5 Sikap Menjengkelkan saat PDKT, Jangan Jadi Penjahat Hati!
ilustrasi proses PDKT (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PDKT sejatinya adalah masa yang amat menentukan kisah asmaramu. Apakah kamu bakal berhasil menaklukkan hati gebetan atau justru menumbuhkan sikap antipatinya?
Makanya, kamu harus sangat berhati-hati selama masa PDKT. Sedikit saja kamu membuat kesalahan, kesempatanmu buat berpacaran dengannya bisa seketika musnah.
Simak kelima sikap yang perlu kamu hindari saat PDKT berikut ini, yuk! Jangan sampai kamu jadi sosok yang menjengkelkan, ya!
1. PDKT terus, kapan nembaknya?
ilustrasi mendekati gebetan (pexels.com/Trần Long)Kepastian menjadi sesuatu yang dinantikannya darimu. Dia tentu ingin tahu apakah kamu hanya iseng mendekatinya atau memang mencintainya dan ingin menjadi kekasihnya?
Di awal kamu mendekatinya, dia merasa tersanjung. Akan tetapi, jika kamu tak kunjung menyatakan perasaanmu dan mengajukan diri untuk menjadi pasangannya, dia bakal memiliki dua penilaian berikut ini.
Pertama, kamu memang gak serius padanya dan cuma suka menggodanya. Kedua, kamu mungkin mencintainya, tetapi tidak punya cukup keberanian buat memperjuangkan perasaanmu. Siapa, sih, yang ingin berpacaran dengan seorang penakut?
2. Ketika dia mulai tertarik, kamu malah jual mahal
ilustrasi bersikap jual mahal (pexels.com/Анна Хазова)Barangkali kamu sedang menjalankan strategi tarik-ulur. Setelah beberapa lama kamu berusaha menarik perhatiannya, sekarang gantian kamu mengulur perasaan ketika dia mulai menunjukkan ketertarikannya padamu.
Kamu pasti sangat menikmati saat melihat usahanya untuk balik mendekatimu. Namun, kamu perlu waspada kalau-kalau dia merasa bingung dengan perubahan sikapmu; dari hangat menjadi agak dingin padanya.
Jangan sampai dia mengambil kesimpulan keliru bahwa kamu tidak sungguh-sungguh menyukainya dan hanya ingin mempermainkan perasaanya. Nanti kamu menyesal jika dia memutuskan menjauh darimu.
Baca Juga: 5 Modal Buat Menjalin PDKT yang Dewasa, Gak Selalu Tentang Uang!
Editor’s picks
3. Tahu-tahu kamu jadian sama orang lain
ilustrasi pasangan (pexels.com/João Jesus)Ini hanya mungkin terjadi apabila kamu punya banyak gebetan. Sikapmu ini amat melukainya, lho! Dia terlambat menyadari bahwa di hatimu tak cuma ada dirinya.
Bahkan, meski dia tidak tertarik padamu, diperlakukan seperti ini terasa sangat menyakitkan, lho. Dia bakal menandai kamu sebagai playboy atau playgirl. Kalau dia terlalu terluka, dia bisa saja berusaha merusak hubungan kalian hanya untuk membalas dendam.
4. Suka mengatur dan gampang cemburu seolah-olah sudah pacaran
ilustrasi jalan-jalan bersama gebetan (pexels.com/Anna Pou)Walaupun sikapnya cukup hangat padamu, ingat bahwa kalian masih belum ada ikatan apa-apa. Jadi, jangan berlebihan dalam menyikapi hubungan kalian. Ini dapat membuatnya sangat tidak nyaman dan memutuskan kamu bukan pasangan yang tepat untuknya.
Masih bagus dia mau memberimu kesempatan untuk mendekatinya. Hargai itu dengan tidak melangkah terlalu jauh dan berlagak sebagai pacarnya apalagi suami atau istrinya. Bikin dia gak bebas!
5. Terlalu percaya diri cintamu bakal diterima
ilustrasi jalan bareng gebetan (pexels.com/Uriel Mont)Meski kamu gak ada pesaing dalam memperebutkan hatinya, bukan berarti dia pasti akan menerimamu sebagai pacarnya, kan? Kamu boleh saja yakin bakal mendapatkan cintanya, tetapi jaga sikapmu agar tak tampak mencolok.
Soalnya, kalau kamu terlihat terlalu percaya diri, dia malah terdorong buat menghancurkan harapanmu. Kepercayaan dirimu yang berlebihan membuatnya risih. Dia tahu bahwa kamu berpikir akan mudah sekali untuk menjadi pacarnya.
Berhati-hati dalam PDKT tak berarti kamu perlu menjadi sangat jaim, kehilangan spontanitasmu, dan sikapmu malah tampak dibuat-buat ketika di hadapannya. Kamu cuma perlu menghindari lima sikap di atas, kok! Semoga berhasil, ya!
Baca Juga: 5 Trik Atasi Miskomunikasi saat PDKT via Online, Bisa Kok!
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
