Ghosting sudah menjadi istilah percintaan yang tren dan kerap terjadi. Ghosting merupakan perilaku tiba-tiba menghilang dalam suatu hubungan, baik itu PDKT atau bahkan mungkin pacaran.
Biasanya kamu akan kehilangan kontak dengannya, padahal hubungan kalian baik-baik saja. Lalu, apa yang perlu dilakukan? Kamu hanya perlu move on. Tetapi, ada beberapa hal yang harus kamu sadari agar tidak sedih berlarut-larut. Ini cara terbaik move on setelah terkena ghosting.
Sadari bahwa kamu tidak tahu apa-apa sehingga bukan kamu yang bersalah. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri untuk suatu hal yang belum pasti alasannya. Sayangnya, banyak korban ghosting yang berakhir menyalahkan diri sendiri karena insecure.
"Apa salahku, ya?"
"Jangan-jangan aku menyakiti dia."
"Mungkin dia gak suka dengan sikapku."
Pertanyaan seperti itu mungkin akan menghantui pikiranmu. Hati-hati, pemikiran seperti itu bisa menyebabkan distorsi kognitif atau keyakinan berpikir yang salah.
Ketika dihadapkan dengan tantangan dalam hubungan, kamu harus bisa menolong dirimu sendiri. Psikolog Klinis Inez Kristanti dalam webinar MyndfulAct, menjelaskan bahwa penting untuk bisa memprioritaskan diri sendiri.
"Bagaimana cara menolong diri sendiri kalau sudah berhadapan dengan tantangan dalam hubungan tersebut? Di sini pentingnya memprioritaskan diri sendiri, bukan orang lain. Di sini kita mampu membantu diri sendiri sehingga ketika kita ada di situasi yang sepertinya gak benar, coba sadari dan kenali. Coba refleksikan apa yang terjadi," ucapnya.
Hal yang sama juga diutarakan F. Diane Barth, seorang psikoterapis dan psikoanalis di New York dalam Psychology Today, yang mengatakan bahwa kita perlu menyadari rasa sakit itu. Kenali rasa sakit itu sebagai emosi yang wajar terjadi. Dengan berusaha berpikir lebih mindful, kamu perlahan akan mulai bisa menerima keadaan itu.
Bagaimana caranya agar kamu bisa move on dengan cepat? Dilansir Very Well Mind, kamu perlu fokus pada diri sendiri. Dimulai dari menginvestasikan waktu bersama keluarga atau teman yang menjadi support system. Pilihlah aktivitas yang bisa membuatmu bahagia, seperti melakukan hobi.
Ketika kamu teringat dengan pelaku ghosting, cobalah mengubah mindset tentangnya. Sama halnya dengan mencari afirmasi positif dari orang lain yang kamu percaya. Maka, bangunlah juga mindset lain bahwa kamu dijauhkan dari orang yang tidak baik untukmu.
Menurut Diane, banyak riset yang menunjukkan bahwa bercerita kepada orang lain itu akan membantu kita beradaptasi dengan pengalaman negatif. Itulah mengapa penting untuk mengeluarkan semua perasaan yang mengganjal dalam terapi.
Daripada kamu pendam sendiri, perasaan negatif itu tidak akan pernah hilang. Coba ceritakan permasalahanmu pada orang lain yang kamu percaya, seperti keluarga atau sahabat.
"Kalau butuh, ceritakan permasalahan itu pada orang lain. Saran aku, salah satu hal yang paling penting adalah jangan mengisolasi diri dari orang lain. Hubungan pertemanan, keluarga itu jangan sampe diabaikan. Karena mereka ini bisa bantu kalau ada sesuatu di hubungan kita yang gak benar atau gak sehat," ujar Inez.
Terkadang, yang kamu butuhkan hanya keberanian untuk tidak lagi menghubunginya. Kalau kamu memang perlu berbicara, sampaikan semua hal yang menjadi pertanyaanmu. Setidaknya, kamu bisa meninggalkan pesat lewat chat tentang perasaanmu.
Mungkin, ada orang yang berpikir bahwa pelaku ghosting ini gak layak untuk kamu hubungi lagi. Sederhananya, mereka sudah tidak ingin berbicara denganmu. Namun, kamu tetap berhak untuk mengutarakan perasaan bila ada kesempatan.
Setelah itu, tinggalkan semua pengalaman negatif dan bangun pengalaman positif. Kamu harus mengejar kebahagiaanmu. Walaupun terkesan sepele, afirmasi positif yang kamu buat untuk diri sendiri itu pasti akan memampukanmu menghadapi banyak tantangan.
Itu dia beberapa cara untuk bisa move on akibat terkena ghosting. Jangan terlalu bersedih, ya!