6 Reminder Buat Kamu yang Sulit Jatuh Cinta Lagi setelah Patah Hati

- Proses pemulihan dari patah hati membutuhkan waktu yang berbeda bagi setiap orang, jangan terlalu memaksakan diri untuk segera move on dan mencari pasangan baru.
- Jangan biarkan rasa sakit hati mengubahmu menjadi pribadi yang penuh dengan kebencian dan sikap anti terhadap hubungan romantis, belajarlah untuk melihat setiap individu secara unik.
- Prioritaskan kesehatan jasmani dan rohani serta fokus pada kegiatan yang positif, hindari tekanan dari orang lain untuk segera memiliki pasangan baru dan biarkan waktu menuntunmu pada jodoh yang tepat.
Kapan hubunganmu dengan seseorang berakhir? Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah kamu sudah berhasil melupakannya bahkan memiliki gebetan atau pasangan baru? Bagi beberapa orang, membuka hati kembali untuk cinta yang baru bukan sesuatu yang terlampau sulit.
Tentu mereka juga sempat merasakan kesedihan yang mendalam. Namun, perasaan mereka berangsur-angsur pulih hingga berani kembali mencintai dengan segala risikonya. Sementara kamu barangkali tidak seperti itu. Pengalaman terluka oleh cinta tampaknya membekas lebih dalam di hatimu.
Bukan hal mudah buatmu membuka hati untuk orang lain. Bahkan keinginan untuk kembali mencintai dan dicintai seakan-akan tidak ada lagi. Sudah lebih dari setahun selepas cintamu yang kandas dan kamu masih sendiri.
Meski tentu saja ada beberapa orang yang mendekatimu dengan cukup serius. Dirimu senormal orang yang move on lebih cepat, kok. Hanya saja jangan lupakan enam hal berikut.
1. Menyembuhkan diri memang butuh waktu

Jika orang-orang di sekitarmu makin berisik soal kamu yang masih saja betah sendiri setelah patah hati, lama-lama bisa muncul ketakutan. Jangan-jangan dirimu tidak normal. Apakah selamanya kamu bakal hidup sendiri? Bayangan seperti itu cuma memperburuk suasana hatimu.
Apa yang dialami olehmu sebenarnya hal yang wajar. Tidak sembuh secepat orang lain bukan berarti kamu akan selamanya sakit dan menderita. Tingkat keparahan luka hatimu boleh jadi lebih dalam daripada orang lain. Pasangan yang mengakhiri hubungan atas kesepakatan bersama berbeda dengan pasangan yang salah satunya memilih meninggalkan begitu saja.
Demikian pula hubungan yang kandas saat masih seumur menimbulkan sakit yang berbeda dibandingkan sudah jalan bertahun-tahun. Semua perpisahan adalah luka dan butuh proses penyembuhan. Bukan seberapa cepat prosesnya yang terpenting, melainkan selalu ada kemajuan walau lambat.
2. Tapi hati-hati jangan sampai membenci dan anti

Namun, jangan pula memanjakan kepedihan hati akibat cinta yang tak berjalan sesuai harapan. Nanti malah muncul rasa benci yang kuat sampai menjadi sikap anti. Seperti membenci lawan jenis serta anti pada segala bentuk hubungan romantis.
Biasanya, patah hati yang berujung kebencian dan antipati dipicu oleh generalisasi yang gak tepat. Misalnya, kamu cowok dan patah hati oleh cewek. Dirimu kemudian berpikir semua cewek sama saja dengan mantanmu yang bersikap buruk padamu.
Jangan sampai kamu terjatuh dalam pemikiran demikian. Lain orang lain sifat sekalipun jenis kelaminnya sama. Kenali dulu seseorang baru kamu menyimpulkan wataknya. Bukan dirimu memercayai hal-hal yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Alihkan perhatian ke hal-hal yang positif

Pulih dari luka hati memang bisa lama. Namun, selama proses penyembuhan itu apa saja yang dilakukan olehmu? Kamu masih muda dan dalam keadaan yang cukup sehat jasmani maupun rohani. Cegah kamu menyia-nyiakan potensi diri serta waktu hanya untuk meratapi keadaan yang tak lagi dapat diubah.
Kalau perhatianmu senantiasa tertuju pada masalah asmara yang sudah berakhir, apakah segalanya menjadi lebih baik? Tentu saja tidak dan justru suasana hatimu makin buruk. Kamu juga kehilangan produktivitas di usia muda. Padahal setiap waktu dan energi yang disia-siakan hari ini bakal berakibat ke masa depan.
Oleh sebab itu, sekalipun energimu pasca berakhirnya hubungan terasa hanya separuh, gunakan dengan bijaksana. Berusahalah untuk tetap menjalankan berbagai kegiatanmu yang penting. Bukan dirimu menunggu pulih dulu dari sakit hati baru kembali beraktivitas normal. Begini justru membuat rasa sakitmu lebih awet.
4. Kadang cinta memang gak perlu dicari, cukup ditunggu

