5 Cara Menghadapi Fase Stonewalling dalam Hubungan

"Stonewalling," atau penolakan komunikasi, adalah salah satu "killa" dalam hubungan. Bayangkan: kamu lagi berusaha bicara, pasanganmu tiba-tiba jadi dinding es, diam seribu bahasa, menghindari kontak mata, bahkan mungkin meninggalkan ruangan. Sakit banget, kan?
Kalau sudah begini pasangan akan sangat sulit diajak kerjasama untuk menyelesaikan masalah kalian. Untungnya, "stonewalling" bisa diatasi. Ini lima cara menghadapinya.
1. Kenali masalahnya

Langkah pertama adalah mengakui bahwa "stonewalling" memang sedang terjadi. Jangan abaikan atau menganggapnya sebagai hal biasa. Ini adalah tanda adanya masalah serius dalam komunikasi dan perlu segera diatasi. Sadari bahwa diamnya pasangan bukan berarti dia setuju atau masalahnya hilang begitu saja.
Pasanganmu diam seribu bahasa setelah kamu menyampaikan keluh kesah. Jangan berasumsi dia setuju atau masalahnya sudah selesai. Akui bahwa ini adalah bentuk "stonewalling" dan perlu dibicarakan.
2. Tetap tenang

Saat menghadapi "stonewalling," mudah sekali untuk merasa frustrasi dan marah. Tapi, jangan terpancing! Cobalah untuk tetap tenang dan menghindari eskalasi konflik.
Reaksi yang berlebihan justru akan memperburuk situasi dan membuat pasanganmu semakin menutup diri. Jangan membentak atau memaksa pasanganmu untuk bicara. Beri dia waktu dan ruang untuk menenangkan diri, tetapi tetap sampaikan bahwa kamu ingin menyelesaikan masalah ini.
3. Komunikasi yang asertif bukan agresif

Saat pasanganmu sudah siap bicara, sampaikan perasaanmu dengan asertif, bukan agresif. Asertif berarti menyampaikan perasaanmu dengan jelas dan tegas, tanpa menyalahkan atau menyerang pasanganmu. Fokus pada perasaanmu sendiri dan hindari kata-kata yang menuduh.
Alih-alih berkata, "Kamu selalu diam kalau ada masalah!", cobalah berkata, "Aku merasa sedih dan kesepian saat kamu diam seperti ini. Aku ingin kita bisa membicarakan masalah kita."
4. Cari waktu yang tepat

Membicarakan masalah yang sensitif membutuhkan waktu dan tempat yang tepat. Pilih waktu di mana kalian berdua tenang dan nggak terburu-buru. Hindari membicarakan masalah ini di depan orang lain atau saat kalian sedang lelah atau stres.
Jangan membicarakan masalah ini saat kalian sedang terburu-buru pergi kerja atau saat kalian sedang berada di tempat ramai. Cari waktu yang tenang dan nyaman untuk berdiskusi.
5. Cari bantuan profesional

Jika "stonewalling" sering terjadi dan kalian kesulitan untuk mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis pasangan bisa membantu kalian untuk memahami akar masalah dan mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif.
Terapis pasangan bisa membantu kalian untuk mengidentifikasi pola komunikasi yang bermasalah dan mengembangkan keterampilan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih sehat.
"Stonewalling" adalah masalah serius yang perlu diatasi. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi komunikasi yang efektif, kalian bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan menghindari "tembok es" yang menghancurkan komunikasi. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika diperlukan. Ingat, hubungan yang sehat membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak.