Apakah kamu pernah dikhianati oleh orang-orang terdekatmu? Mungkin pernah, rasanya pasti menyakitkan. Padahal kamu sudah berusaha berbuat baik kepada orang tersebut. Pengkhianatan itu tentu disertai oleh beberapa alasan.
Banyak alasan yang bisa jadi latar belakang kenapa kamu sampai dikhianati temanmu. Mungkin kamu sempat berpikir, kenapa temanmu tega melakukannya padamu? Sebelum mikir yang enggak enggak, simak lima alasannya. Bisa jadi asalnya dari kamu sendiri, lho!
Segala sesuatu yang diawali dengan kata 'terlalu' pasti hasilnya tidak baik. Sama seperti sifatmu yang terlalu baik, membuatmu sering dikhianati oleh teman-temanmu. Alasannya sederhana karena kamu akan memaafkan perbuatan mereka, apa pun itu. Jadi, mereka ketagihan untuk mengkhianati kamu, lagi dan lagi.
Memang, kamu gak seharusnya berhenti berbuat baik. Tapi, pilah-pilah kepada siapa kamu berbuat baik. Jangan sampai kebaikanmu selalu dikhianati dan kamu sering makan hati karena perbuatan teman-temanmu.
Keinginan untuk berkhianat bisa muncul karena temanmu iri terhadap kehidupan kamu. Mereka melihat hidupmu terlalu bahagia dan minim masalah, sedangkan mereka justru kebalikannya.
Mereka berharap dengan bumbu-bumbu pengkhianatan, hidupmu yang mendekati kata sempurna itu bisa sedikit hancur. Jadi, kamu juga pernah merasakan seperti apa berada di posisi mereka.
Misalnya, karier. Kamu mungkin kurang layak menduduki posisi yang sekarang, tapi karena pintar cari muka, kamu berhasil ada di posisi atas. Wajar dong kalau teman-temanmu gak setuju? Inilah yang membuat mereka ingin sekali mengkhianatimu.
Caranya sederhana, yaitu dengan mengorek informasi tentang hal yang kamu benci dari pekerjaan. Kemudian, melaporkannya kepada atasan. Simple, tapi benar-benar ampuh untuk menjatuhkan kariermu.
Seperti perkataan orang bijak "apa yang ditanam, itu yang dituai". Pengkhianatan yang kamu rasakan saat ini bisa jadi karena ulahmu yang pernah mengkhianati orang lain. Bukan satu atau dua bulan silam, tapi mungkin bertahun-tahun silam.
Maka dari itu, jangan pernah memulai kejahatan kalau kamu sendiri gak mau dijahatin oleh orang lain. Sejahat apa pun mereka, lebih baik didiamkan atau dijauhi. Biarkan Pencipta atau alam semesta yang membalas perbuatan mereka itu.
Terakhir, karena kamu belum cukup tahu mana yang sebenarnya kawan dan mana lawan. Kamu berasumsi kalau orang-orang yang baik padamu adalah teman, padahal belum tentu. maksud kedatangan mereka tidak selamanya baik, bisa saja untuk membalas dendam.
Untuk itu, berhati-hatilah. Selidikilah segala sesuatu yang menurutmu terasa janggal di dalam pertemananmu. Dengan begini, kamu bisa tahu kapan harus mendekap atau melepas mereka.
Menjadi korban pengkhianatan memang menyakitkan, tapi pengkhianatan ini bisa jadi tanda kalau kamu harus mengubah beberapa sikap. Jadi, pekalah agar kamu tidak perlu merasakan kesakitan yang sama untuk ke sekian kalinya.