya saja tidak membebankan satu peran hanya pada satu orang saja, sebagai ayah dan ibu sudah seharusnya berbagi tugas bersama.

5. Keinginan untuk tumbuh Bersama

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/cottonbro studio)

Pilih pasangan yang terbuka untuk tumbuh bersama denganmu. Hal ini mencakup dukungan terhadap perkembangan pribadi masing-masing, serta fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan hidup. Setiap orang pasti mengalami perubahan, apalagi dalam sebuah hubungan romantis.

Hubungan yang sehat membutuhkan saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pastikan dia seorang yang menghormatimu sebagai individu dan menghargai pendapat serta keputusanmu.

Memiliki standar realistis dalam memilih pasangan melibatkan pemahaman yang jelas tentang siapa dirimu sebagai individu, apa yang kamu butuhkan dalam sebuah hubungan, dan kemampuan untuk melihat secara obyektif apakah pasangan potensial itu cocok. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan yang stabil dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Risma Fadilla
EditorRisma Fadilla
Follow Us