Tak selalu bersikap aktif juga ada gunanya. Apalagi kaitannya dengan perasaan yang tidak bisa dipaksakan. Kalau luka hatimu belum sembuh, tetapi dipaksakan untuk jatuh cinta lagi malah kamu merasa muak. Apalagi kamu sampai mengejar-ngejar cinta yang baru.
Usahamu terlalu berlebihan sehingga akan terasa melelahkan. Energi yang belum penuh dan seharusnya diisi kembali dengan rehat dulu dari urusan asmara justru diforsir. Abaikan orang-orang yang mendorongmu untuk segera kembali memiliki pasangan. Kamu yang paling tahu apakah sudah siap buat memulai lagi atau nanti dulu.
Cinta bukan hanya tentang usahamu melainkan juga waktu yang tepat. Dirimu tidak perlu selalu mencari-cari jodoh yang entah di mana dan siapa. Diam serta menunggu sampai kamu dipertemukan dengan seseorang yang terlihat tepat untukmu juga tak masalah. Sama seperti rezeki, jodohmu gak akan diambil orang.
5. Harus mengevaluasi kriteria pasangan, tapi jangan perfeksionis

Belajar dari perpisahanmu dengan pasangan penting untuk mencegah kelak hubunganmu kembali berakhir. Jika beberapa waktu yang lalu dirimu patah hati lantaran dikhianati olehnya, artinya ke depan setia harus menjadi kriteria penting. Bukan sekadar seseorang terlihat menarik dan perhatian padamu.
Namun, ternyata dia menjadikan daya tariknya buat memikat sebanyak mungkin lawan jenis seperti tindakan mantanmu. Mereka semua juga diperhatikan oleh mantan pasanganmu sehingga perselingkuhannya gak cuma melibatkan satu orang. Setiapnya dimanjakan secara materi karena mantanmu sudah sangat mapan dan tahu cara itu paling gampang membuat selingkuhannya terlena.
Ke depan, kamu harus memasukkan kriteria setia untuk calon pasanganmu. Namun, jangan mengharapkan kesempurnaan seperti dia kudu mapan, berpenampilan menarik, sekaligus setia. Buat prioritas kriteria. Misalnya, gak terlalu menarik secara fisik tidak masalah terpenting gak mata keranjang.
6. Selalu sadari masa lalu, masa kini, dan masa depan

Meski sakitnya masih terasa hingga kini, jangan sampai mengaburkan kesadaranmu tentang waktu. Kejadian memilukan dalam kisah cintamu sudah menjadi masa lalu. Sementara itu, dirimu hidup di masa kini. Masih pula ada masa depan yang mesti direncanakan dan diusahakan sejak sekarang.
Jangan biarkan perpisahanmu dengan pasangan seakan-akan baru terjadi hari ini. Itu akan membuat hatimu tambah sakit dan dirimu gak bisa fokus melakukan hal-hal lain. Kesedihanmu menjadi terlalu dalam. Tidak apa-apa kamu masih sering murung, asalkan sadar penuh penyebabnya telah berlalu.
Ini membuatmu lebih siap menjalani hari ini. Bila masa kini dijalani dengan maksimal, tentu masa depan pun terbentuk dengan baik. Jangan biarkan dirimu hancur berulang baik di masa lalu, masa kini, maupun masa depan hanya oleh luka yang ditorehkan satu orang. Kamu justru harus terus bertumbuh setelah tersakiti.
Untukmu yang punya sifat asli sukar jatuh cinta, patah hati bisa membuatmu tambah sulit menambatkan hati. Akan tetapi, jatuh cinta lagi terlalu cepat juga tidak selalu baik. Boleh jadi itu tak lebih dari pelarian dan bukan benar-benar sudah tumbuh cinta pada pasangan baru. Sembuhkan dirimu perlahan-lahan biar kamu makin matang saat kembali menjalin hubungan.