Berantem, putus, dan balikan sepertinya sudah jadi bagian dalam dinamika hubungan. Momen ini lumrah mengingat kalian belum berada dalam ikatan suci yang sah.
Buat tahu seberapa kuat hubungan kamu sama pasangan, kali ini kami bakal bagikan beberapa tanda hubungan bakal langgeng sampai pernikahan. Kamu dan pasanganmu berada di tingkatan mana? Coba cek di bawah!
Masa awal jadian adalah momen ketika kalian berusaha menampilkan sisi terbaik. Waktu kalian mulai berani bertukar pandangan tentang sisi gelap kehidupan, lapisan 'kulit' paling dalam jadi terlihat kentara di permukaan.
Menariknya, sekalipun kalian tahu perihal keburukan pasangan, itu bukan perkara berarti karena kalian tetap melihatnya sebagai orang yang sempurna. Kamu dan pasanganmu bebas menjadi versi kalian masing-masing. Inilah kenapa ketika kalian telah berada di tahap nyaman, itu jadi tanda hubungan akan lama bertahan.
Dikutip Huffington Post, psikolog dan terapis Shannon Chavez memaparkan perihal tanda hubungan bakal berlangsung lama. Salah satunya adalah ketika kalian nyaman jadi diri sendiri, pun ketika harus bersama pasangan.
"Bila kamu bisa menjadi dirimu dan merasa nyaman dengan itu, hubunganmu berarti dalam kondisi baik," ujar Chavez.
Konselor Kurt Smith mengatakan apabila kedua belah pihak sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap perbuatannya pada pasangan. Sederhananya, kalian harus mengakui sikap menyebalkan itu dan memperbaikinya.
"Kita semua bisa membuat kesalahan, mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu, dan mungkin bersikap egois sesekali. 'Aku minta maaf' adalah kata-kata ajaib yang akan menyelamatkan hubungan kalian," ujarnya.
Lebih lanjut Smith menjelaskan, bila pasangan bersedia meminta maaf atas sikapnya yang menyinggung, itu adalah kualitas dan kekuatan yang sulit ditemukan. Kalian patut berbangga dan harus berusaha saling bertahan buat ke depannya.
Namanya konflik selalu ditemui dalam hubungan apa pun, termasuk ketika kamu harus beradu argumen sama pasangan. Dengan adanya konflik, tugas kalian adalah mencari solusi dan makna di balik masa sulit itu.
Terapis keluarga Winifred Reilly mengatakan ada tanda baik ketika tak peduli medan apa yang kalian hadapi, kalian tidak menumpuk keluhan atau tidak ingin menang sendiri dengan mengorbankan pasangan. Menurutnya, kunci dari hubungan langgeng itu ketika perdebatan usai, kalian punya strategi buat memperbaikinya bersama.
Hal ini sejalan dengan pemaparan profesor John Gottman dan profesor Julie Schwartz Gottman tentang ciri hubungan akan berlangsung lama. Dikutip dari Psychology Today, mereka menyebutkan pasangan yang memuliakan perjuangan terhadap masa sulit justru lebih bangga karena berhasil melewatinya daripada mereka yang tidak punya harapan.
"Mereka berbicara mengenai nilai-nilai bersama, tujuan, dan filosofi hidup. Mereka sengaja menciptakan makna dan tujuan bersama dan menciptakan tradisi dalam hubungan supaya lebih terhubung secara emosional. Kami menyebutkan ritual hubungan, kencan adalah salah satu ritual hubungan," ungkapnya.
Profesor John Gottman dan profesor Julie Schwartz Gottman juga menyebutkan karakter selanjutnya bagi pasangan langgeng adalah kemudahan mereka dalam mengekspresikan rasa sukacita. Menurutnya, pasangan bahagia yang bertahan lama lebih mungkin menunjukkan ekspresi afeksi positif.
"Baik secara verbal maupun nonverbal, pasangan yang bertahan lama menunjukkan ekspresi afeksi positif seperti kehangatan, humor, atau kasih sayang. Mereka fokus pada momen indah dan saling memberi pujian satu sama lain," terangnya.
Dilansir Brides, terapis Marissa Nelson mengungkapkan salah satu tanda hubungan akan bertahan sampai pernikahan adalah ketika kalian bersedia membicarakan pilihan-pilihan perihal kelangsungan masa depan. Ini berarti, baik kamu maupun pasangan punya peran yang seimbang terkait apa saja yang ingin kalian lakukan bersama.
"Mereka mungkin menyusun rencana membayar pinjaman mahasiswa dan utang keuangan bersama, membeli mobil atas nama masing-masing, atau membeli rumah bersama. Mereka mungkin akan membicarakan untuk memiliki anak atau melanjutnya karier terlebih dahulu karena sama-sama tahu bahwa hubungan ini berlangsung selamanya," ujar Nelson.
Membina hubungan itu sifatnya berkelanjutan. Layaknya membuat pola rajutan baru setiap hari.
Kalian mungkin akan berada di titik jenuh, kehilangan rasa saling percaya, bahkan bertengkar buat sesuatu yang sebenarnya sangat sepele. Kamu dan pasanganmu mungkin harus melewati momen 'babak belur' berdua sebelum menemukan jalur yang pas.
Jadi apabila kalian sudah menemui tanda-tanda di atas, maka tak perlu lagi mendebat siapa yang paling hebat. Karena kalian sudah bersikap adil untuk perkara ketulusan dan ketersediaan buat saling mengalah demi keberlangsungan hubungan.