5 Alasan Jangan Selalu Menuruti Keinginan Pasangan

Kamu harus lihat dulu apa yang dia minta darimu. Coba nilai, apakah hal itu wajar diminta atau dia hanya sekadar malas saja untuk mengerjakan sendiri. Jika kamu selalu menuruti keinginannya, maka dia bisa jadi pasangan yang manja. Walau sebenarnya doi tidak seperti itu.

Dirimu juga berperan penting dalam mendidik pasangan. Karena setiap hubungan pastinya memiliki nilai pembelajarannya masing-masing. Jika hanya terus memberi, apa yang akan dia pelajari? 

Dengan menuruti segala keinginan pasangan akan membuat dia jadi keenakan. Istilahnya, doi tidak akan mau berbuat hal apa pun untuk membuat dirimu tertarik. Karena kamu terus-terusan memberi apa yang dia inginkan. 

Buat doi harus memenuhi suatu hal dulu baru kamu akan menuruti apa yang dia mau. Misalnya, doi mau jalan-jalan. Cobalah kamu minta doi untuk harus berpakaian seperti yang kamu inginkan. Maka, doi pasti akan berbuat demikian supaya kamu mau jalan sama dia. 

Hal ini tentunya akan membuat hubungan juga hidup. Tidak ada satu pihak yang pasif saja dalam menerima kebaikan pasangan. 

Sikap mandiri ini diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, lho. Jika kamu saja mau menolong dia dalam hal-hal kecil yang padahal doi sendiri bisa melakukannya, maka dia tidak akan jadi pribadi yang mandiri. 

Kamu harus bisa mendidik pasanganmu supaya setidaknya untuk masalah yang kecil, dia tak perlu cerita sama kamu. Sehingga, dia akan terbiasa untuk melakukannya sendiri. Kalau tidak, dirinya yang akan kesulitan. Karena tak selamanya dirimu bisa menemani. 

Tidak munafik, pastinya setiap kehidupan memiliki masalah hidup dan beban yang perlu ditanggung. Jadi, jika kamu membiasakan melibatkan diri dalam urusan pasangan, yang ada dirimu hanya akan merasa terbebani olehnya. 

Alhasil lama kelamaan dirimu jadi menganggap hubungan ini tidak ada manfaatnya lagi. Malah akhirnya membuat dirimu memiliki beban baru. Makanya, jangan selalu menuruti keinginan dia, apalagi jika itu sebenarnya beban untuk kamu. 

Keinginan pasangan itu belum tentu baik. Apalagi jika keinginan itu harus membuatmu mengeluarkan usaha, waktu, uang dan tenaga yang berlebihan. Cinta itu tak perlu dibuktikan dengan materi atau barang. Namun, karena kamu salah mengerti, akhirnya selalu menurut keinginan pasangan. 

Dengan begitu, pasangan akan mengira memegang kendali atas dirimu. Hubungan pun jadi toxic, akibat dirinya merasa jadi alpha atas dirimu. Kalau tidak dituruti, dia selalu mengancam untuk meninggalkanmu. Apakah hubungan seperti ini masih sehat? 

Jadi, kamu harus bijak dalam menuruti keinginan pasangan. Jangan sampai kehilangan wibawa karena dianggap pribadi yang lemah dan selalu nurut sama pasangan. Yuk, lebih tegas dan selektif!