5 Tips Menjalin Hubungan Tanpa Mengabaikan Diri Sendiri

Sebelum menjalin suatu hubungan, penting untuk menyadari bahwa kamu berharga. Terkadang tanpa sadar, kita sering underestimate terhadap diri sendiri. Kita menganggap diri kita tidak berharga dan tidak layak dicintai. Kondisi ini biasanya dialami pada orang yang semasa kecilnya kurang mendapat perhatian atau tumbuh di keluarga yang kurang harmonis.

Orang yang merasa dirinya tidak cukup berharga cenderung akan terus berkorban dalam suatu hubungan. Ia juga sulit keluar dari hubungan yang toksik karena menganggap dirinya pantas menerima perlakuan buruk. Padahal sejatinya setiap manusia berharga dan layak memperoleh perlakuan yang manusiawi. 

Setelah memahami bahwa kamu berharga, langkah selanjutnya yaitu mulai mengenali diri sendiri. Kenali apa kelebihan dan kekuranganmu, cara pandangmu terhadap berbagai hal, juga bagaimana responmu terhadap suatu kondisi. Apakah kamu orang yang logis? Atau cenderung bertindak berdasarkan perasaan?

Dengan mengenali diri sendiri, kamu akan memperoleh gambaran mengenai apa yang kamu cari dalam suatu hubungan. Apakah karena merasa kesepian dan butuh teman? Atau tengah terpuruk dan butuh dukungan? Kamu juga bisa memperoleh gambaran mengenai tipe pasangan yang kamu inginkan, misalnya sifat-sifat seperti apa yang menurutmu penting dimiliki pasangan, apakah kamu lebih menyukai orang yang tenang atau terlihat ceria.

Dalam hubungan, penting untuk menetapkan batasan. Hal-hal mana yang boleh dilakukan, juga perilaku seperti apa yang tidak bisa ditoleransi. Dengan menetapkan batasan yang jelas, kamu akan terhindar dari hubungan yang toksik.

Menetapkan batasan yang jelas juga menandakan kamu adalah orang yang menghargai diri sendiri dan mempunyai pendirian yang teguh. Dengan demikian, orang lain akan lebih menghargaimu. Nah, jika kamu sudah menetapkan batasan yang jelas namun pasanganmu terus melanggar, pertimbangkan untuk menyudahi hubungan tersebut.

Kunci dari keberhasilan suatu hubungan adalah kemampuan untuk saling memahami satu sama lain. Hal ini tentunya hanya bisa dicapai jika kamu dan pasangan mau terbuka dan mengkomunikasikan perasaan serta pendapatmu. Jika kamu merasa kesal, kecewa dan marah namun enggan mengutarakannya karena takut timbul perdebatan, lama kelamaan kamu akan merasa lelah.

Memendam perasaan hanya agar hubunganmu tentram sama saja dengan mengabaikan diri sendiri. Padahal sejatinya setiap suara yang ada dalam diri kita perlu untuk didengar. Bila ada perilaku pasanganmu yang membuatmu kurang nyaman, jangan ragu untuk mengutarakan. Dengan begitu, kalian bisa mendiskusikan jalan terbaik agar keduanya merasa nyaman.

Menjalin hubungan sering kali identik dengan berkorban. Sebagian orang menganggap pasangan yang baik adalah orang yang selalu mengutamakan pasangannya. Gak heran, persepsi ini memunculkan semacam tuntutan bahwa kita harus selalu ada untuk pasangan kita, dan harus selalu berusaha untuk menuruti berbagai keinginannya agar ia bahagia. Lantas, bagaimana dengan kebahagiaan diri kita sendiri? Bukankah setiap orang juga punya kehidupan dan mimpinya masing-masing?

Berusaha agar pasangan bahagia tentunya adalah hal yang baik, namun penting juga untuk memperhatikan kebahagiaan diri sendiri. Karena kebahagiaan tak melulu berasal dari pasangan, terkadang ia datang dalam bentuk passion, mimpi, atau hobi. Jangan sungkan untuk menolak permintaan pasangan jika itu berarti harus mengabaikan kebahagiaan dirimu sendiri.

Menjalin hubungan tentunya bukan hal yang mudah, perlu banyak pengorbanan di sana. Namun, jangan sampai keinginanmu untuk berkorban membuatmu mengabaikan diri sendiri. Karena pada akhirnya, setiap orang berharga dan berhak bahagia.