Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fokus Self-Growth pasca Putus, Cinta Berakhir Hidup Jalan Terus

seorang pria
ilustrasi seorang pria (pexels.com/amin weslati)
Intinya sih...
  • Tidak terjebak masa lalu, tapi tetap mempelajarinya
  • Meluaskan kembali relasimu
  • Fokus meniti karier
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Putus cinta tentu menyakitkan. Perasaanmu yang dulu selalu bahagia saat bersama pacar berubah menjadi benci sampai akhirnya kalian putus. Patah hati bahkan bisa membuat beberapa orang depresi.

Semoga itu tidak terjadi padamu. Kamu harus memiliki kesadaran bahwa hidupmu tak bergantung pada hubungan yang telah berakhir tersebut. Itu adalah dua hal yang berbeda.

Kejadian putusnya kalian meski baru kemarin sudah menjadi masa lalu. Sementara itu, sekarang kamu mesti fokus mengembangkan diri guna mewujudkan masa depan sesuai impian. Agenda self-growth mesti memprioritaskan enam hal di bawah ini. Kamu harus lebih baik dalam segala aspek.

1. Tidak terjebak masa lalu, tapi tetap mempelajarinya

seorang perempuan
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Letícia Alvares)

Sakitnya pengalaman putus cinta bisa membuatmu sulit pulih. Ini sebabnya kamu mesti memusatkan perhatian pada masa depan dan bukan masa lalu. Namun, tidak berarti masa lalu sama sekali tak perlu lagi diltengok.

Toh, pada dasarnya kamu juga gak bisa sepenuhnya melupakan masa lalu bersama pacar. Meninjau kembali masa lalu kalian dapat menjadi bagian penting dari awal self-growth. Perhatikan kembali apa saja yang pernah terjadi di antara kalian.

Garis bawahi kesalahan-kesalahan di kedua belah pihak. Dari situ dirimu akan lebih paham tentang cara yang tepat menyikapi banyak hal. Sebelum kamu mengembangkan diri ke luar, selesaikan dulu persoalan-persoalan dalam dirimu.

2. Meluaskan kembali relasimu

pertemanan
ilustrasi pertemanan (pexels.com/fauxels)

Sadar gak kalau pacaran bikin duniamu seakan-akan menyempit? Setiap hari seolah-olah hanya ada kalian berdua di dunia ini meski aktivitasnya beragam. Kedekatan kalian sedikit banyak mengurangi peran teman dalam hidupmu.

Padahal, kawan amat penting untuk membantu pengembangan dirimu. Kian jauh kamu dari kawan-kawanmu dulu bahkan semua orang selain pacar, kian banyak PR-mu. Dirimu mesti menjalin kembali pertemanan yang seperti terputus itu.

Juga menambah jangkauan pertemanan supaya manfaatnya lebih besar. Bukan sekadar kawan main yang dibutuhkan olehmu. Khususnya kalau kamu sudah berusia 25 tahun ke atas. Dirimu memerlukan relasi yang bisa membawa hidupmu makin maju.

3. Fokus meniti karier

mengikuti rapat
ilustrasi mengikuti rapat (pexels.com/RDNE Stock project)

Untukmu yang putus cinta dalam keadaan sudah bekerja, pekerjaan adalah pelarian terbaik. Daripada kamu galau berlama-lama mending energi disalurkan buat bekerja lebih giat dari biasanya. Bekerja tidak sekadar melakukan hal yang sama dari hari ke hari.

Bekerja seperti orang mengayuh sepeda. Sepelan apa pun kayuhanmu pasti membawamu ke tempat yang makin jauh. Termasuk jauh dari luka lama akibat kandasnya hubunganmu bersama mantan.

Jika dirimu sempat merasakan putus cinta tak ubahnya kiamat, jangan menciptakan kiamat kedua dengan pekerjaan yang berantakan. Bila itu sampai terjadi, hidupmu bakal benar-benar terpuruk. Hubunganmu dengan mantan tidak bisa diselamatkan. Namun, karier yang makin mentereng ialah salah satu pengobat luka terbaik.

4. Menyelesaikan studi, belajar skill baru, atau mendalami skill lama

belajar
ilustrasi belajar (pexels.com/Ivan Samkov)

Sementara jika dirimu belum bekerja, self-growth difokuskan dulu pada studimu. Walaupun selama kalian berpacaran, kamu juga tetap kuliah pasti fokusnya lain. Dirimu lebih santai menjalaninya.

Bahkan mungkin tak jarang kamu bersikap agak meremehkan kuliahmu. Terpenting dirimu bisa terus bersama pacar. Berpacaran lebih terasa sebagai prioritas. Kuliah hanya sebagai pengisi waktu ketika kalian gak bersama.

Sekarang kamu perlu memusatkan pikiran ke studi. Bila dirimu sudah selesai kuliah, masih banyak skill yang dapat dipelajari. Kamu pun bisa memperdalam keterampilanmu selama ini. Semua proses belajar itu amat berguna buat mencerahkan masa depanmu.

5. Membiasakan gaya hidup sehat agar semangat dan konsep diri positif

berolahraga
ilustrasi berolahraga (pexels.com/Kindel Media)

Kenapa self-growth sampai membawa-bawa gaya hidup sehat segala? Sebab bila kamu sehat, pandanganmu terhadap diri sendiri akan lebih baik. Putus cinta tak jarang bukan sekadar tentang kesedihan. Namun, juga bisa menyebabkan krisis kepercayaan diri.

Apalagi kalau mantan pacarmu sangat toksik. Dia sering menghinamu, termasuk dari segi penampilan fisik. Atau, ia berselingkuh dan fisikmu dijadikan alasan. Konsisten menjaga gaya hidup sehat tidak dimaksudkan untuk pembalasan dendam.

Perubahan besar yang positif ini tak boleh bertujuan sedangkal itu. Gaya hidup sehat penting sebagai bentuk self-love. Semangatmu menjalani hari bakal lebih tinggi. Kepercayaan dirimu pulih bahkan lebih baik daripada sebelumnya.

6. Bersiap untuk hubungan yang lebih matang

pasangan
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ekaterina)

Satu hal lagi yang gak boleh dilupakan dalam pengembangan diri pasca putus adalah persiapan kembali untukmu menjalin hubungan asmara. Kalau kamu membiarkan dirimu terbelenggu trauma, malah kebahagiaanmu yang dikorbankan. Meski tidak perlu tergesa-gesa, siapkan diri untuk cinta yang baru.

Bukan mencari calon pasangan yang mesti didahulukan, melainkan kesiapan dirimu. Aspeknya meliputi lima poin sebelumnya. Kamu sudah harus berdamai dengan pengalaman pahit cintamu di masa lalu.

Kamu juga telah membangun hidup serta kualitas dirimu. Sehingga kamu ketika putus dengan mantan dulu bukanlah dirimu yang sekarang. Kini semua tentangmu telah jauh lebih baik. Plus, kamu pun sudah siap buat menjadi pasangan yang dewasa.

Betapa pun menyedihkannya kisah cintamu bersama mantan, self-growth wajib menjadi prioritasmu saat ini. Kalau kehidupanmu telah berkembang sedemikian rupa, luka-luka masa lalu pelan tapi pasti otomatis akan sembuh. Akan tetapi, bila hidupmu stagnan bahkan mengalami kemunduran, rasa patah hati makin menyakitimu dari waktu ke waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Kursus Online Paling Berguna untuk Bangun Bisnis Sendiri

02 Nov 2025, 23:01 WIBLife