6 Tips Bahas Masalah Kerjaan dengan Pasangan Tanpa Tegang

Sama sekali tidak membawa masalah pekerjaan ke rumah rasanya susah. Bagaimanapun juga, persoalan di kantor bisa sangat mengganggu pikiranmu. Kamu juga butuh teman bicara dari kalangan luar kantor supaya lebih lepas mengeluarkan unek-unekmu serta memperoleh pandangan yang netral.
Pasangan menjadi orang yang tepat buatmu membicarakan problem itu. Gak mungkin dirimu mengganggu teman-teman yang tidak sekantor untuk mencurahkan isi hatimu tentang pekerjaan. Bahkan berbicara dengan pasangan dapat memberikan ketenangan serta meningkatkan rasa saling mengerti dan mendukung.
Namun, tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat kamu menceritakan masalah kerja dengan pasangan. Terutama jika kalian bekerja di bidang yang berbeda atau dia gak bekerja. Cermati enam tips bahas masalah kerjaan dengan pasangan berikut ini agar tak menyebabkan suasana di rumah jadi tegang.
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahaminya

Di setiap bidang kerja pasti ada istilah-istilah yang hanya dipahami dengan baik oleh orang-orang yang setiap hari berkecimpung di dalamnya. Alur kerja pun cuma diketahui olehmu dan teman-teman yang menggelutinya. Pasanganmu yang sekadar melihat hasil kerjamu gak memahaminya dengan detail.
Kamu mesti mengubah semua istilah itu dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh pasangan. Jelaskan juga alur kerja yang semestinya serta persoalannya muncul di bagian mana dan melibatkan siapa saja. Penjelasan seperti ini memang makan waktu sehingga kamu sendiri perlu bersabar.
Namun jika tidak dijelaskan, pasanganmu gak kunjung paham. Nanti responsnya yang kurang tepat malah bikin dirimu jengkel. Jangan menjejalkan informasi-informasi yang sukar dicerna orang awam pada pasangan. Toh, kalau sudah 1 atau 2 kali diuraikan dengan bahasa yang sederhana serta ringkas, ke depan pasangan makin mudah memahami seluk-beluk pekerjaanmu.
2. Jangan melampiaskan emosimu pada pasangan

Ini yang kadang tidak kamu sadari ketika bermaksud menceritakan problem di tempat kerja pada pasangan. Hatimu masih amat panas dan terbawa oleh suasana kantor yang tidak kondusif. Kamu barangkali marah pada teman kerja atau atasan.
Akan tetapi, sampai di rumah malah pasangan yang dijadikan pelampiasan. Di depan rekan kerja, dirimu kurang berani mengekspresikan kekesalan. Tapi di rumah, pasanganmu kena marah melulu seolah-olah ia harus ikut bertanggung jawab atas masalah yang terjadi.
Jangan begitu, bedakan antara berbagi cerita mengenai persoalan di tempat kerja dengan memarahi dan menyalahkan pasangan. Berceritalah setelah emosimu agak tenang serta selalu sadari bahwa pasangan tidak perlu dilibatkan ke masalah itu secara langsung. Dia cukup menjadi penyejuk hatimu.
3. Gak usah sepanjang waktu membahasnya

Kamu sangat boleh membahas apa saja dengan pasangan, tak terkecuali masalah pekerjaan. Pasangan pun umumnya akan merasa senang jika dirimu memercayainya sebagai teman bercerita. Ia menjadi merasa lebih dilibatkan dalam kehidupanmu baik di dalam maupun luar rumah.
Pasangan tahu dirinya penting di matamu dan berusaha menjadi pendengar sampai pemberi saran yang baik. Hanya saja seasyik apa pun obrolan kalian, tetap pahami bahwa pasanganmu juga punya hak atas dirimu. Artinya, sepanjang waktu yang kalian miliki jangan cuma diisi oleh cerita masalah dalam pekerjaanmu.
Dia pun pasti punya beberapa persoalan hari ini. Andai pun pasanganmu tidak bekerja, tak berarti setiap harinya berjalan dengan mulus tanpa hambatan apa pun. Kamu juga mesti menyediakan diri buat mendengarkan cerita-ceritanya.
Selebihnya, gunakan sisa waktu buat bersenang-senang bersama. Ini penting agar di tengah masalah pekerjaan yang terberat pun, kalian masih sempat menghibur diri di rumah. Bila tidak, baik kamu maupun pasangan bakal sama-sama tambah gak bisa berpikir dengan jernih. Kalian terlalu dikuasai oleh masalah di kantormu yang dibahas terus.
4. Siap menerima pertanyaan, masukan, bahkan kritik

