Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jika Aku Ingin Kembali, Masihkah Kamu Membuka Pintu Hati?

Sumber gambar: xn--igenlet-eya.hu

Dengan usia dan pemikiran yang sematang ini, aku sadari. Meninggalkanmu di masa lalu adalah kesalahan fatal. Niat melupakanmu hanya berjalan sesaat, sebelum akhirnya aku tahu kalau kamu yang paling memahami dan menjadikanku sempurna.

Waktu itu, kita memilih berpisah secara sadar. Meski terasa menyedihkan, aku mencoba bersabar.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160628/1-33a22f77fee0eab1fd04ef4bcc71a03f.jpeg

Aku masih mengingat momen-momen di mana kita duduk berdua. Kita hening dalam temaram malam di sudut kota. Indahnya bintang di awan gelap dan lalu lalang sekitar, tampaknya belum jadi pemandangan indah untuk dinikmati bersama. Kita diam, benar-benar diam. Namun, banyak hal dalam benak masing-masing yang terlalu sesak dipikirkan.

Pada akhirnya, aku dan kamu sepakat untuk mengakhiri semua. Begitu banyak pertanyaan yang berbarengan pun, tidak pernah bisa kita jawab. Beragam masalah muncul tanpa kita pernah tahu apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Tingkah laku dan pemikiran kita pun, tak kunjung lurus dan sama.

Aku sempat menjalani hari-hari bahagia dengan yang lain. Dengan itu, apapun tentangmu berhasil jadi kenangan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160628/2-44afc562b250d65fd2ab7d1d98c5a98d.jpg

Kuakui, rasa cinta dan rindu tak bisa pergi dengan mudah. Perlu cukup waktu agar keduanya berhamburan dan keluar dari otak. Menangis semalam dan mendadak pendiam, sudah jadi sahabat karibku.

Tapi waktu terus berlalu. Waktu pula yang mempertemukan aku dengan banyak manusia. Waktu juga yang memilihkanku seseorang agar menjadi istimewa. Akhirnya, aku pun melupakan kamu tanpa aba-aba. Resmilah namamu menjadi kenangan semata.

Namun, lepas darimu bukanlah jaminan kebahagiaan. Masih saja ada ganjalan ketika aku harus menjalani semua sendirian.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160628/3-6e673ce146b37577462b74150ecedb0f.jpg

Ternyata, aku salah. Lepas darimu bukanlah akhir dari segalanya. Harapan untuk menjadikan sosok yang baru sebagai yang terakhir pun, musnah. Apa mau dikata, mungkin Tuhan punya rencana berbeda. Aku sebagai umat-Nya hanya bisa mengikuti kehendaknya saja. Tak terkecuali, perihal asmara.

Meninggalkanmu adalah ibarat melepaskan harta karun yang sudah susah payah didapat dari tujuh gunung dan samudera. Pada akhirnya, belum kutemui sosok yang melengkapi hingga kini. Sepertinya, kehidupan akan semakin menjadi misteri.

Barangkali, aku bodoh dan kini menyesal. Setelah sekian lamanya, hanya sosokmu yang tertinggal.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160628/4-4046d6e2cd2a33cac48e497400dad444.jpg

Sudah cukup lamanya ketika aku dan kamu memilih berpisah secara sadar. Namun atas alasan apa, sosokmu kembali hadir di setiap bayangan. Tanpa aku kehendaki, sosokmu yang pemurah, baik hati, tulus, jujur, dan selalu mendukung, berdatangan sendiri. Bahkan, tanpa aku perlu menemui.

Sejak itu, aku yakini jika sosokmu belum terganti. Belum ada yang lain, yang sanggup menerima dan memperlakukan aku sebaik kamu di masa lalu. Aku tahu, aku bodoh karena terlambat memahami ini. Aku menyesal dan mengutuki diri.

Jika kamu masih membuka hati, beri tanda dari sini. Barangkali, aku dapat kembali dan kita bersatu lagi.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160628/5-06950f5b04e10a0cf6498c0a0066e41e.jpg

Pengecut jika aku tidak mengakui. Angan-angan untuk memilikimu ada lagi. Hanya saja, aku tidak tahu apakah kamu akan mencariku demi bersatunya hati ini. Masih cukup terbukakah hatimu untuk menerimaku kembali? Sebaliknya, aku pun tidak tahu harus ke arah mana untuk mencari.

Tapi di mana pun kamu berada, jika kamu masih mencintai diriku yang seperti ini, tolong berikanlah tanda. Barangkali saja, kita dapat bersua. Aku dan kamu akan memecah rindu dan menyambung hati yang lama terpisahkan.

Jika kamu sudi menerima dan memberi kesempatan sekali lagi...

Dari aku,
Sosok pria yang dulu selalu kamu puja

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us