Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Miliki 5 Keberanian Ini jika Merasa Sudah Bertemu Jodoh

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/colnago)

Pernah gak mengenal seseorang dan merasa dia cocok banget menjadi jodohmu? Kalau pernah, apa yang kamu lakukan saat itu? Jangan-jangan cuma sibuk membayangkan kalian jadian?

Itulah yang akan terjadi kalau keyakinanmu akan jodoh gak segera ditindaklanjuti. Nanti tahu-tahu dia jadian sama orang lain, kamu nangis tujuh hari tujuh malam. Biar gak terulang lagi, simak nih apa saja yang seharusnya kamu lakukan!

1. Menyatakan dan memperjuangkan cintamu

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/abovethewildflowers)

Kalau kalian sudah pacaran dan kamu makin mantap untuk menikah dengannya, berarti poin ini kamu lewati saja. Namun jika dia masih sebatas gebetan, kapan kamu akan nembak dia?

Ingat, kamu gak bisa cuma terus membayangkan kalian berpasangan, kan? Harus ada usaha darimu. Kalau nembak sekali belum diterima atau dia masih terlihat ragu, jangan langsung menyerah begitu saja. Usaha lagi, dong!

2. Berkomitmen dengannya

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/pabloheimplatz)

Kalau sudah yakin dia jodohmu, kamu jangan malah bersikap gak jelas dengan gak berani membangun komitmen dengannya, ya! Pacaran oke, tetapi milikilah tekad yang lebih kuat untuk bisa membawa hubungan ke jenjang pernikahan.

Sebab bila kamu tampak kurang bisa berkomitmen, dia pasti jadi gak nyaman. Cuma soal waktu untuknya memikirkan ulang hubungan kalian. Jangan kaget kalau tiba-tiba dia minta putus karena pacaran sama kamu gak pernah jelas tujuannya.

3. Mengukur dan memperbaiki diri

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/felippetiago)

Oke, kamu merasa dia cocok banget menjadi pasanganmu seumur hidup. Namun pertanyaannya, kamu cocok gak menjadi pasangannya? Ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.

Misalnya, kamu merasa dia cocok menjadi pasanganmu karena sifatnya yang penyabar. Namun kamu sendiri temperamental. Memangnya orang sabar tercipta untuk menjadi bulan-bulanan orang yang temperamental?

Contoh lain, kamu tertarik sekali padanya karena dia mandiri, cerdas, dan sukses. Bisakah kamu mengimbangi kemandirian, kecerdasan, dan kesuksesannya? Kalau kamu masih terlalu berbeda darinya, perbaiki kualitas diri dulu, deh.

4. Menemui dan meminta restu keluarganya

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/anestislove)

Yakin banget kalian berjodoh, tetapi kamu gak pernah berani ke rumahnya dan bertemu orangtuanya. Bahkan meski dia sudah mengajakmu berkali-kali demi hubungan kalian lebih jelas arahnya.

Kalau begini, terus kamu maunya apa? Gak mungkin, kan kalian menikah tanpa seizin apalagi sepengetahuan orangtuanya? Jadi, keberanianmu juga harus ditingkatkan, ya! Segalak apa pun calon mertuamu, hadapi dan luluhkan hatinya.

5. Membelanya di depan keluargamu

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/reednaliboff)

Syukur banget kalau keluargamu punya penilaian yang sama positifnya denganmu tentang calon pasanganmu. Namun terkadang, sebaik apa pun calonmu, ada saja keluargamu yang justru memandang sebaliknya.

Mungkin karena mereka berfokus pada salah satu kekurangannya sekalipun itu bukan salahnya. Misalnya, keluarga calonmu broken home. Kamu harus bisa membela calonmu dan meyakinkan keluargamu.

Jangan malah kamu diam terus saat calonmu dinyinyirin keluargamu. Juga jangan sampai sikapmu padanya berubah, seolah-olah dia seharusnya lahir dan besar di keluarga yang seharmonis keluargamu. Kalau kamu begitu, calonmu pasti akan mundur.

Bukankah bila kamu sampai merasa dia sosok yang tepat untukmu, pasti kamu punya banyak alasan kuat? Maka sudah seharusnya kamu bersungguh-sungguh memperjuangkannya. Jangan setengah hati!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us