6 Kenapa Ghosting Sering Terjadi pada Millenial?

Pernah gak, tiba-tiba kamu lagi intens chatting sama seseorang, terus tanpa aba-aba, dia menghilang begitu saja? Tanpa kata, tanpa pesan, dan tanpa penjelasan. Yap, itulah fenomena ghosting yang sering kali bikin bingung dan galau. Kalau dulu, mungkin banyak dari kita yang berharap dapat penutupan yang jelas dalam hubungan, tapi sekarang, ghosting malah jadi tren. Kenapa sih fenomena ini begitu umum dan sering terjadi?
Nah, buat kamu yang masih penasaran, yuk, kita bahas lebih dalam tentang enam alasan kenapa ghosting sering terjadi. Bukan hanya karena mereka gak mau ribet, lho! Ada banyak faktor lain yang bikin ghosting ini dianggap sebagai “cara mudah” mengakhiri hubungan tanpa drama. Siap? Yuk, simak!
1. Takut akan konflik dan drama

Millennial dikenal dengan pendekatan yang lebih santai dan menghindari drama, terutama dalam hubungan. Banyak yang merasa bahwa dengan ghosting, mereka bisa menghindari konflik besar yang mungkin terjadi jika mereka mengungkapkan alasan sebenarnya kenapa ingin mengakhiri hubungan.
Padahal, komunikasi adalah kunci, namun kenyataannya banyak yang lebih memilih diam-diam menghilang daripada harus menghadapi perasaan kecewa atau marah dari pihak lain. Alhasil, ghosting dianggap sebagai solusi instan untuk menghindari drama yang melelahkan.
2. Zaman serba cepat dan instan

Di era digital ini, segalanya serba cepat. Mulai dari pesan instan, layanan pesan antar makanan, hingga mencari pasangan di aplikasi dating. Sayangnya, hubungan juga ikut terpengaruh. Kalau ada yang gak cocok, langsung di skip tanpa banyak basa-basi.
Fenomena swipe left atau right bikin kita terbiasa dengan kecepatan. Kalau dulu butuh waktu untuk mengenal seseorang, sekarang semua bisa terjadi hanya dengan beberapa detik. Ketika hubungan dirasa gak lagi menarik, tanpa pikir panjang, mereka memilih untuk ghosting.
3. Kurangnya ketertarikan emosional

Teknologi memang mendekatkan kita, tapi di sisi lain, juga menjauhkan secara emosional. Hubungan yang dibangun di atas chat atau media sosial sering kali terasa dangkal dan minim keterikatan. Karena itu, ketika seseorang memutuskan untuk menghilang, rasanya juga gak terlalu berat.
Ketika hubungan terasa seperti “hanya di permukaan,” memutuskan hubungan tanpa penjelasan pun jadi lebih mudah. Ini salah satu alasan kenapa banyak millennial merasa gak perlu memberikan penutupan yang jelas.
4. Banyak pilihan jadi gampang bosan

Era digital membuka banyak peluang untuk bertemu orang baru. Aplikasi dating mempermudah kita bertemu banyak orang dalam waktu singkat. Akibatnya, millennial jadi lebih cepat bosan dan merasa ada opsi lain yang lebih menarik di luar sana.
Ketika rasa bosan itu muncul, tanpa pikir panjang mereka memilih untuk menghilang, berharap bisa menemukan seseorang yang lebih cocok. Ghosting jadi pilihan cepat tanpa harus repot-repot memberikan penjelasan.
5. Kecemasan sosial dan ketakutan ditolak

Tak bisa dimungkiri, banyak millennial yang sebenarnya punya kecemasan sosial dan takut menghadapi penolakan secara langsung. Ketika mereka merasa bahwa hubungan gak lagi berjalan sesuai harapan, ketakutan untuk menyampaikan hal itu bisa jadi sangat besar.
Alih-alih menghadapi situasi canggung dan potensi penolakan, banyak yang memilih jalan pintas dengan menghilang begitu saja. Bagi mereka, ini lebih mudah daripada harus melalui percakapan yang mungkin membuat suasana menjadi canggung.
6. Kurangnya pendidikan tentang komunikasi yang sehat

Di masa sekarang, pendidikan tentang pentingnya komunikasi dalam hubungan masih sering diabaikan. Banyak yang belum paham bagaimana cara menyampaikan perasaan dengan jujur dan terbuka tanpa menyakiti pihak lain. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk menghilang tanpa jejak daripada harus belajar berkomunikasi dengan baik.
Padahal, komunikasi yang sehat adalah fondasi penting dalam hubungan. Namun, sayangnya, banyak yang merasa belum punya keterampilan atau keberanian untuk melakukannya, dan ghosting pun jadi jalan pintas.
Pada akhirnya, fenomena ghosting ini mencerminkan perubahan pola hubungan di era modern. Meski tampaknya mudah dan cepat, ghosting bukanlah solusi yang bijak. Komunikasi yang sehat dan jujur tetap menjadi kunci dalam menjalin hubungan yang kuat. Jadi, yuk mulai belajar untuk lebih terbuka dalam menyampaikan perasaan, daripada memilih menghilang tanpa jejak. Bukan hanya untuk pasangan, tapi juga demi kebaikan kita sendiri!