Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Keluar dari Hubungan Abusive, Harus Berani!

ilustrasi mengalami kekerasan verbal (pexels.com/Timur Weber)

Hubungan abusive merupakan hubungan gak sehat karena melibatkan kekerasan. Baik itu kekerasan secara fisik maupun verbal. Situasi tersebut tentunya berbahaya jika terus dilanjutkan.

Maka keluar dari hubungan abusive harus segera dilakukan jika kamu mengalaminya. Enam tips ini akan membantumu untuk melakukannya. Yuk, lindungi diri dengan melepaskan hubungan abusive yang menyakiti diri! 

1. Belajar berani

ilustrasi berani melawan (pexels.com/Liza Summer)

Kekerasan dan tekanan dalam hubungan abusive memang akan membuatmu menjadi takut dalam berucap dan bertindak. Bahkan terkadang kamu menjadi memilih diam, tidak melakukan apa-apa atau hanya menuruti keinginan pasangan agar tidak lagi mengalami kekerasan. 

Namun jika kamu ingin lepas dari hubungan abusive, kamu harus mulai belajar berani. Tumbuhkan dalam dirimu keberanian bahwa kamu harus melakukan sesuatu hal agar bisa lepas dari hubungan abusive tersebut. Misalnya dengan berani melawan. 

2. Mencari bantuan

ilustrasi meminta bantuan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Jika kamu sulit melepas hubungan abusive sendirian, maka mintalah bantuan orang lain agar kamu bisa melakukannya. Misalnya bercerita kepada orang terdekatmu, seperti keluarga atau sahabat. 

Jika perlu juga melalui lembaga-lembaga yang bisa memberi dukungan bagi korban kekerasan. Sehingga kamu gak mengatasi masalah itu sendirian, namun juga mendapatkan dukungan dari orang lain sebagai kekuatan untuk bisa melepaskan hubungan gak sehat tersebut. 

3. Melakukan isyarat

ilustrasi bahasa isyarat (pexels.com/SHVETS production)

Jika kamu gak memiliki kesempatan untuk bisa meminta bantuan ke orang lain karena selalu diawasi pasangan. Maka kamu bisa melakukan isyarat sebagai tanda kamu membutuhkan bantuan. 

Berikan kode bahwa kamu dalam keadaan tidak baik-baik saja dan membutuhkan pertolongan orang lain. Karena pelaku kekerasan biasanya akan bersikap manis di depan publik sehingga orang lain gak akan menaruh rasa curiga terhadapnya. 

4. Mengumpulkan bukti

ilustrasi mengalami kekerasan dari pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika hubungan abusive yang kamu alami sudah sering mengalami kekerasan fisik dan verbal yang menyakitkan. Maka kamu perlu mengumpulkan bukti tersebut sebagai bahan pembelaan. 

Jangan pernah takut melakukannya agar orang lain percaya bahwa kamu memang mengalami kekerasan. Karena bukti tersebut bisa menjadi senjatamu untuk meminta perlindungan ke orang lain agar bisa lepas dari hubungan abusive tersebut.

5. Merencanakan pelarian

ilustrasi merencanakan pelarian (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat ingin keluar dari hubungan abusive, kamu perlu merencanakan pelarian dengan matang. Seperti tujuan pergi kemana, kapan akan dilakukan dan siapa saja orang yang terlibat membantumu. 

Untuk itu, jangan gegabah melangkah agar kamu gak ketahuan. Karena jika itu terjadi, maka kekerasan yang kamu alami akan menjadi berlipat ganda saat pasanganmu tahu kamu ingin kabur darinya.

6. Melindungi privasi

ilustrasi membuat gambar Meta AI WhatsApp di chat grup (pexels.com/Kaboompics)

Lindungi privasimu saat kamu berencana untuk keluar dari hubungan abusive. Seperti barang atau dokumen penting yang kamu miliki. Pastikan kamu sudah menyiapkannya dan membawanya pergi saat kamu melakukan pelarian. 

Kemudian, kamu juga perlu merubah password ponsel, email ataupun media sosialmu jika selama ini pasanganmu mengetahuinya. Tentunya agar pasanganmu gak bisa mengaksesnya dan melakukan hal-hal yang gak kamu inginkan setelah kamu meninggalkannya. 

Keluar dari hubungan abusive bukanlah hal yang mudah. Tapi, kamu harus bisa melakukannya demi kebaikanmu sendiri. Jangan sampai kamu terus bertahan namun kesehatan mental dan fisikmu menjadi pertaruhannya. Kamu bisa melakukan enam tips di atas agar bisa keluar dari hubungan abusive.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shella Rafika Sari
EditorShella Rafika Sari
Follow Us