7 Kebiasaan yang Bisa Merusak Self-Esteem Pasanganmu Secara Perlahan

Bahasa tubuh itu sangat kuat daripada kata-kata ketika berbicara. Contoh bahasa tubuh bisa lewat dari tatapan mata. Bagi pasangan yang sudah saling mengenal tentunya paham akan isyarat mata. Mana mata yang menunjukkan tidak suka dan suka.

Kebiasaan ini jika dilakukan di depan umum pada pasangan bisa mempermalukannya walaupun dia memang salah. Apalagi sambil melotot. Kemudian contoh lainnya adalah ketika pasangan berbicara dan kamu malah asyik memandang layar gadget. Kesannya kamu tidak tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh pasanganmu.

Mengerjakan kembali semua yang baru saja dia lakukan setiap hari, tanpa sadar kamu mengirim pesan bahwa dia tidak pernah melakukan hal yang benar. Sebenarnya keren untuk melakukan hal tersebut sesekali, terutama jika ada masalah keamanan yang dihadapi. Tetapi jika pekerjaannya cukup baik, tidak perlu juga merusak usahanya.

Jika tidak bisa menahan diri, setidaknya tunggu sampai dia tidak ada di tempat baru kamu mencuci ulang jika tidak bersih. Bagi kamu tipe yang perfect, hati-hati. Kebiasaanmu mungkin nanti akan berimbas pada pasanganmu. Menurutmu baik belum tentu pas di hatinya atau malah tersinggung.

Selain itu, mengambil alih pekerjaan yang lagi dikerjakan oleh dia juga tidak baik. Walaupun maksud hati ingin membantu. Ada etikanya yaitu berikan kalimat tawaran bantuan kepada dia. Jika kebiasaan mengambil alih pekerjaan dilakukan setiap hari, maka nantinya dia tidak mau membantumu lagi karena jera.

Tipe orang berbeda-beda dalam memberikan saran. Ada yang diminta baru memberi saran tetapi ada juga yang tanpa aba-aba sudah memberi saran. Nah, kebiasaan memberi saran tanpa dimintai sebenarnya tidak baik walaupun menyimpan rasa kepedulian. Apalagi terhadap pasangan.

Misal, ketika dia sedang membetulkan sesuatu lalu menemukan halangan. Kamu lalu memberi saran tanpa diminta. Padahal dia tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ini bisa memperparah jika dia emosi lagi tidak stabil. Kesannya kamu merendahkan kemampuan dia.

Coba untuk diam sejenak, perhatikan dia sampai mana kemampuannya. Jangan pernah memberi saran kepadanya sebelum diminta. Jika kamu tidak tahan melihatnya, kamu bisa bertanya apakah dia butuh bantuan atau tidak.

Komunikasi yang baik akan membantu kamu mengetahui jenis umpan balik apa yang membantu dan jenis apa yang membuat dia mempertanyakan kemampuannya.

Terkadang ini adalah hal kecil tetapi jika sering dilakukan nantinya pasanganmu akan mulai berpikir bahwa dia tidak mampu membuat pilihan yang baik untuk dirinya sendiri. Dia merasa seperti anak kecil. Hal ini bisa merusak kepercayaan dirinya. Contoh kecil, cara berpakaian.

Tidak apa-apa, jika dia menginginkan bantuanmu dalam hal berpakaian. Tetapi jika kamu selalu membuat dia berubah dan memberikan saran pakaian yang tidak diminta, pada akhirnya dia akan merasa seperti kamu tidak menyukai seleranya, kamu tidak menyukai penampilannya, atau bahwa kamu ingin mengubahnya.

Kemudian dalam mengambil keputusan tidak ada salahnya kompromi dengan pasangan. Jika secara sepihak, maka kamu terkesan menganggap dia tidak bisa membuat keputusan yang baik atau memiliki pendapat yang tidak penting. Padahal tidak ada salahnya sesekali menanyakan pendapat pada dia.

Apa kamu pernah membuat lelucon kepada pasanganmu? Lelucon yang isinya tanpa sadar membuat dia sakit hati lalu kamu bilang "hanya bercanda". Rasanya itu terjadi dalam setiap hubungan, tetapi ketika itu terjadi setiap saat namanya intimidasi apabila lelucon tersebut isinya menghina.

Kemudian, apakah kamu pernah memposting kebiasaan buruk pasanganmu di media sosial atau dijadikan bahan pembicaraan saat meet up dengan teman-temanmu? Sebaiknya hentikan karena kamu tidak tahu perasaan dia walau dia biasa saja dan menurut kamu itu adalah hal lucu untuk dibicarakan kepada orang lain.

Jika kamu sering berbuat seperti itu, dia akan menganggap dirinya adalah buruk. Kasihan, bukan?

Setiap manusia mempunyai ego tergantung bagaimana caranya untuk menjadi sewajarnya. Tetapi jika ini berlebihan dilakukan kepada pasanganmu, maka dia merasa rendah diri. 

Contoh, malas. Ada titik tertentu di mana kemalasan melampaui kebutuhan untuk beristirahat, atau tidak merasa ingin melakukan sesuatu. Padahal kamu janji ingin membantu pekerjaannya. Sesekali rasanya tidak apa tetapi jika berkali-kali seperti itu, dia merasa bukan prioritasmu lagi.

Kemudian dalam beragumentasi kamu sering menutup atau menolak, maka akan memicu rasa tidak berharga pada pasanganmu. Selain itu, mengatakan "tidak" untuk semua gagasan yang dikemukakan oleh dia juga tidak baik. Adakalanya baik jika kamu  berkata "tidak" sesekali, tetapi jika berlebihan bisa merusak harga dirinya. 

Contoh lain adalah selalu menyalahkan. Jika kamu stres tentang kehidupan, pekerjaan, atau khawatir masa depan, kamu lampiaskan pada pasanganmu, itu sangat tidak baik. Di satu sisi ada positifnya kamu cerita tentang unek-unek kamu kepada dia.

Artinya, kamu mempercayakan kepadanya. Tetapi jika curhat tersebut isinya menyalahkan dia, maka rasa berharga dirinya menjadi berkurang.

Terkadang kamu perlu memperhatikan caramu berbicara tentang uang karena kamu mungkin tidak tahu bahwa kamu memercayai harga diri pasanganmu. Pastikan ketika kamu mengeluh tentang keuangan, kamu tidak membuat dia merasa malu karena tidak menghasilkan lebih banyak uang, atau bersalah karena membeli sesuatu yang dia butuhkan.

Nah, itu tadi ada tujuh kebiasaan yang umumnya dilakukan dan tanpa disadari merusak harga diri pasangan kamu. Sudah pasti bahwa tanggung jawab pasanganmu untuk mengerjakan masalahnya sendiri dengan harga diri rendah, tetapi juga tugas kamu sebagai mitra yang peduli untuk membuat proses itu semudah mungkin.