Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hal Apa Saja yang Tidak Boleh Dibicarakan Lewat Pesan Teks?

ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pesan teks lewat media digital menjadi sarana komunikasi yang cukup umum saat ini. Selain mudah, pesan teks juga dapat mengirimkan informasi secara cepat. Pesan teks membantu percakapan tentang logistik, menyusun rencana bersama, berbagi media, salam santai, atau bahkan mengecek keadaan kerabat yang sedang sakit. 

Namun ternyata gak semua percakapan bisa digantikan dengan pesan teks, lho. Bahkan ada beberapa jenis komunikasi yang lebih baik gak dibicarakan lewat pesan teks.

Kira-kira hal apa saja yang tidak boleh dibicarakan lewat pesan teks? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Percakapan emosional

ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pesan teks memang praktis untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi singkat dan cepat. Sayangnya, pesan teks sangat terbatas untuk percakapan yang bersifat emosional.

Saat berbicara tentang sesuatu yang emosional, kamu bukan hanya mengungkapkan kata-kata. Gerak tubuh, pandangan mata, dan banyak tanda kecil lain akan berpengaruh besar bagi percakapanmu. 

Oleh sebab itu, jika kamu merasa percakapanmu membutuhkan konsentrasi, melibatkan emosi, dan lebih kompleks, sebaiknya jangan gunakan pesan teks. Katakan saja bahwa kamu harus berbicara dan luangkan waktu untuk bertemu.

"Setiap percakapan yang mungkin melibatkan emosi, kamu ingin memberikan diri kesempatan terbaik untuk mengerahkan semua perangkat emosionalmu ke dalamnya," kata Daniel Post Senning, salah satu penulis “Emily Post’s Etiquette: The Centennial Edition" seperti dikutip CNBC.

2. Membahas konflik

ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain membicarakan sesuatu yang melibatkan emosi, kamu juga gak boleh berkonflik lewat pesan teks. Pesan teks tidak cukup untuk mengungkapkan kekecewaanmu. Selain itu, tanpa menghadapi lawan secara langsung, kamu bisa salah paham dan semakin memperburuk konflikmu.

Terapis Gabrielle (Morse) Sanderson, LMHC, mengungkapkan bahwa ia sering menjumpai pasangan yang berkonflik lewat pesan teks, kemudian semakin memperparah konflik mereka. Kesalahan menulis tanda baca atau emotikon bahkan bisa berakibat buruk. 

"Kemungkinan konsekuensinya adalah miskomunikasi, perasaan terluka, kebingungan, kurangnya kejelasan, dan dalam hal percakapan penting, kesempatan yang hilang untuk terhubung pada tingkat yang lebih dalam dan lebih efektif," katanya seperti dikutip Verywell Mind.

3. Mengubah status hubungan

ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu mungkin mengenal seseorang lewat pesan teks dan berhubungan baik di media tersebut. Namun kemudian hubungan kalian hendak berkembang menjadi lebih serius, menjadi pasangan misalnya.

Atau sebaliknya, kamu telah berada dalam sebuah hubungan. Kemudian kalian berkonflik dan kamu ingin mengakhirinya. Mengubah hubungan lewat pesan teks bukanlah ide yang bagus. Pasanganmu mungkin merasa tidak yakin atas apa yang kalian bicarakan. 

"Mengirim pesan teks tentang hal-hal serius dapat terasa lebih mudah dikelola saat ini, tetapi juga dapat semakin memperlebar keterputusan. Itu adalah cara untuk mengatakan sesuatu tanpa harus hadir dan tidak harus menghadapi konsekuensinya," kata Sanderson.

4. Menyampaikan permintaan maaf

ilustrasi seseorang menelpon (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi seseorang menelpon (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Permintaan maaf harus dilakukan dengan tulus. Mungkin bagian ini agak sulit dilakukan. Namun meminta maaf lewat pesan teks dinilai kurang pas.

Kamu mungkin perlu memberanikan diri. Jadi, luangkan waktu kemudian ajaklah orang berkonflik denganmu untuk bertemu. Selanjutnya kamu bisa meminta maaf dengan tulus dan sopan. Kamu juga bisa memanfaatkan telepon jika sulit bertemu.

5. Menyampaikan kabar duka

ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Porapak Apichodilok)
ilustrasi mengirim pesan teks (pexels.com/Porapak Apichodilok)

Satu lagi hal yang kurang pas ketika dibicarakan lewat pesan teks adalah menyampaikan kabar duka. Kami harus memikirkan perasaan orang yang mendapat kabar tersebut, karena pasti ia akan kesulitan setelah mendengernya.

Alih-alih lewat pesan teks, kamu bisa menelponnya. Ketika menyampaikan kabar duka lewat telepon, penghiburanmu pasti akan lebih sampai kepadanya.

Pesan teks memang media komunikasi yang praktis. Namun pastikan kamu menggunakannya dengan bijak. Jika hal yang akan kamu perbincangkan menyentuh emosi, menyulut konflik, atau membutuhkan empati tinggi, lebih baik gunakan media komunikasi lain, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us