5 Alasan Masuk Akal Kenapa Kita Mudah Melupakan Kebaikan Orang Lain

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menerima kebaikan dari orang lain tanpa memperhatikan atau menghargainya. Kebaikan itu bisa berupa bantuan, dukungan, atau bahkan kata-kata yang menginspirasi. Bahkan, kebaikan tersebut bisa sangat berarti ketika kita mendapatkannya di saat benar-benar membutuhkan.
Sayangnya, kebanyakan dari kita cenderung mudah melupakan kebaikan orang lain. Kok bisa begitu, ya? Ini nih, lima alasan paling masuk akal dari fakta tersebut!
1. Terlalu memikirkan diri sendiri

Salah satu alasan utama mengapa kita mudah melupakan kebaikan orang lain adalah karena kita terlalu sibuk dengan kehidupan kita sendiri. Tuntutan pekerjaan, tekanan sosial, dan kesibukan sehari-hari dapat membuat kita terjebak dalam pusaran pikiran dan kegiatan pribadi. Sehingga kita pun gampang melupakan hal-hal yang dirasa sepele seperti kebaikan orang lain.
Akibatnya, kita tidak memiliki waktu atau perhatian yang cukup untuk mengenang dan menghargai kebaikan orang lain. Parahnya, ini bisa membuat kita bersikap gak baik kepada orang tersebut di lain hari.
2. Terlalu mengingat hal negatif

Sering kali, manusia lebih cenderung untuk mengingat pengalaman negatif daripada pengalaman positif. Bias negatif ini dapat menghalangi kita untuk mengingat kebaikan yang diberikan oleh orang lain. Padahal bisa jadi sebelumnya kita merasa sangat berterima kasih oleh betapa baiknya dia memperlakukan kita.
Kebaikan tersebut menjadi terlupakan ketika kita terlalu fokus pada kesalahan atau ketidaknyamanan yang pernah dialami. Penting bagi kita untuk terus menyadari keberadaan bias negatif ini demi mengatasi kecenderungan untuk melupakan kebaikan orang lain.
3. Kurang mampu menghargai orang lain

Penghargaan merupakan salah satu faktor penting dalam memori manusia. Jika kita tidak secara aktif menghargai kebaikan yang diberikan oleh orang lain, maka kita cenderung melupakan hal tersebut.
Ketika kita tidak mengucapkan terima kasih atau memberikan penghargaan yang memadai, kebaikan itu akan hilang dari ingatan kita seiring waktu. Sebaliknya, jika kita mampu menghargai dengan sepantasnya dan bahkan berterima kasih dengan tulus, maka ingatan kita akan kebaikan tersebut juga bisa bertahan lebih lama.
4. Fokus pada kesalahan atau kekurangan orang lain

Ketika seseorang melakukan kesalahan atau memiliki kelemahan, sangat mudah bagi kita untuk melupakan segala kebaikan yang pernah mereka berikan. Kita terlalu terpaku pada kesalahan atau kekurangan tersebut, sehingga mengabaikan semua hal baik yang sudah dia lakukan.
Mengakui bahwa setiap orang memiliki sisi baik dan buruknya sendiri bisa membantu kita untuk gak gampang melupakan kebaikan yang mereka berikan. Sadari juga bahwa kita pun punya kekurangan yang mungkin ingin dimaklumi oleh orang lain.
5. Kurangnya kesadaran dan refleksi diri

Kesadaran diri yang kurang juga bisa menyebabkan kita melupakan kebaikan orang lain. Jika kita gak membiasakan diri untuk merenung dan memikirkan pengaruh positif yang diberikan oleh orang lain, kita akan cenderung melupakan hal tersebut.
Dengan meningkatkan kesadaran diri dan meluangkan waktu untuk merenung, kita dapat lebih menghargai dan mengingat kebaikan yang orang lain berikan. Serta, pahami pula bahwa diri kita pun gak ingin jika kebaikan yang dilakukan gampang dilupakan oleh orang lain.
Mengingat dan menghargai kebaikan orang lain merupakan tindakan yang penting dalam membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Dengan tidak mudah melupakan kebaikan orang lain, kita akan jadi pribadi yang lebih ramah, rendah hati, dan bisa menghargai orang di sekitar kita. Setuju?