Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Michelangelo Effect dalam Hubungan, Dorong Versi Terbaik Diri

Ilustrasi Michelangelo Effect dalam hubungan (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Dalam sebuah hubungan, pasangan seringkali saling memengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu konsep psikologi yang menggambarkan dinamika ini dikenal dengan istilah "Michelangelo Effect".

Sesuai dengan namanya, istilah ini terinspirasi dari tokoh seni era Renaissance yang berpengaruh, Michelangelo. Ia percaya bahwa seni memahat adalah tentang mengungkap keindahan dan mahakarya yang tersembunyi di dalam marmer.

Seperti halnya patung, manusia juga memiliki potensi tersembunyi yang perlu ditemukan. Ini adalah konsep psikologis yang menarik yang menentukan dinamika dalam hubungan. Lalu, bagaimana efek ini bekerja dalam sebuah hubungan? Yuk, kita bahas di sini!

1. Apa itu Michelangelo Effect?

Ilustrasi Michelangelo Effect dalam sebuah hubungan (pexels.com/Miriam Alonso)

Dalam konteks hubungan romantis, Michelangelo Effect merujuk pada bagaimana pasangan dapat membantu satu sama lain mengungkap potensi tersembunyi dalam diri mereka. Konsep ini menyatakan bahwa pasangan romantis dapat membentuk pertumbuhan pribadi dan aktualisasi diri satu sama lain.

Teori ini berakar pada dukungan dan keselarasan dalam hubungan. Dengan kata lain, ini merupakan konsep hubungan yang saling mendukung untuk mencapai versi ideal dan terbaik dari diri mereka sendiri.

“Fenomena ini tentang bagaimana pasangan membantu satu sama lain berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka. Dengan mendukung nilai-nilai, tujuan, dan prinsip satu sama lain, mereka secara perlahan menghapus bagian yang tidak perlu, sehingga versi terbaik dari diri mereka dapat muncul,” jelas Absy Sam, seorang psikolog konseling dari Mumbai, melansir laman India Today. 

Konsep ini selaras dengan Self-Determination Theory (SDT), yang menyatakan bahwa manusia berkembang ketika otonomi, kompetensi, dan tujuan intrinsik mereka didukung. Dalam konteks hubungan, konselor hubungan asal Delhi, Ruchi Ruuh, menjelaskan bahwa pasangan berperan sebagai pemahat.

“Mereka menegaskan sifat dan perilaku yang sesuai dengan konsep diri ideal pasangan mereka, sehingga memperkuat rasa percaya, tujuan bersama, dan kedekatan emosional,” ujarnya mengutip India Today. 

2. Bagaimana Michelangelo Effect bekerja dalam sebuah hubungan?

Ilustrasi Michelangelo Effect dalam sebuah hubungan (pexels.com/RDNE Stock project)

Seringkali, ketika pasangan secara aktif mendorong bakat, nilai, dan tujuan satu sama lain sebagai bentuk cinta, mereka secara tidak langsung membantu "membentuk" versi terbaik dari diri masing-masing. Hubungan semacam ini cenderung lebih memuaskan dan bertahan lama.

“Michelangelo melihat proses memahatnya sebagai cara untuk mengungkap bentuk ideal yang tersembunyi dalam marmer. Pasangan yang dekat satu sama lain membantu membentuk diri masing-masing agar lebih mendekati versi idealnya. Dalam hubungan semacam ini, kita melihat pertumbuhan pribadi yang tercermin dalam pernyataan seperti: ‘Saya menjadi pribadi yang lebih baik saat bersamanya'," ungkap Aaron Ben-Ze'ev, seorang profesor dari University of Haifa dan penulis buku, melansir Psychology Today. 

Michelangelo Effect menekankan pentingnya menemukan pasangan yang kompatibel, yang bisa memotivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Pasangan yang dengan sabar mendengarkan saat berbicara, mendorong pencapaian hidup, atau menunjukkan kebahagiaan tulus bahkan untuk keberhasilan kecil, dianggap sebagai pasangan ideal karena mereka memberikan dampak positif dalam hidup.

3. Cara Michelangelo Effect dapat membantu pasangan berkembang

Ilustrasi Michelangelo Effect dalam sebuah hubungan (pexels.com/Monstera Production)

Fenomena ini mungkin terdengar idealis, tetapi ini bisa diwujudkan. Seperti kata Judith Sills, seorang psikolog klinis di Philadelphia, mengutip Psychology Today, kita sangat dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita. Berikut cara Michelangelo Effect dapat membantu pasangan berkembang bersama, yang ditulis oleh psikolog, Mark Travers Ph.D., melansir Forbes. 

  • Jadilah penasaran
    Ungkapkan berbagai pertanyaan kepada pasangan. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membuka percakapan tentang mimpi yang terlupakan dan hasrat yang tersembunyi.
  • Berikan afirmasi
    Katakan kepada pasangan tentang kualitas diri yang mengagumkan. Mungkin bagaimana mereka tetap tenang dalam situasi sulit. Mendengar hal ini, bisa menjadi cara untuk saling menguatkan.
  • Hadirlah untuk mereka
    Baik itu memberi semangat saat mereka melakukan presentasi kerja atau mendorong mereka mengeksplorasi hobi baru, dukungan dan perhatian akan sangat berharga.
  • Rayakan usaha, bukan hanya hasilnya
    Jika pasangan sedang belajar sesuatu yang baru atau bekerja menuju tujuan tertentu, tunjukkan bahwa penghargaan tentang progres mereka.
  • Tanyakan sebelum menawarkan bantuan
    Daripada langsung memberi saran, cobalah bertanya, “Bagaimana aku bisa mendukungmu?” Ini menciptakan suasana kolaboratif tanpa membuat pasangan merasa diatur.
  • Bersabarlah
    Pertumbuhan membutuhkan waktu. Jika pasangan merasa tidak cukup cepat mencapai tujuan, ingatkan bahwa itu tidak masalah. Kesabaran menunjukkan bahwa pasangan saling percaya satu sama lain.
  • Tetapkan tujuan bersama
    Baik itu merencanakan liburan impian, atau menjalani gaya hidup lebih sehat, memiliki proyek bersama dapat mempererat hubungan.
  • Saling mengecek keadaan
    Tanyakan tentang apa yang menginspirasi pasangan akhir-akhir ini. Ini akan membuat mereka menemukan sesuatu yang baru dari pasangannya.
  • Rayakan pencapaian satu sama lain
    Saat pasangan mencapai sesuatu, jangan hanya memberi selamat, namun, rayakan seolah itu kemenangan bersama. 

Michelangelo Effect bukanlah proses satu arah. Hubungan yang sehat berkembang ketika kedua pasangan berperan aktif dalam mendukung perkembangan pribadi satu sama lain. Bayangkan dua pemahat yang bekerja berdampingan, masing-masing menyempurnakan karya mereka sendiri sambil turut memperindah keindahan hubungan secara keseluruhan. Apakah kamu dan pasangan sudah saling mendukung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aliya
EditorAliya
Follow Us