Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri yang Menguatkan Dugaan kalau Kamu Memang Belum Mau Pacaran

Ilustrasi hangout sama teman (pexels.com/Rene Asmussen)
Ilustrasi hangout sama teman (pexels.com/Rene Asmussen)

Tidak semua orang yang menyandang status jomblo hingga bertahun-tahun akan terus meratapi nasib dan bersedih. Begitu pula denganmu. Meskipun banyak suara sumbang dari kanan-kiri, toh itu cuma jadi sekadar angin lalu saja. Kamu, sih gak masalah menjomblo tiga sampai lima tahun lagi. Meskipun secara umur, sih kata orang sudah saatnya kamu cari jodoh. 

Lantas apa, ya yang menyebabkan kamu bisa santuy begini? Jangan-jangan bukannya gak laku, tapi kamu memang belum mau pacaran saja, nih! Berikut lima ciri yang bakal menguatkan dugaan kalau memang kamu, tuh belum sanggup terikat sama hubungan asmara. Apa saja? Keep reading, ya! 

1. Banyak lawan jenis mendekat tapi tak ada satu pun yang nyantol di hati

Ilustrasi jalan sama teman (pexels.com/sushantphotographyy)
Ilustrasi jalan sama teman (pexels.com/sushantphotographyy)

Boleh dibilang, kamu ini termasuk tipe cowok populer di kampus, lho! Mulai dari mahasiswa baru sampai kakak tingkat, gak sedikit yang berusaha menarik perhatianmu. Sayangnya, tidak ada satu pun di antara mereka yang sukses bikin hatimu bergetar.

Padahal, teman-temanmu saja sampai iri melihatnya. Ibarat disajikan aneka makanan lezat, eh kamu malah memilih menahan lapar.

2. Sampai saat ini gak ada lawan jenis yang sedang ditaksir

Iluatrasi ngobrol sama teman (pexels.com/Julia Larson)
Iluatrasi ngobrol sama teman (pexels.com/Julia Larson)

Selalu mengabaikan sederet lawan jenis yang mendekat, tak lantas membuatmu punya satu orang tambatan hati yang diincar. Justru saat ini gak ada satu pun lawan jenis yang tengah kamu taksir.

Bahkan, sampai timbul gosip kalau kamu itu penyuka sesama jenis. Aduh, bisa kacau kalau gak segera diklarifikasi, nih!  

3. Kamu punya segudang kesibukan yang menyita waktu dan perhatian

Ilustrasi bekerja di rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi bekerja di rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Selain kuliah dan bekerja paruh waktu di dua tempat yang berbeda, kamu masih sempat menjadi ketua BEM Fakultas segala. Rasa-rasanya dengan setumpuk kegiatan tersebut, waktumu hampir gak tersisa buat cinta-cintaan, deh.

Kalau pun dipaksakan punya pacar, takutnya malah kekasihmu merasa diabaikan lagi. Makanya, mending kamu jomblo saja dulu. 

4. Status jomblo ini sama sekali gak membuatmu minder

Ilustrasi liburan sama teman (pexels.com/Artem Beliaikin)
Ilustrasi liburan sama teman (pexels.com/Artem Beliaikin)

Bukan sekali dua kali kamu jadi bulan-bulanan teman akibat status jomblomu ini. Bahkan di setiap kesempatan kamu selalu jadi bahan ledekan. Tapi meskipun terdengar menyebalkan, nyatanya kamu gak pernah marah atau kesal dengan sikap mereka.

Bahkan, kamu juga gak merasa minder sama sekali, tuh. Kalau begini, sih tidak punya pacar bukan jadi masalah buatmu, dong. 

5. Saat ini kamu lagi senang-senangnya main bareng teman-temanmu

Ilustrasi hangout sama teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi hangout sama teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang menyangka kamu bakal kesepian kalau gak punya pacar. Padahal saat ini dirimu sedang senang-senangnya hangout dengan teman-teman. Justru kalau punya pacar, hal seasik ini bakal susah dilakukan. Karena harus membagi waktu antara pacaran dan kawan-kawan.

Kalau sekarang, kan mau nongkrong bareng setiap hari pun ayo-ayo saja. Belum mau, ah diatur-atur pacar mesti nemenin dia terus seharian. 

Setiap orang boleh menentukan nasibnya masing-masing. Tak terkecuali untuk urusan asmara. Mau punya pacar atau betah menjomblo itu sepenuhnya adalah hakmu. Selama kamu merasa nyaman dan gak gak merugikan orang lain, kenapa harus dibikin pusing? Nanti juga bakal tiba saatnya, kamu merasa ingin punya pendamping juga, kok. Slow saja lagi, ya gak? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us