Komunikasi yang buruk dengan pasangan biasanya tidak terjadi begitu saja. Sudah ada tanda-tanda sejak awal, hanya kerap kurang disadari. Nanti baru coba dicari solusinya setelah timbul berbagai masalah atau bahkan ketika hubungan di ambang perpisahan.
Oleh sebab itu, lebih cepat mengenali tanda dari komunikasi yang memburuk dengan pasangan akan lebih baik. Kita mulai dari tanda yang paling sering dianggap biasa, ya. Mulai sekarang, jangan lagi disepelekan.
Caramu berkomunikasi dengan pasangan persis seperti ilustrasi di atas. Gawai telah menjadi penghubung kalian sekalipun ini sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Kalian masih secara rutin bertemu dan punya waktu, tetapi berbicara secara langsung menjadi jarang.
Di media sosial, kalian kerap saling menandai untuk sebuah unggahan yang tampaknya cocok atau penting buat kalian. Termasuk saat meminta dibelikan sesuatu atau mengajak pasangan berlibur ke suatu tempat.
Padahal, ada cara yang lebih sederhana dan privat yaitu dengan langsung membicarakannya ketika bertemu. Gara-gara kebiasaan memberi kode di media sosial, orang lain yang tidak kalian kenal pun bisa lebih cepat mengetahui urusan tersebut ketimbang pasangan.
Dari penjelasan poin pertama saja telah terlihat bahwa orang lain mulai "masuk" dalam hubungan kalian. Sekarang, hal tersebut kian nyata. Pasangan makin tersingkir dari kehidupanmu maupun sebaliknya.
Diakui atau tidak, rasa percaya dan nyaman dengan pasangan kian menipis. Kedua perasaan tersebut justru tambah terarah pada orang lain yang dipilih sebagai teman bicara. Perlahan-lahan, orang lainlah yang lebih mengerti masalahmu atau masalahnya dan kalian makin merasa asing satu sama lain.
Karena kalian sudah jarang berkomunikasi dan lebih suka membicarakan apa pun dengan orang luar, rasa saling pengertian di antara kalian menjadi rendah. Kamu merasa sukar sekali menjelaskan sesuatu padanya, begitu pula ia kesulitan dalam menerangkan perasaannya padamu.
Sampai di sini, seharusnya kalian melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya komunikasi selama ini. Namun, yang biasa terjadi justru masing-masing kian "berlari" pada orang lain dan menghindari pasangan. Jurang komunikasi di antara kalian pun makin menganga.
Jika awalnya kalian tidak menyadari sudah bersikap lebih terbuka pada orang lain ketimbang dengan pasangan, sekarang lain halnya. Ada kesengajaan baik dari kamu maupun dia buat tidak jujur tentang beberapa hal.
Setiap ada kesempatan untuk mengobrol, kalian tak otomatis melakukannya. Terlebih dahulu kalian menimbang dengan sangat cermat mana yang sebaiknya disembunyikan dari pasangan. Ada ketakutan yang tidak masuk akal bila membicarakannya dengan pasangan.
Kalian makin gak nyambung. Perasaan atau pendapat pasangan bukan lagi sukar dipahami melainkan terasa kontras dengan perasaan atau pendapatmu sendiri. Hal yang sama juga dirasakannya.
Akibatnya, pertengkaran tidak terelakkan lagi. Meski bila diurai satu per satu, penyebab seluruh pertengkaran tersebut hanyalah kesalahpahaman. Ini biasanya baru disadari apabila kalian menemukan orang ketiga yang dapat membantu proses mediasi.
Kalau tidak, inilah puncak bahayanya. Kalian bakal terus menemukan ketidakcocokan dan akhirnya memutuskan berpisah. Tentunya, kalian tak mengharapkan ini sampai terjadi, kan?
Oleh sebab itu, jagalah komunikasi yang baik di antara kalian. Apabila ada salah satu tanda di atas, segeralah membicarakannya berdua dan perbaiki komunikasi kalian.