Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Meyakinkan Pasangan yang Sudah Telanjur Kecewa, Harus Tahu!

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/@Yan_Krukov)

Tidak ada orang yang ingin dikecewakan oleh pasangan, apalagi dengan segala pengorbanan yang sudah dilakukan. Hal ini jelas akan menimbulkan efek yang kurang baik. Namun, sering kali manusia tak lepas dari segala tindakan khilaf yang mungkin secara tak sengaja dilakukannya, hingga kemudian menyebabkan kekecewaan pada pasangan.

Meyakinkan pasangan yang sudah telanjur kecewa bukan hal mudah untuk dilakukan. Apalagi jika kamu sebelumnya sudah melakukan hal-hal yang berlebihan dan membuatnya mengubah pandangan menjadi buruk terhadapmu. Namun, jika kamu tetap ingin berusaha meyakinkan pasangan setelah melakukan kesalahan, maka cobalah dengan beberapa tips penting berikut ini.

1. Meminta maaf dengan tulus

ilustrasi pasangan (unsplash.com/@nathan_mcb)

Tips pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan berusaha meminta maaf secara tulus pada pasangan atas apa yang sudah dilakukan selama ini. Termasuk bila kamu memang melakukan kesalahan-kesalahan tertentu yang menyakitinya. Kamu perlu benar-benar tulus dalam meminta maaf.

Dengan demikian, pasangan dapat percaya kembali padamu dan tidak menganggap permintaan maafmu sebagai main-main semata. Jika kamu tak meminta maaf secara tulus atau justru mengulanginya kembali, pasangan akan sulit untuk mempercayaimu kembali.

2. Akui segala kesalahan

ilustrasi mengobrol (unsplash.com/@priscilladupreez)

Jika kamu mengalami konflik dengan pasangan, jangan langsung berusaha untuk berbicara dengannya. Lakukanlah refleksi diri agar kamu dapat merenungkan segala kesalahan yang mungkin diperbuat sebelumnya. Jika memang kamu merasa salah, maka jangan gengsi untuk mengakui segala kesalahanmu pada pasangan.

Dengan demikian, permintaan maafmu pun akan diterima. Jangan terus menyangkal meskipun sudah benar-benar ketahuan salah. Ini hanya akan menambah kekecewaan pada diri pasangan.

3. Berilah jeda pada pasangan untuk berpikir

ilustrasi orang sedang berpikir (Unsplash/Tachina Lee)

Pertengkaran dengan pasangan memang sering kali sangat melelahkan dan mengambil banyak energi. Tidak baik apabila memaksakan diskusi karena akan tetap berakhir panas. Cobalah untuk membiarkan pasangan berpikir sejenak.

Berikan jeda pula pada dirimu untuk menyadari segala kesalahan yang diperbuat sebelumnya. Setidaknya, momen ini akan membuatmu dan pasangan dapat kembali berpikir dengan kepala dingin, sehingga tak mendahulukan emosi saat mencari solusinya nanti.

4. Tidak memaksakan kehendak lagi

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/@timur-weber)

Kamu dan pasangan mungkin memiliki pendapat, pandangan, serta keinginan yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Sebetulnya itu merupakan sesuatu yang sangat wajar. Bagaimana pun juga menjalani hubungan sudah pasti akan rentan mengalami kesalahpahaman.

Namun, jangan sampai memaksakan kehendak sendiri pada saat mencari jalan keluar. Jika terus memaksakan kehendak, pasangan akan sulit mempercayaimu kembali dan pada akhirnya solusi pun tak dapat ditemukan.

5. Tunjukkan keseriusan untuk berubah

ilustrasi pasangan (unsplash.com/@marilezhava)

Jika melakukan kesalahan pada pasangan, kamu harus menyadari betul bahwa apa yang dilakukan memang keliru dan perlu segera diperbaiki. Hal ini bisa dilakukan dengan menunjukkan keseriusan pada pasangan untuk benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi. Sehingga, kalian tak akan meributkan hal yang sama. Keseriusan inilah yang nantinya dapat dipercaya oleh pasangan dan membuatmu dapat meyakinkannya lagi.

Ternyata, meyakinkan pasangan yang sudah telanjur kecewa memang tak mudah, apalagi jika kesalahannya fatal. Kamu harus benar-benar menunjukkan keseriusanmu untuk memita maaf agar pasangan dapat mempercayaimu lagi. Bersungguh-sungguhlah dalam meyakinkan pasangan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna
Follow Us