Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Faktor yang Mengubah Persahabatan Akrab Jadi Berjarak

ilustrasi tiga orang berdiri dengan jarak berjauhan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi tiga orang berdiri dengan jarak berjauhan (pexels.com/Ron Lach)

Persahabatan adalah salah satu hal berharga dalam kehidupan. Ada kebahagiaan hingga dukungan di masa-masa sulit, satu sama lain tetap bergandengan tangan. Namun, seiring berjalannya waktu, yang dulunya akrab bisa berubah jadi berjarak seperti ada sekat dinding tebal dan tinggi yang memisahkan.

Meski, terkadang seperti alami saja, namun sebenarnya ada beberapa faktor penyebabnya, apalagi yang sebelumnya saling curhat-curhatan, ke mana-mana bersama, sekarang momen-momen tersebut seperti hilang begitu saja. Apa saja faktor yang mengubah persahabatan dari akrab jadi berjarak? Mari, simak!

1.Kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang dimiliki

ilustrasi orang sedang berdebat (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi orang sedang berdebat (pexels.com/Liza Summer)

Meski, sangat dekat dan akrab, namun kamu dan sahabat tetap ada bedanya, gak bisa seratus persen sama. Kalau satu sama lain gak bisa menghargai perbedaan yang dimiliki, ini bisa melemahkan tali persahabatan.

Kurangnya toleransi antara satu dengan lainnya jadi penyebab hubungan mulai berjarak, semakin hari pasti semakin jauh. Persahabatan yang didasarkan pada rasa saling menerima dan memahami akan lebih awet dan kuat.

2.Ego berperan lebih dominan saat terjadi konflik

ilustrasi bersikap egois (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi bersikap egois (pexels.com/Mikhail Nilov)

Konflik juga bisa muncul dalam hubungan persahabatan, cara menanganinya jadi penentu keberlanjutan hubungan. Akankah semakin kuat atau justru renggang, tergantung dari kalian, mampukah saling menurunkan ego saat berkonflik, atau saling ingin menang sendiri.

Jika ego mendominasi, tentu jarak di antara kalian kian terpisah jauh. Ketika ego mengambil alih, emosi masing-masing jadi menghilangkan empati, sehingga masalah terasa rumit dicari jalan keluarnya. Kelola ego supaya gak memuncak, sehingga komunikasinya baik, dan mampu menciptakan suasana damai yang saling mendukung.

3.Gak mau mengakui kesalahan dan menganggapnya pasti memahami

ilustrasi merasa gengsi (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi merasa gengsi (pexels.com/Liza Summer)

Sikap gengsi mengakui kesalahan ditambah berasumsi sahabat pasti memahami maksudmu juga faktor utama munculnya jarak di tengah persahabatan. Ketika bersalah, tetaplah berani mengakui dan meminta maaf, jangan menganggap sepele sahabat dekat.

Jangan sampai hal ini jadi sesuatu yang mengecewakannya hingga memendam kebencian yang menumpuk tak tertahankan. Gak usah bertanya-tanya kenapa sekarang dia menghilang, karena kamu sendiri yang berulah. Bayangkan kalau ini yang dilakukannya, kamu pun akan menjauh perlahan, bahkan seketika.

4.Gak pernah menunjukkan rasa bahagia dan bangga memiliki sahabat sepertimu atau dia

ilustrasi tindakan mengapresiasi (pexels.com/KoolShooters)
ilustrasi tindakan mengapresiasi (pexels.com/KoolShooters)

Elemen penting hubungan persahabatan berwarna indah dan bertahan lama adalah adanya rasa bahagia dan bangga yang ditunjukkan. Ini sebagai validasi keberadaan sahabat yang menambah indah hidup. Namun, baik kamu atau dia, jika sama-sama gak pernah menunjukkannya, ini jadi faktor munculnya sekat.

Ketika salah satu merasa gak pernah dianggap keberadaannya, pasti akan lebih nyaman dekat sama yang lain yang mau mengapresiasinya. Rasa bahagia diakui dirinya berharga memberikan kepuasan yang menambah erat kedekatan. Kalau gak pernah dilakukan, tentu saja wajar jika jadinya memilih ke sosok lain yang mengakuinya.

5.Gak rutin menjaga komunikasi

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Samson Katt)

Pilar utama persahabatan kokoh dan tahan lama adalah komunikasi yang rutin dijalani. Ketika komunikasi mulai jarang, hubungan pun hambar, lama gak bertemu, sekalinya ketemu rasanya aneh seolah gak lagi ada koneksi yang nyambung. Kurangnya komunikasi bisa menyebabkan penurunan koneksi secara emosional. Persahabatan jadi terasa sebatas formalitas saja.

6.Kepercayaan yang rusak akibat ketahuan diam-diam menceritakan rahasia atau keburukan sahabat ke orang lain

ilustrasi orang bergosip (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi orang bergosip (pexels.com/Keira Burton)

Kepercayaan adalah fondasi dari persahabatan yang kokoh. Ketika sampai ketahuan diam-diam menceritakan rahasia atau keburukan sahabat ke orang lain, jelas gak hanya berjarak, bahkan langsung rusak. Pengkhianatan semacam ini dapat memicu konflik, bahkan putus hubungan persahabatan.

7.Saat sahabat melakukan kesalahan, semestinya dibimbing, jika malah menghakimi ini membuatnya gak nyaman lagi

ilustrasi orang bersikap menghakimi (pexels.com/fauxels)
ilustrasi orang bersikap menghakimi (pexels.com/fauxels)

Mungkin maksudmu baik untuk mengingatkannya bahwa tindakannya salah. Namun, bersikap menghakimi itu gak bijak, karena manusia tak ada yang sempurna. Respons seperti itulah yang juga jadi faktor pengaruh dinamika persahabatan dari dekat sekarang berjarak.

Alih-alih menghakimi, mending membimbing dan memberi dukungan agar dia memperbaiki kesalahan. Ini malah akan menambah kedekatan emosional, karena menggunakan pendekatan yang berempati dan penuh kasih.

Kalau sudah punya sahabat dekat yang akrab, salinglah menjaga hubungannya supaya sehat dan awet. Dengan memahami ketujuh faktor tadi, bisa jadi bahan renungan dan pembelajaran menjaga persahabatan, sehingga gak akan ada jarak yang memisahkan. Cobalah bekerja sama, maka pasti akan mulus relasinya, kuat koneksinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us