Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenuh dalam Pernikahan? Inilah 5 Cara Mengatasi Marriage Burnout

Ilustrasi pasangan yang sedang mengalami konflik (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasa jenuh ternyata juga banyak terjadi di dalam kehidupan pernikahan. Istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kejenuhan tersebut adalah marriage burnout.

Tentunya, kamu gak bisa terburu-buru memutuskan berpisah hanya karena merasa jenuh. Oleh sebab itu, inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat mengalami marriage burnout.

1. Berdiskusi dengan pasangan dan bicarakan apa yang kamu butuhkan

Ilustrasi berdiskusi dengan pasangan (unsplash.com/Toa Heftiba)

Jalan keluar terbaik dari suatu permasalahan adalah dengan mendiskusikannya. Dilansir Choosing Therapy, Michelle Risser, seorang clinical social worker berlisensi, menyebutkan bahwa kamu dapat mencoba berdiskusi dengan pasangan tentang apa kebutuhan dan harapan kamu dalam hubungan tersebut.

"Bicaralah dengan pasanganmu tentang apa yang menyebabkan kejenuhan dalam pernikahan. Kamu harus harus meminta dukungan dan bantuan satu sama lain di berbagai titik dalam hubungan," ujar Dr. Aman Bhonsle, seorang spesialis relationship counseling, dikutip Bonobology.

Selain itu, kamu juga perlu mendengarkan apa yang pasangan butuhkan. Setelah itu, cobalah bicarakan faktor apa yang sekiranya menyebabkan hubungan pernikahan terasa menjenuhkan. Dengan begitu, kamu dan pasangan akan segera menemukan jalan keluarnya.

2. Bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah konflik

Ilustrasi berdiskusi dengan pasangan (unsplash.com/Toa Heftiba)

Dalam hubungan pernikahan, tentunya akan kerap terjadi konflik. Biasanya, terdapat beberapa pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara kurang baik. Dilansir Marriage, Sylvia Smith, seorang expert writer dan blogger, menyebutkan bahwa banyak yang mengalami marriage burnout disebabkan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk terlibat dalam konflik satu sama lain.

Oleh sebab itu, sebaiknya segera selesaikan konflik apa pun yang terjadi dalam hubungan. Jangan sampai konflik tersebut menumpuk dan menyebabkan marriage burnout yang lebih parah. Cobalah untuk bekerjasama dengan pasanganmu dalam menyelesaikan konflik. Perbaiki komunikasi dan selesaikan dengan kepala dingin.

3. Mempelajari love language satu sama lain

Ilustrasi pasangan yang bahagia (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Cara berikutnya adalah mencoba untuk mempelajari love language atau bahasa cinta satu sama lain. Michelle Risser menyebutkan, bahasa cinta yang berbeda mungkin akan menyebabkan kesulitan dalam komunikasi. Misalnya, orang dengan bahasa cinta act of service, mungkin akan merasa gak dianggap oleh pasangannya karena usaha mereka gak dihargai.

Padahal, bisa jadi pasangannya memiliki love language yang berbeda. Oleh sebab itu, gak ada salahnya untuk saling memahami bahasa cinta satu sama lain, agar bisa saling mengerti.

"Dengan mengetahui bagaimana bahasa cinta pasangan, kamu akan lebih mudah bertindak kepada pasangan sesuai bahasa cintanya, sehingga akan lebih mudah juga memberitahu bagaimana perasaanmu pada mereka melalui love language," tutur Dr. Aman.

4. Menunjukkan rasa syukur dan menghargai pasangan

Ilustrasi pasangan yang bahagia (unsplash.com/Alvin Mahmudov)

Kamu juga bisa mencoba untuk selalu menghargai dan menunjukkan bahwa kamu bersyukur memiliki dia sebagai pasanganmu. Terkadang, marriage burnout pun bisa disebabkan karena kamu atau pasangan merasa keberadaannya gak dihargai.

Michelle Risser menyebutkan, mengekspresikan rasa terima kasih atas hal kecil yang dilakukan pasangan akan membuat kamu terlihat menghargai pasanganmu. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang, cobalah tunjukkan rasa syukur dan bangga atas hadirnya pasanganmu dalam hidupmu.

5. Melakukan konseling

Ilustrasi pasangan yang sedang konseling (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Terkadang, terdapat beberapa kasus marriage burnout yang sulit diselesaikan karena kedua belah pihak sudah benar-benar kelelahan secara emosional. Maka dari itu, jika sudah di tahap ini, kamu bisa mencoba pergi untuk konseling ke ahli.

"Komunikasi mungkin gak sepenuhnya memungkinkan, jika pasangan sudah benar-benar marah atau terluka. Dalam kasus ini, yang terbaik adalah melakukan mediator melalui konselor," imbuh Dr. Aman.

Konseling akan membantu kamu dan pasangan menemukan akar permasalahan dari marriage burnout. Selain itu, konseling pun dapat membantu kamu untuk lebih mencintai pasangan, begitu pun sebaliknya.

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat mengalami marriage burnout. Jadi, jangan terburu-buru memutuskan untuk berpisah, ya! Karena kamu masih bisa menyelesaikannya dengan berbagai cara di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us