Cinta. Satu kata yang bisa dibilang absurd, bisa dibilang nyata ... Yang pasti cinta itu tak kasat mata dan hanya bisa dilihat lewat perbuatan.
Setiap orang yang sedang dilanda (katanya) cinta, seringkali seperti orang yang buta. Karena batas antara logika dan rasa, sayang dengan nafsu, seolah-olah bias. Setiap orang ingin dicintai dengan tulus, bukan sekedar menjadi budak nafsu semata. Kalau kamu saat ini dekat dengan seseorang dan melihat tanda-tanda ini, kamu perlu waspada.
Gak ada orang yang gak senang dipuji kecantikan atau ketampanannya. Tetapi jika hal itu mendominasi hubungan kalian dan menjadikannya terobsesi denganmu, ini salah satu tanda hubungan kalian didominasi oleh nafsu belaka.
Bersamanya mungkin kamu merasa sangat bergairah, begitu pula sebaliknya. Tetapi, ada suatu perasaan kosong dalam dirimu karena kamu menjadi apa yang dia mau. Hanya apa yang dia mau. Sementara perlahan-lahan kamu kehilangan dirimu sendiri. Ketidakdewasaan mendominasi hubungan kalian. Kamu dan pasanganmu tidak mampu menutrisi jiwa masing-masing dengan rencana masa depan dan saling membangun atau memotivasi satu sama lain.
Bahasa tubuh memang menjadi salah satu cara mengungkapkan cinta. Namun jika hal itu menjadi utama, bahkan dia seringkali tanpa izin menyentuhmu dan membuatmu tak nyaman, dia hanya menginginkanmu secara ragawi. Katakan padanya bahwa kamu tak nyaman dengan perlakuannya. Jika memang dia mencintaimu, dia akan mengerti. Tapi jika dia justru marah karenanya, ini adalah salah satu tanda hubunganmu gak sehat.
Ungkapan unconditional love atau cinta tanpa syarat, rasa-rasanya gak pernah kamu alami selama berhubungan dengannya. Nafsu penuh dengan kepuasan, penuh dengan keegoisan yang hanya menyenangkan satu pihak saja. Setelah melakukan kesalahan atau menyakiti hati salah satu pihak, tidak ada rasa penyesalan sedikit pun pada hubungan yang dikendalikan nafsu.
Pada dasarnya, nafsu didominasi oleh ketertarikan fisik dan fantasi, apa yang terlihat dari luar dan memuaskan secara ragawi. Tetapi cinta akan lebih dalam daripada itu. Kalian bisa menghabiskan waktu berdua, mengobrol hingga lupa waktu, mendengarkan perasaan satu sama lain, memotivasi menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika saat ini kamu terjebak dalam hubungan yang hanya dipenuhi bara nafsu, hanya kamu yang bisa memutuskan, apakah hubungan yang kamu jalani layak diperjuangkan atau tidak.