6 Kebiasaan yang Bikin Orang Lain Hilang Respect Padamu, Hindari!

Kita semua pasti memiliki hari-hari buruk dan terkadang sedikit mengeluh bisa membantu merasa lebih baik. Namun perlu diketahui, tidak ada orang yang suka berada di sekitar seseorang yang terus-menerus mengeluh. Ini bisa merusak suasana hati dan memberikan gambaran dirimu sebagai orang yang negatif.

Daripada selalu mengeluh yang membuat orang lain sebal sendiri, lebih baik melihat sisi positifnya. Memang hidup tidak selalu penuh warna-warni, tetapi selalu ada hal baik dalam setiap masalah. Cobalah mengalihkan fokus dari masalah dan bicarakan sesuatu yang membuatmu bersyukur atau bahagia.

Pernahkah kamu bertemu seseorang yang berpura-pura tahu segalanya? Mereka tampak menyebalkan, bukan? Ketika kamu bertindak seperti tahu segalanya, ini bisa membuatmu terlihat sombong dan tidak menghormati. Hal ini juga dapat menghambat orang lain untuk berbagi ide atau pendapat karena mereka mungkin merasa selalu salah.

Alternatifnya yaitu tetap terbuka dan rendah hati. Akui bahwa kamu tidak tahu semua jawaban dan tunjukkan minat yang tulus pada apa yang orang lain katakan. Cobalah untuk belajar dari orang lain karena mereka mungkin tahu sesuatu yang tidak kamu ketahui.

Di era serba digital ini, kita semua sering kali terlalu mendewakan teknologi. Hampir semua orang tidak bisa lepas dari ponsel yang sudah menjadi bagian hidup mereka. Namun perlu diketahui bahwa hal ini bisa membuat orang lain kurang nyaman.

Ketika kamu terlalu menempel dengan ponsel ketika sedang mengobrol bersama orang lain, ini bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak tertarik pada orang di sekitar. Hal ini juga bisa membuat mereka merasa diabaikan dan tidak dianggap penting.

Solusinya yaitu simpan ponselmu ketika bersama orang lain terutama selama percakapan berlangsung. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu menghargai waktu mereka. Percayalah, pesan atau notifikasi media sosial bisa menunggu. Interaksi di dunia nyata jauh lebih berarti daripada virtual.

Empati diperlukan untuk memahami perasaan orang lain. Ketika orang merasa bahwa kamu tidak memahami perasaan atau situasi mereka, ini dapat menciptakan jarak dan bahkan membuat mereka tidak menyukai dirimu. Kita semua mampu berempati dan ini yang menghubungkan kita sebagai manusia.

Agar tidak terlihat acuh tak acuh, tunjukkan perhatian yang tulus pada orang lain. Cobalah untuk memahami perspektif mereka. Ketika seseorang berbagi sesuatu denganmu, dengarkan untuk memahami situasi mereka, bukan hanya untuk memberikan tanggapan. Ingatlah bahwa tindakan sekecil apa pun itu dapat mengubah kehidupan seseorang.

Kebanyakan orang pasti tidak suka berada di sekitar orang egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Mereka cenderung berpikir dunia hanya berputar di sekitarnya dan suka mendominasi apa pun. Terlalu mementingkan diri sendiri dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak peduli pada orang lain atau menghargai masukan mereka.

Untuk mengubah kebiasaan ini, mulailah menunjukkan minat yang tulus pada orang lain. Misalnya dengan bertanya tentang hari atau keadaan mereka. Dengan ini, orang akan mulai membuka diri dan bahkan dapat mempererat hubungan kalian.

Kepercayaan bukanlah sesuatu yang diberikan melainkan harus diperoleh. Begitu dihancurkan, sangat sulit untuk membangunnya kembali. Merusak kepercayaan orang lain dapat membuat mereka tidak menyukaimu. Baik itu menyebarkan rahasia seseorang, berbohong, atau tidak menepati janji. Tindakan-tindakan ini dapat menyebabkan kerusakan hubungan yang serius.

Jadilah orang yang menepati janji. Jika kamu mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukan. Jika seseorang mempercayakan rahasia padamu, hormati kepercayaan itu dan jaga rahasia mereka dengan aman. Pada akhirnya, membangun kepercayaan adalah tentang kejujuran dan integritas yang konsisten.

Terkadang kita penasaran mengapa tiba-tiba orang mulai menjauh. Bisa jadi ini dikarenakan diri kita sendiri yang kurang bisa memahami orang lain. Terlebih melakukan kebiasaan yang justru membuat orang lain hilang respect padamu. Jadi, cobalah menghindari keenam kebiasaan di atas, ya!