7 Inspirasi Seserahan Sederhana Beserta Maknanya yang Mendalam

Seserahan tidak lengkap jika tidak ada buah-buahan seperti jeruk, pisang, apel, anggur, dan lain-lain. Dalam setiap budaya, makanan alami yang penuh nutrisi ini mengisyaratkan bahwa pasangan yang menikah nanti diharapkan dapat banyak berkah dan rezeki, kedamaian, dan kesejahteraan. Buah yang melimpah sebagai simbol di mana pasangan diharapkan mampu menghasilkan kebahagiaan bagi banyak orang.

Untuk pasangan yang beragama Islam, dua benda ini selalu hadir dalam seperangkat seserahan atau hantaran. Setiap umat muslim diwajibkan patuh pada nilai-nilai agama yang terkandung dalam Al-quran, sehingga barang ini jadi begitu penting sebagai acuan dalam berumah tangga nanti. Selain itu, mukena adalah simbol dari salah satu rukun Islam yang mengisyaratkan harapan bahwa mempelai mampu menjaga ibadah salatnya.

Setiap budaya memiliki ciri khas sendiri dalam seserahan untuk meminang calon mempelai wanita. Begitu pula dengan kue manis yang selalu mewarnai tradisi pertunangan pasangan Tionghoa. Biasanya kue manis yang berupa kue mangkuk, kue keranjang, pia, dan kue wijen ditaruh di dalam satu baki. Setiap baki terdiri dari 12 sampai 18 potong. Kue manis adalah sebuah harapan di mana hubungan yang akan dijalani oleh pasangan nanti dapat harmonis sepanjang kehidupan.

Perhiasan adalah salah satu barang yang tidak bisa ditinggalkan dalam seserahan atau hantaran. Termasuk dalam hal ini adalah cincin yang menjadi simbol ikatan antara dua insan dalam ikatan suci pernikahan. Satu set perhiasan yang dimaksud bisa berupa cincin, kalung, anting, atau gelang yang diperuntukkan untuk calon mempelai wanita. Bahannya dapat terdiri dari beberapa jenis seperti emas, berlian, batu, atau mutiara. Makna dari perhiasan adalah agar wanita memiliki keberuntungan dan bersinar sepanjang hidupnya.

Beberapa barang yang termasuk kebutuhan wanita sehari-hari seperti pakaian, tas, alas kaki, atau makeup dan skincare jadi daftar wajib dalam seperangkat seserahan. Setiap barang ini biasanya ditaruh di atas kotak seserahan atau nampan yang telah dihias. Makna yang terkandung dalam pakaian berbeda dengan tas atau barang lainnya.

Misalnya, pakaian bermakna bahwa setiap urusan atau rahasia rumah tangga pasangan dapat disimpan dengan baik. Kemudian, tas memiliki arti bahwa calon suami dapat menafkahi calon istri dan segala keperluan calon mempelai wanita.

Sedangkan alas kaki atau sepatu menjadi simbol dari kehidupan rumah tangga yang dilandasi dengan jalan kebenaran. Kemudian, satu set makeup dan skincare wanita bermakna bahwa pasangan dapat menjaga penampilan agar tetap tambil cantik dan bersih di hadapan pasangan.

Daun sirih atau suruh ayu kerap dipakai dalam tradisi Jawa sebagai salah satu barang yang dihantarkan pada pihak wanita. Daun sirih merupakan simbol dari keselamatan dan kebahagiaan calon mempelai untuk kehidupan yang akan dijalani bersama pasangan. Meski bukan termasuk kebutuhan utama, namun barang seserahan ini mengandung doa baik untuk keberlangsungan hubungan pasangan. 

Masyarakat Jawa sangat kental dengan makanan atau kue yang bertekstur basah dan lengket. Biasanya terbuat dari kue beras atau ketan dengan berbagai resep tradisional secara turun-temurun. Hadirnya kue ini dalam seserahan menunjukkan harapan agar kedua mempelai selalu menyatu sampai mau memisahkan. Selain itu, kue tradisional juga dijadikan simbol dari silaturahmi kedua keluarga yang tetap terjaga.

Itulah tadi beberapa seserahan sederhana beserta maknanya yang biasa mewarnai acara lamaran dan pernikahan. Setiap barang-barang tadi memiliki arti yang berbeda, namun memiliki tujuan sama, yaitu sebagai simbol dari harapan baik untuk kedua calon mempelai.