Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Pasangan sebelum Menikah

cuplikan drama Nevertheless (dok. JTBC/Nevertheless)

Proses setelah menikah selalu membawa pasangan pada pilihan-pilihan untuk mencapai penyesuaian. Dalam hal ini, perbedaan nilai barangkali akan membawa kalian pada konflik.

Itulah mengapa, penting buat kalian untuk berdiskusi terlebih dahulu sebelum memastikan benar-benar mau bersama. Maka dari itu, berikut kami bagikan beberapa hal yang harus kamu tahu dari pasangan sebelum menikah.

1. Nilai-nilai personal yang ia pegang

cuplikan drama Nevertheless (dok. jtbc/ Nevertheless)

Dilansir Womenshealthmag, ada beberapa pertanyaan yang dapat kamu sampaikan pada pasangan sebelum menikah. Beberapa pertanyaan itu merujuk pada nilai-nilai personal individu. Misalnya, tentang kepercayaan, spiritual, politik, hingga pandangan tentang ideologi tertentu.

Menurut terapis hubungan di New York dan penulis dari Dr. Chloe's 10 Comandments of Dating, Chloe Carmichael PhD, nilai dan sikap moral pasangan ketika kamu bertemu dengannya saat dewasa punya kemungkinan kecil berubah. Itulah mengapa penting untuk memastikan kamu berada di perspektif sama tentang nilai pribadi sebagai dasar dalam menentukan pilihan hidup.

2. Perencanaan keluarga yang ingin diwujudkan sama kamu

cuplikan drama Nevertheless (dok. JTBC/Nevertheless)

Perawatan anak berimbas pada setiap aspek dalam hubungan. Menurut terapis hubungan Emily Jamea, PhD, risiko memiliki anak memberi pengaruh dalam perencanaan keluarga. Hal ini juga berdampak pada bagaimana pasangan membuat anggaran keluarga, gaya hidup, karier, dan tempat tinggal. 

Makanya, penting di sini buat kalian punya keinginan selaras tentang apakah ingin mendapat momongan di waktu dekat atau menunda. Kalau kesepakatan ini dilewatkan sebelum menikah, bisa jadi akan menjadi sumber konflik setelah menikah nanti.

3. Tujuan karier

cuplikan drama Youth of May (dok. KBS/ Youth of May)

Carmichael menempatkan gaya hidup dan tujuan karier sebagai sesuatu yang lebih mudah diwujudkan ketika pasangan mau berbagi. Menurutnya, pasangann perlu mengetahui apakah mereka sekarang berada di kapal yang sama dengan satu tujuan.

Kamu dapat menanyakan tentang bagaimana pasangan melihat karier dalam waktu 10 tahun ke depan. Atau bagaimana dirinya menghabiskan waktu bekerja dan menyeimbangkan dengan kehidupan pribadi. Selain itu, isu tentang pekerjaan, passion, gaya hidup, hingga dukungan untuk tujuan karier kamu merupakan poin yang perlu jadi pertimbangan sebelum menikah. 

4. Ketertarikan seksual sama pasangan

cuplikan drama Nevertheless (dok. jtbc/ Nevertheless)

Dikutip dari Brides, salah satu pertanyaan yang perlu kamu ajukan sebelum menikah pada pasangan adalah tentang ketertarikan seksual. Dalam hal ini, pasangan mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang seberapa sering seks harus terjadi dalam pernikahan atau bagaimana kalian secara jujur eksplorasi keintiman. 

Diskusi ini merupakan bagian dari percakapan seputar hubungan yang perlu diuraikan sebelum menikah. Kesepakatan itu dapat berupa pemahaman seperti saat mengurangi aktivitas seksual bukan berarti kehilangan minat pada pasangan. 

5. Caranya menangani konflik

cuplikan drama Nevertheless (dok. jtbc/ Nevertheless)

Dilansir Psychology Today, profesor di University of Washington School of Social Work, Wendy Lustbader, M.S.W., memaparkan beberapa hal yang harus kamu bicarakan sama pasangan sebelum menikah. Menurutnya, kamu perlu mengetahui tentang garis batas yang gak boleh dilewati saat terjadi konflik. 

Misalnya, ketika kamu ribut sama pasangan maka hindari untuk menghina, membentak, melempar, menghancurkan barang, memukul, atau hal-hal yang merugikan lain. Bila kamu pemarah tapi pasanganmu sebaliknya, ini akan membantu kalian untuk saling menghormati dan bersimpati.

Untuk memahami dan menerima tabiat pasangan tentu bukan hal mudah. Itulah kenapa kesadaran perlu dibangun bahkan sebelum kalian menikah melalui perbincangan topik seperti di atas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita Dewi
Agustin Fatimah
Fajar Laksmita Dewi
EditorFajar Laksmita Dewi
Follow Us