Saat suasana di kantor gak baik-baik saja, kamu pasti menjadi lebih sensitif serta mudah kehilangan kesabaran. Meski pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pasangan terbilang wajar bahkan penting agar ia lebih memahami duduk perkaranya, dirimu dapat mengartikannya sebagai ceriwis. Belum lagi kalau dia mencoba memberimu saran serta kritik.
Dua hal yang seharusnya disambut dengan baik karena kamu membutuhkannya justru direspons dengan buruk. Seperti kamu merendahkan pengetahuan pasangan mengenai pekerjaanmu. Dirimu sebal, pasangan apalagi.
Pikirnya, bila kamu tidak ingin mendengar apa pun darinya, mending dari tadi tak usah membicarakan masalah itu dengannya. Ini ada benarnya karena dirimu sedang menjalin percakapan, bukan sekadar memberitakan sesuatu padanya. Makin dekat hubunganmu dengan seseorang, memilihnya menjadi teman bicara berarti kamu kudu siap mendengar berbagai komentarnya. Bukan dirimu cuma selalu ingin didengar yang mencerminkan sikap egois.
5. Tapi jangan kesal juga bila pasangan cuma bisa mendengarkan

Berkebalikan dengan poin sebelumnya, dapat pula pasanganmu tampak pasif ketika kamu membicarakan persoalan di kantor. Reaksinya gak lebih dari memandangmu dan sesekali mengangguk-angguk. Padahal, dirimu ingin dia memberikan umpan balik atas persoalan itu.
Walaupun rasanya seperti bicara di ruang kosong, kamu tetap perlu mengerti kira-kira apa penyebab dia diam saja. Biasanya ini dikarenakan ia benar-benar tak paham tentang bidang kerjamu. Dia takut keliru berkomentar dan membuatmu kian pusing.
Atau, pasangan sedang mencari cara yang tepat untuk menyampaikan pandangannya yang kurang berada di pihakmu. Ia tak mau membuatmu merasa disalahkan, seperti teman-teman kerjamu sudah melakukannya. Bila apa pun tanggapannya sangat penting bagimu, tanyakan saja secara langsung. Meski terlihat ragu di awal, pasti pasangan juga gak terus berdiam diri.
6. Pahami pasangan lagi capek atau gak

Kondisi capek merupakan tanda untuk kalian tidak melakukan percakapan dengan topik-topik berat. Sekalipun pasangan gak mencari nafkah, bukannya ia tak pernah lelah. Di rumah saja malah dapat membuatnya kurang beristirahat karena banyak tugas domestik yang kudu dibereskan.
Jika pasangan atau kamu sendiri sangat capek mending dibawa istirahat saja dulu. Rilekskan diri dengan berbagai hiburan sampai rasa lelah itu agak terangkat. Baru pelan-pelan kamu menyampaikan bahwa pekerjaanmu sedang bermasalah.
Stop sampai di situ dulu dan lihat reaksi pasangan. Apabila dia langsung bertanya apa masalahnya, dirimu dapat lanjut bercerita. Namun jika ia tampak agak kurang nyaman dan memintamu buat membicarakannya besok saja, berarti dia memang belum siap untuk saat ini.
Bukan berarti ia gak mau mendengarkanmu. Boleh jadi selama ini perkara-perkara di kantormu memang pelik sehingga dia mesti ekstra persiapan sebelum mendengarnya. Sedikit saja konsentrasinya menurun bikin persoalanmu gagal dipahaminya.
Kamu tentu punya harapan ketika menceritakan masalah pekerjaan pada pasangan. Namun, ekspektasi ini gak boleh berlebihan karena bakal membebani pasangan serta dirimu menjadi selalu kurang puas dalam mengobrol dengannya. Pasangan tak harus memahami pekerjaanmu sebaik kamu sendiri. Kunci tips bahas masalah kerjaan dengan pasangan tanpa menimbulkan ketegangan adalah merasa cukup atas kesediaannya menjadi teman berbagi kisah.