Kenali 5 Bentuk Kekerasan dalam Hubungan Toksik, Merusak Mental!
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu pasangan yang harus dihindari untuk menikah ialah tipe abusive. Yang mana pasangan seperti itu kerap melakukan berbagai bentuk kekerasan, baik secara fisik ataupun verbal dengan menekan pasangan selama menjalin hubungan.
Tipe pasangan yang berisiko merusak mental jika tidak segera dijauhi, tapi sayangnya banyak orang gak sadar kalau hal itu membuat hubungan jadi toxic. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa kekerasan dalam hubungan toxic, yang mana sangat penting untuk segera mengenalinya. Seperti apa sajakah itu? Simak lima poinnya, ya!
1. Menghancurkan barang di depan pasangan saat emosi
ilustrasi emosi (pexels.com/Andrea Piacquadio)Jika pasanganmu suka merusak barang saat sedang emosi dan bertengkar denganmu, maka itu merupakan salah satu bentuk kekerasan dalam hubungan toxic. Yang mana kekerasannya memang tidak secara langsung menyakitimu, tapi dia melakukan itu untuk menekan mentalmu.
Melampiaskan emosi pada barang dengan melempar, menginjak, memukul hingga hancur di depanmu adalah bentuk ancaman tersirat darinya. Bahwa kamu dia bisa bertindak kasar seperti itu, jadi kamu tidak boleh macam-macam dan bertindak di luar batas padanya.
2. Melakukan kekerasan fisik
ilustrasi kekerasan (pexels.com/MART PRODUCTION)Bentuk kekerasan dalam hubungan toxic tentu saja berupa kekerasan fisik. Yang mana ia melakukannya secara langsung dengan melukai fisikmu, entah itu kekerasan dengan kadar ringan atau berat.
Seperti menampar, meremas pergelangan tangan, mencekik, memukul, atau bahkan sampai melukai dengan benda tajam. Akan sangat bodoh sekali kalau tidak segera menjauh dari pasangan seperti ini karena semakin dibiarkan maka kekerasannya pun juga akan semakin menjadi.
Baca Juga: 7 Bentuk Kehati-hatian dalam Hubungan, Jaga Perasaan Pasangan
3. Mengancam melukai diri sendiri jika ditinggalkan
Editor’s picks
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)Bentuk kekerasan lainnya dalam hubungan toxic yang perlu dikenali ialah jika pasangan mengancam melukai dirinya sendiri. Kekerasan semacam ini menekan batinmu dan memaksamu supaya tidak tega padanya.
Biasanya dilakukan oleh orang yang sangat ketakutan dirinya ditinggalkan, sampai-sampai mengancam melukai diri sendiri supaya hubungan tidak jadi putus. Suatu bentuk kekerasan yang juga termasuk sebagai upaya manipulasi karena mengendalikan perasaan pasangannya.
4. Mengancam akan pergi dan menelantarkan pasangan jika tidak dituruti
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)Pokoknya segala bentuk ancaman termasuk dalam kekerasan verbal karena memaksa orang lain untuk tunduk padanya dengan memberi rasa takut. Salah satunya ialah mengancam meninggalkan dan menelantarkan pasangan jika tidak menurut.
Yang mana ancaman ini ada dalam hubungan toxic yang membuat salah satu pihak bergantung, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa jika ditinggalkan. Banyak terjadi dalam hubungan toxic tapi sayangnya jarang disadari bahwa itu merupakan suatu bentuk kekerasan verbal yang merusak mental.
5. Menyudutkan diri sendiri untuk membuat pasangan merasa bersalah
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Budgeron Bach)Kekerasan lainnya yang juga ada dalam hubungan toxic ialah kekerasan yang menekan mental sang pasangan. Dimana ia sengaja menyudutkan dan menyalahkan diri sendiri untuk menimbulkan rasa bersalah pada pasangannya.
Tindakan semacam ini sama saja dengan menyiksa batin dan mental pasangan karena dipaksa mengalah. Biasa dilakukan oleh apsangan toxic yang tidak tahu cara menyelesaikan masalah dengan sehat ketika bertengkar, sehingga yang dilakukannya adalah menyalahkan diri sendiri agar tidak dihakimi.
Mengenali macam-macam kekerasan dalam hubungan toxic sangat penting supaya tidak terus terjebak di dalamnya. Karena risikonya berbahaya dengan merusak mental secara perlahan.
Baca Juga: Sudah Berbahaya, 5 Tanda Hubungan Toxic Ini Jangan Pernah Diabaikan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
