Saat kamu masih kecil, kamu akan melihat contoh untuk melakukan apapun dari orangtuamu. Orangtua adalah model pertama anak dalam bersikap. Hubungan orangtuamu yang kamu lihat, entah baik atau buruk ternyata bisa mempengaruhi hubungan percintaanmu kelak.
Walau kamu melihat orangtuamu saat masih kecil, faktanya otakmu masih merekamnya sampai saat kamu dewasa. Di bawah ini adalah 7 cara bagaimana hubungan orangtuamu bisa mempengaruhi hubungan percintaanmu kelak!
Kamu mengalami paranoid tentang yang namanya hubungan. Kamu akan menemukan cara untuk menghindari setiap kali ada seseorang yang mencoba mencuri hatimu. Kamu memiliki pertahanan hati yang kuat sehingga kamu cenderung menjadi orang yang negatif tentang hubungan. Intinya adalah, karena kamu takut disakiti seperti yang orangtuamu lakukan satu sama lain makanya kamu lebih baik tidak berada dalam hubungan sama sekali.
Kamu akan dipenuhi keragu-raguan dan tanda tanya terus menerus apakah dia orang yang baik untuk menjadi pasanganmu atau tidak. Kamu berpikir keras apakah kamu bisa menerimanya atau sebaliknya. Tidak jarang, kamu juga merasa minder dan tidak percaya bahwa ada orang lain yang bisa menerima kondisimu apa adanya.
Karena perilaku orangtua adalah refleksi dari sikap anak, kamu yang menyaksikan orangtuamu bertengkar dengan sering akan merekam bagaimana teriakan dan kemarahan bisa menghancurkan semuanya. Akan ada dua kemungkinan saat hal ini terjadi, yaitu kamu yang akan selalu meledak-ledak saat marah seperti orangtuamu, atau justru kamu takut mengemukakan apa yang kamu rasakan sehingga kamu menjadi sangat pasif dan diam.
Ada dua kemungkinan juga dalam caramu menyelesaikan masalah dengan pasanganmu. Kamu akan mengingat bagaimana orangtuamu yang bertengkar tanpa meminta maaf satu sama lain membuatmu bisa saja menirunya kelak. Pilihan lainnya, kamu akan menjadi yang pertama minta maaf sekalipun kamu tidak salah karena rasa takut ditinggalkan.
Kamu bisa jadi tumbuh menjadi orang yang bisa mengendalikan emosi secara luar biasa, tapi bisa juga sebaliknya, kamu menjadi orang yang tidak bisa sabaran untuk segala sesuatu. Kedua perilaku ini adalah dampak dari apa yang selalu kamu saksikan di rumah. Hatimu menyimpan luka, tapi kamu sendiri tidak tahu bagaimana cara menyembuhkannya.
Kamu menjadi waspada luar biasa sebelum menjalin hubungan dengan seseorang. Bahkan, kamu akan mencari tahu segala hal tentang orang itu termasuk kehidupan pribadinya agar kamu tahu apakah dia cocok denganmu atau tidak. Kamu susah sekali percaya pada orang lain karena faktanya, kamu sudah tidak mempercayai orangtuamu sendiri sedari awal.
Kamu akan mengetahui bahwa pola hubunganmu dan orangtuamu dulu mirip dan hampir sama. Kamu menjadi terbebani tentang apa yang harus kamu lakukan jika kamu berdebat dengan pasanganmu, kamu bahkan akan lebih memilih mengalah dan mengalah karena kamu tidak ingin berdebat. Perlu kamu tahu bahwa menghindari masalah bukan berarti menyelesaikan masalah.
Sikap pertahanan diri yang kamu tunjukkan berasal dari apa yang kamu lihat dari orangtuamu dulu. Yang perlu kamu lakukan adalah memaafkan dirimu sendiri yang memiliki orangtua yang tidak akur. Tenangkan dirimu dan berusahalah menerima cinta dari orang lain sedikit demi sedikit. Kegagalan yang orangtuamu alami tidak akan selalu terjadi padamu juga.