Candaan Gak Selalu Lucu, 5 Jenis Reaksi Orang Baperan saat Tersinggung

Dalam lingkup pertemanan tertentu, pasti akan ada setidaknya 1–2 orang yang baperan saat tersinggung atas sebuah candaan atau celetukan. Entah memang sengaja menjatuhkan atau hanya sekadar lelucon, orang baperan akan langsung bereaksi atas ketidaksukaannya terhadap obrolan tersebut. Terlebih jika candaan itu menertawai dan mengulik sisi lain kelemahannya, orang baperan biasanya tak segan mengekspresikan kekesalannya dengan beragam cara.
Dilihat dari responsnya, berikut ini jenis-jenis reaksi orang baperan saat merasa tersinggung dengan candaan di lingkungan sekitarnya. Poin terakhir bikin mikir 2 kali kalau mau ceplas-ceplos bercanda!
1. Baperan tapi masih bisa ikut tertawa sambil sesekali menimpali candaan

Dia ini sebenarnya baperan, tapi masih bisa menahan diri untuk tidak tersinggung dengan perkataan buruk orang lain tentang dirinya. Meski jauh dalam lubuk hatinya merasa gak terima, dia tetap dapat mengontrol emosinya untuk tidak melampiaskan kekesalannya dengan brutal. Dalam beberapa kesempatan, dia malah mampu menimpali candaan tersebut dengan kalimat senada sambil cengar-cengir biar obrolan bisa lekas usai.
Menurutnya, menghadapi orang-orang yang suka sekali melontarkan kalimat sarkas harus diimbangi dengan respons yang selaras. Dia menyadari bahwa perkataan buruk orang lain berada di luar kontrol kendalinya, tapi respons pribadi tetap harus dikuasai biar tak menimbulkan perselisihan. Jadi, mau sebrutal apapun ucapan orang, dia akan tetap santai dan tenang menghadapinya.
2. Dia yang sering bikin orang tersinggung, tapi dia sendiri yang malah baperan dengan perkataan orang

Ada, lho, orang yang sering sekali melontarkan candaan menjatuhkan, tapi mudah sekali tersinggung dengan perkataan orang. Pada satu sisi dia ingin terlihat sok asyik, tapi disisi lain dia malah baper jika ada yang berani mengusik. Dia enteng saja bicara panjang lebar membahas kekurangan orang, tapi gak terima kalau kelemahannya sendiri diserang balik.
Apa yang terjadi saat orang seperti ini merasa baper? Kalau gak ngambek, dia biasanya mencari pembenaran dengan mengajak kawan lain untuk menyetujui sikapnya. Tak jarang pada beberapa situasi, dia akan mengeluarkan kalimat-kalimat bijak, baik dalam obrolan atau media sosial, tentang pentingnya menjaga lidah. Lah, dia tidak sadar, lidahnya sendiri lincah banget saat bergosip membicarakan kelemahan orang.
3. Baperan yang ngambek, menjauh, dan tidak mau lagi masuk dalam sirkel pertemanan tertentu

Saat merasa tersinggung dengan candaan orang, jenis baperan yang satu ini biasanya langsung keluar dari lingkaran pertemanan tertentu. Suatu ketika saat berpapasan pun, dia tidak akan menyapa, menegur, atau hanya sekadar melontarkan ucapan dan kalimat basa-basi. Dia tak peduli lagi anggapan-anggapan sekitar tentang kepribadiannya, yang penting dia bisa menjauh dari sirkel yang membuatnya kurang nyaman.
Bukan bermaksud memutus silaturahim, tapi menurutnya, menjaga kesehatan mental jauh lebih berharga daripada harus ikut berbaur dengan orang-orang (yang dianggapnya) toksik. Dia lebih baik mencari sirkel pertemanan lain yang lebih positif dan obrolannya tidak melulu membahas kelemahan orang. Namun, selama sikap baper masih mendominasi hati dan pikirannya, bukan tidak mungkin dia akan kembali tersinggung dengan perkataan kawan dalam sirkel pertemanan barunya. Jadi, yang harus dibenahi bukan sirkel pertemanannya, tapi kesadaran diri untuk tidak terlalu memelihara sikap baper dan mudah tersinggung dengan sebuah candaan.
4. Baperan yang langsung ngamuk dan tak segan langsung ngajak duel atau main fisik

Ada orang yang bapernya diam-diam, ada juga yang kalau disinggung sedikit langsung ngamuk dan ngajak berantem. Jenis baperan yang seperti ini biasanya bisa dilihat dari kesehariannya yang mudah emosi, marah-marah, dan tak segan menantang untuk main adu fisik. Disentil dan diajak bercanda sedikit saja, dia sudah merasa dunia sedang menertawainya beramai-ramai.
Karena emosinya yang meledak-ledak dan kadang tak terkendali, orang sekitar juga biasanya enggan cari masalah dan memilih tak berurusan dengannya. Beberapa malah ada yang memberikan julukan "baper akut" dan dianggap gak asyik dijadikan kawan dalam sirkel pertemanan. Suasana jadi tidak kondusif kalau orang dengan jenis baper seperti ini masuk dalam lingkaran pertemanan yang berisikan mayoritas penggemar komedi "hitam".
5. Tidak terlihat baperan di depan, tapi diam-diam melakukan aksi sadis di belakang

Dari sekian banyak jenis orang baperan, yang wajib diwaspadai adalah mereka yang tidak terlihat tersinggung, tapi malah beraksi sadis di belakang. Dia bisa saja terlihat memasang wajah datar saat banyak orang bercanda tentangnya, tapi diam-diam merancang balas dendam setelahnya. Beberapa malah ada yang ikutan nyengir, tapi pikirannya langsung merekam siapa saja orang-orang yang saat itu paling lantang berkata nyinyir.
Banyaknya kasus-kasus bullying berakhir aksi anarkis, bisa jadi disebabkan oleh candaan yang biasa terjadi dalam keseharian. Jadi kalau mau bercanda, lihat-lihat dulu karakter orang yang akan dijadikan objek candaan. Kalau terlihat sedikit saja ada potensi psikopat, lebih baik urungkan niat untuk bercanda meski dalam kadar candaan paling ringan sekalipun.
Semakin bertambah usia, sepertinya makin malas kita juga dengan drama-drama kehidupan yang bikin sakit hati, tersinggung, atau kecewa. Orang yang sering melontarkan candaan nyelekit ada baiknya dikurangi sedikit. Sementara, yang baperan juga jangan dikit-dikit tersinggung dan langsung pergi tanpa pamit sambil komat-kamit. Daripada baper, mendingan terus fokus perbaiki diri biar hidup gak kebelinger.